Sinyal Kebangkitan Islam di Barat Kian Nampak
Jumat, 1 September 2023 merupakan hari bersejarah bagi New York. Untuk pertama kalinya, suara Azan penanda shalat Jumat menggema di langit New York menggunakan pengeras suara. Hal ini lantaran pada 29 Agustus 2023, walikota New York, Eric Adams, melalui siaran pers mengumumkan aturan baru yang membolehkan masjid mengumandangkan azan menggunakan pengeras suara setiap hari Jumat, dari pukul 12.30 hingga 13.00 siang. Selain itu, pemerintah kota New York juga membolehkan suara azan menggema setiap waktu maghrib sepanjang bulan Ramadhan.
Dikutip dari TRT, Eric Adams yang dilantik menjadi Walikota New York pada 2022 itu menegaskan dalam pidatonya,
“Dalam kurun waktu yang lama, muncul anggapan bahwa azan tidak boleh terdengar di masyarakat kita. Tetapi hari ini, saya katakan secara gamblang hal itu tidak berlaku lagi. Masjid dan rumah ibadah memiliki kebebasan untuk mengumandangkan azan di hari Jumat dan sepanjang ramadhan, tanpa perlu izin khusus,” tegasnya.
Adams mengutarakan alasan dia membolehkan azan menggema di langit New York. “Komunitas muslim di New York meminta saya untuk memperbolehkan azan dikumandangkan. Prinsipnya, kota kami menghormati budaya Islam dan semua budaya,” pungkasnya.
Bahkan setelah siaran pers selesai, Azan dikumandangkan di Kantor Walikota New York tersebut.
Bak gayung bersambut, sekumpulan warga muslim di kota Baltimore, kota terbesar di negara bagian Maryland, melakukan aksi simpatik dengan menggelar shalat Jumat di halaman Gedung Walikota Baltimore. Aksi tersebut dilakukan dengan tujuan agar keputusan serupa juga diambil oleh Walikota Baltimore.
Tak hanya di Amerika Serikat. Pada Mei 2021 lalu, dunia juga dihebohkan dengan lantunan azan yang dikumandangkan dari atas Tower Bridge, sebuah bangunan sangat bersejarah di kota London, Inggris. Azan yang dikumandangkan tersebut sebagai penanda waktu berbuka puasa bagi warga kota London dan sekitarnya.
Fenomena Islamisasi kehidupan sosial di daratan Eropa dan Amerika berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal tersebut juga tercermin dari peningkatan yang signifikan jumlah pemeluk agama Islam di Amerika dan Eropa. Data yang dirilis oleh sebuah lembaga riset ternama, PEW research, menunjukkan sedikitnya 25,7 juta muslim hidup di Eropa pada 2016. Jumlah ini meningkat sangat pesat jika dibandingkan tahun 2010 yang hanya berjumlah 19,5 juta jiwa.
Baca Juga : Aktifis Da'wah Melanglang Buana (Bagian 3)
Lima negara di Eropa dengan populasi muslim terbesar adalah Perancis (5,7 juta jiwa), Jerman (4,9 juta jiwa), Inggris (4,1 juta jiwa), Italia (2,8 juta jiwa), dan Belanda (1,2 juta jiwa). Di Amerika sendiri, jumlah penduduk muslim pun meningkat. Masih menurut PEW research, sedikitnya ada 3,45 juta jiwa muslim yang tinggal di Amerika Serikat tahun 2017. Jumlah ini menempatkan Islam sebagai agama terbesar ketiga di Amerika. Pada tahun 2050, jumlah tersebut diprediksi akan meningkat sedikitnya dua kali lipat.
Berdasarkan survey yang sama, tercatat 24% dari penduduk muslim di Amerika adalah penduduk asli Amerika. Secara tingkat pendidikan, muslim di Amerika setara dengan masyarakat Amerika umumnya. Sejumlah 31% muslim Amerika adalah para sarjana, termasuk 11% memiliki gelar master.
Di dalam lingkup jabatan publik, sejumlah politisi muslim turut andil di Eropa dan Amerika. Sebut saja Abdullah Hamoud yang terpilih menjadi Walikota Dearborn. Pria keturunan Amerika-Arab itu sebelumnya menjabat sebagai Senator Amerika. Di Skotlandia, Humza Yousaf berhasil menjadi Perdana Menteri muslim pertama. Fenomena ini semakin menguatkan nilai universalitas Islam. Bahwa Islam adalah agama yang membawa nilai yang universal, melewati batas sempit ras, suku, wilayah, dan warna kulit.
Dunia barat yang selama berabad-abad berusaha membumi hanguskan Islam, senyatanya tak mampu membendung arus Islam. Hal itu pun menjungkir balikkan kepongahan Samuel Huntington yang lewat bukunya “Clash of Civiliziation” tidak menghitung kekuatan kaum muslimin pasca perang dingin. Sebab, senyatanya sinyal kebangkitan Islam di Eropa semakin hari semakin nampak.