Presiden Baru Suriah: Palestina Berikan Pelajaran Penting Bagaimana Membela Tanah Air

Presiden baru Suriah, Ahmad al-Sharaa, pada Senin (10/2/2025), menekankan, rencana pengusiran warga Palestina di Jalur Gaza dari tanahnya yang digembar-gemborkan Presiden AS, Donald Trump, merupakan tindakan yang bodoh dan tidak berperi kemanusiaan. Rencana itu juga tidak etis secara politik.

Saat diwawancarai oleh podcast politik Inggris, “THE REST IS POLITICS”, Al-Sharaa menilai seruan Trump untuk mengusir warga Palestina di Gaza sebagai “kejahatan yang sangat besar, yang tidak mungkin terjadi, dan tidak akan berhasil, karena tidak ada satu pun kekuatan di dunia ini yang dapat memaksa penduduk suatu negeri meninggalkan tanah mereka”.

Ia menegaskan, warga Palestina di Gaza merupakan korban kebiadaban para penjajah Israel yang selalu melakukan kejahatan dan perusakan. “Mereka (warga Palestina) menderita, terbunuh, dan hancur, selama 15 bulan akibat serangan Israel. Meski demikian, mereka tidak rela meninggalkan tanah mereka,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa upaya pengusiran warga Palestina sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, akan tetapi warga Palestina tidak mau menyerah. Menurut dia, warga Palestina itu berani memertaruhkan nyawa demi memertahankan hak-hak mereka.

Selama lebih dari 80 tahun, ada upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka, tetapi mereka mengajarkan sebuah pelajaran, yaitu berpegang teguh pada tanah mereka,” kata al-Sharaa.

Pada 4 Februari 2025, selama konferensi pers yang ia gelar bersama Perdana Menteri Penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Trump mengungkapkan bahwa negaranya bermaksud merebut Gaza setelah memindahkan seluruh penduduk Palestina ke negara lain.

Pada hari Senin (10/2/2025), Presiden AS pun mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa ia berencana untuk tidak memberi hak kembali bagi warga Palestina jika Amerika sudah menguasai Gaza.

 

Sumber: trt.arabi