Respon Pengamat Internasional terhadap Pernyataan Trump
Para pengamat dengan suara bulat sepakat merespon pernyataan yang dilayangkan Presiden AS, Donald Trump, terkait relokasi penduduk Gaza pada Selasa (4/2/2025), telah mengungkap maksud sebenarnya dari proyek Zionis. Sebuah manuver berbahaya dari kebijakan AS yang akan memberikan dampak berbahaya di berbagai wilayah.
Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina (PNI), Dr. Mustafa Barghouti, mengatakan, reaksi Arab dan dunia internasional dalam penolakan terkait pernyataan Trump menyebabkan masalah besar yang tengah dihadapi oleh Washington. Namun, masih menurut Barghouti, pernyataan dan kecaman saja tidak cukup. Seruan dan tindakan secara tegas harus disampaikan.
“Tindakan itu mencakup seruan untuk mengadakan konferensi penuh bagi 56 negara Arab dan Islam, untuk bersama-sama mendeklarasikan sikap penolakan,” tegas Sekjen PNI.
Mantan pejabat di Departemen Luar Negeri AS untuk urusan Timur Tengah, Thomas Uhrick, sependapat dengan Barghouti. Dia menekankan, “Rakyat Gaza tidak akan (boleh) pergi ke mana pun”. Para pemimpin negara Arab harus berbicara dengan Trump secara langsung dan terus terang.
Respon Pernyataan Trump
Pernyataan Trump terkait upaya pengusiran dan pengendalian atas penduduk Jalur Gaza menyebabkan polemik luas di kancah negara Arab dan internasional. Arab Saudi mengumumkan, posisinya tegas dan tidak tunduk walau pun melalui negosiasi atau penawaran dalam pembentukan negara Palestina. Sedangkan Yordania menyerukan perlunya menghentikan tindakan permukiman dan menolak segala upaya dalam pencaplokan tanah dan menggusur warga Palestina.
Di dalam mencari solusi yang diusulkan, Barghouti menekankan perlunya segera membentuk pemerintahan konsensus nasional Palestina, sesuai dengan perjanjian Beijing. Baik Trump maupun Netanyahu tidak akan berhasil dalam melakukan relokasi penduduk Jalur Gaza. Sebab, hal ini memerlukan upaya dan tanggapan dari berbagai pihak. Barghouti menegaskan, rakyat Palestina tidak akan menyetujui rencana ini.
Di sisi yang sama, para pejuang Palestina ikut mengecam pernyataan Trump. Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menganggap pernyataan tersebut adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan perlu segera diadakan pertemuan dari berbagai negara Arab dan umat Islam.
Gerakan Jihad Islam menegaskan bahwa pengeboman Amerika gagal menyebabkan pengungsian, sementara Front Populer untuk Pembebasan Palestina menganggap pernyataan Trump sebagai deklarasi perang yang tidak akan lolos.
(Sumber: Al Jazeera)