Runtuhnya Keangkuhan
Kesombongan adalah petaka. Begitu banyak manusia tergelincir ke jurang kesesatan karena keangkuhan yang bercokol dalam dada. Pada zaman diutusnya para Nabi dan Rasul, kita mengenal orang-orang yang sombong dan takabur seperti Namrud (Nabi Ibrahim as), Fir’aun dan Qarun (Nabi Musa dan Harun as), serta Abu Jahal dan Abu Lahab (Nabi Muhammad saw). Setelah itu, bermunculan di panggung sejarah para penguasa yang sombong dan kejam, yang kehidupannya berlumur dosa dan darah. Diantaranya adalah Kaisar Nero (Romawi), para Kisra (Persia), Jengis Khan dan generasi Dinasti (Cina), para Tsar danTsarina (Rusia), Mustafa Kemal Pasha (Turki), Adolf Hitler (Jerman), dan Bennito Mussolini (Italia).
Sejarah telah mencatat bagaimana akhir kehidupan orang-orang yang sombong itu. Mereka mengalami nasib tragis, hancur lebur dilumat kesombongannya sendiri. Kaisar Nero akhirnya mati bunuh diri, raja-raja Dinasti Cina harus betumbangan begitu terjadi pergantian kekuasaan, dan Mustafa Kemal Pasha menjadi gila dan mati mengenaskan diserang pelbagai penyakit, termasuk penyakit menjijikan: sipilis.
Bila kita telusuri lebih jauh, kesombongan pula yang menyebabkan iblis harus terusir dari surga dan dilaknat Allah swt untuk selama-lamanya. Karena merasa lebih mulia dari Adam as, iblis menolak perintah Allah yang jelas-jelas diyakininya sebagai Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta. Hal ini jelas tergambar dalam Al-Quran:
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur. Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. – QS Al-Baqarah:34
Namun sayang, meski begitu banyak fragmen kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran, orang-orang yang bergegas-gegas masuk ke dalam golongan mustakbirin tidak pernah berkurang. Indikasinya adalah berbagai bentuk kerusakan dan kekacauan yang terus berlangsung di muka bumi ini. Keangkuhan adalah bencana. Bila masih banyak orang-orang sombong, apalagi kalau mereka berkuasa dibiarkan merajalela seenak perut mereka, dunia tidak akan pernah tentram dan damai.
Karena itu, adalah sebuah ironi bila dunia mengharapkan Zionis Israel akan mewujudkan perdamaian, khususnya di Timur Tengah, atau menduga Amerika akan menjadi Polisi Dunia yang bijak. Kesombongan Zionis sudah menjadi rahasia umum. Berkali-kali Israel melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB berkaitan dengan agresinya ke Palestina.
Iblis yang sombong senantiasa berjuang keras untuk mencari pengikut. Kalau kita tidak ikhlas dalam hati kita. Dan masuklah kita ke dalam barisan mustakbirin. Na’udzubillah. Yang pasti, seperti nasib tragisnya menjadi calon penghuni neraka, kesombongan dan keangkuhan iblis, dan pengikutnya akan runtuh ditebas keagungan Islam.
Penulis: Imam N. Sujudi
Disadur dari majalah Sabili Edisi No. 5 TH. VI 16 September 1998/ 25 Jumadil Ula 1419