Presiden Brasil Tolak Mentah-Mentah Dubes Baru Penjajah Israel

Hubungan diplomatik antara Brasil dan penjajah Israel kian merenggang. Ketegangan terbaru terjadi di antara kedua negara pasca Brasil secara resmi menolak memberikan persetujuan terhadap penunjukan Duta Besar Israel di Brasilia yang baru, Gali Dagan. Sebagai respons, pemerintah penjajah Israel mengumumkan penurunan level hubungan diplomatik dengan Brasil serta menetapkan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, sebagai persona non grata (orang yang tidak diinginkan) pada Senin malam (25/8/2025).

Hubungan Brasil dengan penjajah Israel memang telah memanas sejak sebelum tragedi genosida yang dilakukan penjajah di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Media penjajah Israel mengatakan, hubungan bilateral mereka di masa pemerintahan Presiden sebelumnya, Jair Bolsonaro, relatif dekat, namun memburuk tajam ketika Lula kembali menjabat.

Lula sendiri dikenal vokal mengritik kebijakan penjajah Israel. Pada Februari 2024, ia menganggap penjajah telah melakukan genosida terhadap warga Gaza, bahkan menyamakannya dengan pembantaian bangsa Yahudi oleh Adolf Hitler. Di dalam kunjungannya ke Addis Ababa, Ethiopia, Lula menegaskan, “Yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan genosida. Ini bukan perang antar tentara, tetapi antara militer yang dipersenjatai penuh melawan perempuan dan anak-anak.”

Lula juga menarik pulang duta besarnya dari Tel Aviv untuk konsultasi setelah terjadi konfrontasi diplomatik sengit dengan penjajah Israel. Hingga kini, keputusan untuk mengirim kembali utusan itu belum juga diambil. Surat kabar harian berbahasa Ibrani menilai, kondisi ini menunjukkan bahwa krisis hubungan Israel–Brasil telah memasuki “fase baru”.

Menlu Belanda Panggil Dubes Israel Tuntut Pertanggungjawaban Genosida Gaza
Dalam pernyataan resminya, Kemenlu Belanda menyebut pemanggilan ini berkaitan dengan situasi di Gaza.

Pada Juli 2025, Brasil mengumumkan keluar dari Koalisi Internasional Peringatan Holocaust (IHRA). Tak hanya itu. Lula juga mengumumkan keikutsertaan Brasil dalam gugatan yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) terhadap tindakan genosida penjajah Israel di Gaza.

Penolakan Brasil terhadap penunjukan duta besar baru penjajah yang direspon dengan deklarasi persona non grata terhadap Presiden Lula oleh Tel Aviv menjadi bukti nyata keretakan hubungan antar kedua negara. Langkah ini semakin menegaskan sikap keras Lula dalam membela Palestina di kancah internasional, meski berisiko besar terhadap hubungan diplomatik negaranya dengan penjajah Israel.

(Diolah dari berbagai sumber)