Politisi Sayap Kanan dan Kiri Israel Saling Ancam Bunuh

Krisis politik yang melibatkan kelompok sayap kanan radikal dan pihak keamanan Israel terus meningkat. Mantan Perdana Menteri Israel sekaligus pemimpin oposisi nomor wahid di negara yahudi itu, Yair Lapid, menyampaikan, sejumlah statement provokasi dan gila yang dilontarkan kelompok kanan radikal telah sampai pada tingkat yang sangat rendah. Lapid yang mewakili kelompok kiri Israel mengingatkan, jika keadaan seperti ini terus berjalan, ia meyakini bahwa negara Israel akan menghadapi bencana besar dan konflik internal yang mengancam eksistensinya.

Tingkat provokasi dan kegilaan yang saat ini dipertontonkan adalah sangat rendah dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini benar-benar telah melewati garis batas. Jika tidak segera dihentikan, akan terjadi pembunuhan-pembunuhan politis yang mungkin lebih banyak dari kejahatan pembunuhan-pembunuhan biasa dimana nantinya seorang yahudi akan membunuh yahudi yang lain,” kata Lapid.

Pernyataan Lapid itu diucapkan seminggu setelah tokoh sayap kanan radikal Israel yang juga Mantan Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, menyampaikan sebuah statement serupa. Saat itu, Ben-Gvir mewanti-wanti akan terjadinya pembunuhan politis di negara Yahudi tersebut. Ia menuding dinas keamanan internal Israel (Shin Bet) telah mencoba merusak azas tatanan pemerintahan paska perintah pemeriksaan rahasia terhadap beberapa individu di kepolisian Israel.

Ben-Gvir menyampaikan, “Ronen Bar (kepala Shin Bet) adalah seorang penjahat yang coba merusak sistem pemerintahan Israel yang demokratis. Tempat yang layak baginya hanyalah pengadilan dan penjara karena pengkhianatannya terhadap negara”.

Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Hamas, Penjajah Emosi
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengapresiasi kepemimpinan politik Hamas atas kerja sama mereka membebaskan sandera berkewarganegaraan Israel–Rusia, dan menyebut langkah Hamas itu manusiawi. Beberapa tokoh Israel pun meluapkan kemarahan atas sikap Putin itu di media sosial.

Ronen Bar yang menjabat Kepala Shin Bet sejak 13 Oktober 2021 dipecat oleh Netanyahu dan pemerintahan garis kerasnya pada Maret 2025 lalu. Saat ini, pemecatan Bar masih ditangguhkan oleh Mahkamah Tinggi Israel dan menjadi salah satu polemik bola panas dalam perpolitikan Israel.

Krisis yang terjadi antara sayap kanan dan kiri Israel tak bisa dipisahkan dari operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu. Netanyahu menganggap, Ronen Bar yang menjabat sebagai Kepala Shin Bet merupakan orang yang paling bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa 7 oktober yang sangat memalukan itu. Karenanya, Bar harus dipecat. Sementara itu, kelompok sayap kiri Israel menuduh bahwa pemecatan Ronen Bar merupakan upaya Netanyahu untuk menguasai militer dan kepolisian setelah sebelumnya ia berhasil memerlemah kewenangan peradilan dengan reformasi peradilan dan menunjukkan orang-orang yang loyal kepadanya di lembaga-lembaga tersebut. Saat ini, pemerintahan Netanyahu dianggap sebagai pemerintahan paling radikal dalam sejarah Israel.

Eskalasi konflik meningkat drastis pada April ini setelah kedua belah pihak saling mengancam dan mulai menggunakan istilah-istilah seperti ‘pembunuhan politis’ dan ‘konflik internal’. Konflik yang terjadi saat ini mengingatkan pada kasus pembunuhan Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, tahun 1995 yang dilakukan oleh seorang sayap kanan radikal paska pidato Rabin yang mendiskreditkan kelompok kanan Israel.

Al-Qassam Ledakkan Terowongan, Pasukan Penjajah Zionis Terkapar di Gaza
Brigade Al-Qassam menyatakan, mereka berhasil menjebak satuan teknik militer penjajah Israel ke dalam mulut terowongan yang telah dipasangi bahan peledak di wilayah timur Hayy at-Tuffah, Kota Gaza. Namun, pernyataan itu tak merinci jumlah korban atau informasi lebih lanjut.

Kekhawatiran kini mulai menggelayuti tokoh-tokoh di sejumlah lembaga negara semisal militer, Shin Bet, dan Mosad, yang dianggap mewakili kelompok kiri. Lembaga-lembaga ini memang dikuasai oleh kelompok teknokrat sayap kiri Israel yang sekuler. Di dalam beberapa tahun terakhir, lembaga-lembaga ini telah berusaha membendung rencana Netanyahu menjadikan Israel sebagai negara syariah agama yahudi. Sebagai informasi, Yitzhak Rabin dulunya dibunuh karena mencoba membendung rencana yang sama yang diinginkan oleh kelompok kanan radikal.

Akankah konflik internal ini menyebabkan bencana politik meledak di Israel?