SMPQ Marifatussalam, dari Subang ke Jakarta demi Perkenalkan Literasi Islami
Tema “Berakhlak dan Berprestasi dengan Literasi Islami” memayungi penyelenggaraan IBF 2023. Sejak dibuka, IBF 2023 dipadati pengunjung yang datang dari mana-mana. Hal itu antara lain terlihat pada Jumat, 23 September 2023. Dan di antara para pengunjung yang ramai memadati area pameran, siswa-siswi sekolah-sekolah yang berasal dari berbagai daerah pun turut memadati event ini. Salah satunya adalah rombongan dari SMP Al Qur'an Ma'rifatussalam, Subang.
Mereka datang jauh-jauh dari Subang ke Jakarta, khusus untuk melakukan kunjungan literasi. Hal itu merupakan kegiatan yang ditujukan bagi para santri kelas 7. Tujuan utama agenda ini adalah untuk memperkenalkan buku-buku islami kepada murid-murid baru. Diharapkan, nantinya kunjungan itu dapat meningkatkan literasi para murid di sekolah. Hal itu dituturkan Ketua Pelaksana Kegiatan Kunjungan Edukasi dan Literasi SMP Al Qur'an Ma'rifatussalam ke IBF 2023, Arief Luqmananto.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan budaya membaca santri, dan mengenalkan buku-buku Islam dari seluruh percetakan di Indonesia. Itu yang kita inginkan,” katanya.
Baca Juga : Islamic Book Fair 2023, Pameran Buku Islam Terbesar di Asia Tenggara
Walaupun tidak ada tugas membeli buku, namun hampir seluruh santri yang ikut dalam rombongan itu membeli buku sesuai minat masing-masing. Tentu minat mereka beragam. Misalnya komik islami, novel, dan buku bacaan lainnya.
“Ane beli buku komik, sih, buat baca di pondok,” ucap Fathir, salah satu santri SMP Al Qur'an Ma'rifatussalam.
Namun ada sesuatu yang Arief sayangkan. Ustadz Budi Ashari belum berkesempatan untuk hadir di event ini. Padahal, sebelumnya Ustadz Budi Ashari dijadwalkan mengisi talkshow dan peluncuran buku “Perkembangan Peradaban Islam di Indonesia Abad 1 H/7 M”. Sedangkan, menurut dia, tujuan agenda ini juga adalah mendengarkan talkshow dan peluncuran buku tersebut, selain memperkenalkan buku islami kepada para santri.
Namun, Arief tetap bersyukur. Sebab, para santri mampu mengenal berbagai buku-buku islami yang diharapkan mampu menjadi pemantik budaya membaca di pondok. Sebab, sebagai bangsa yang terus berkembang, kita perlu menanamkan nilai literasi kepada setiap diri warga bangsanya. Sehingga, Arief berharap minimal seluruh santri bimbingannya senantiasa hidup dalam lingkup keilmuan dengan tradisi literasi yang kental.