Syaikh Ahmad Yasin: “Kita Harus Bayar Kekalahan Itu”
Banyak media massa meragukan kondisi Hamas saat ini. Bagaimana menurut Anda?
Hamas adalah gerakan yang dibangun oleh Islam, keimanan, dan jihad. Tak ada bedanya kondisi Hamas di dalam dan di luar Palestina. Di Tepi Barat atau di Gaza. Mereka semua bergerak untuk merealisasikan proyek-proyek Islam, berawal dari pemerdekaan manusia, kemudian pemerdekaan tanah air, serta menegakkan hukum Allah dan menerapkan syariat-Nya. Ini adalah proyek yang tak dapat dipisah-pisah. Aspek politik adalah bagian darinya yang didukung oleh proyek jihad, proyek sosial, proyek kemanusiaan. Semua itu tak dapat dipisahkan.
Gerakan jihad tak mungkin berubah menjadi gerakan politik sebelum program pembebasan tanah air berjalan. Dan sampai kini, Hamas tetap melanjutkan perjuangannya. Apa pun kondisinya. Meski ia harus menghadapi banyak kendala, tetapi Hamas yakin bahwa masa depan adalah milik Islam dan milik kemerdekaan yang menjadi tujuan kami dan janji Allah kepada kaum muslimin.
Ada anggapan bahwa saat ini masa perlawanan bersenjata sudah selesai. Artinya, semua upaya harus diselesaikan dengan perundingan dan pendekatan solusi damai. Bagaimana Anda memandangnya?
Kelompok yang kalah harus membayar kekalahannya dan umat yang menang akan menikmati kemenangan. Realitas kaum muslimin dan bangsa Palestina, menurut saya, sekarang dalam kondisi kalah, dan saat ini kita harus membayar kekalahan itu. Kekalahan dalam pandangan saya tidak beranjak dari medan pertempuran dan berakhir di medan yang sama. Tetapi bisa saja berawal dari kekalahan mental dan berakhir pada sikap menyerah dan tunduk kepada musuh.
Baca Juga : Israel Babak Belur, HAMAS: “Telah Datang Waktu Pembebasan Al-Quds”
Saat ini, Hamas berupaya mengatasi kekalahan di lapangan mental dan medan perang. Dan Hamas akan terus melanjutkan perjuangannya. Karena perjuangan ini adalah ruh rakyat Palestina yang terus menerus ingin keluar dan ruh umat yang bangkit memperjuangkan kemuliaan dan kehormatannya. Ruh itu takkan dapat dipengaruhi oleh tipu daya yang dilakukan oleh satu pihak atau satu kubu. Karena bagaimana pun, posisi rakyat lebih kuat dibandingkan sebuah sistem, lebih kuat dari senjata dan konspirasi.
Peperangan dalam pandangan saya adalah hari yang sangat menentukan. Apa yang terjadi di Somalia beberapa waktu lalu membuktikan bahwa tekanan apa pun tak dapat mematahkan perlawanan rakyat. Karena itulah, sejumlah negara yang tunduk kepada keinginan Amerika tidak berarti gerakan kemerdekaan dan rakyat harus tunduk juga. Perlawanan insya Allah akan terus berlangsung selama masih ada rakyat Palestina dan masih ada penjajahan atas tanah kami yang suci dan selama bangsa kami masih terusir.
Tetapi tampaknya saat ini Hamas sedang mengalami penurunan karena takut tekanan dan intimidasi dari pihak otonomi dan Israel. Sejauh mana kondisi tersebut mempengaruhi gerakan Hamas?
Anda tahu bahwa kami telah menerima serangan itu sejak kami berdiri. Benar bahwa saat ini sejumlah aksi kami menurun karena berbagai tekanan. Tetapi hari-hari telah membuktikan bahwa serangan demi serangan itu justru menambah kekuatan bagi Hamas. Benar bahwa sikap teror dan intimidasi kini meningkat, tetapi selalu saja setiap satu serangan itu dilakukan dan spektrumnya semakin meluas, Hamas tetap eksis dan dapat menolak kedustaan yang mereka timpakan kepada kami. Garis perjuangan kami tetap, tidak bergeser, apalagi menyimpang. Hamas takkan tunduk kecuali kepada Allah!
M. Lili NA
Sumber: Al Markaz Filistini Lil-I’lam
Disadur dari Majalah Sabili Edisi No. 26 TH. VII 14 JUNI 2000 / 11 RABI’UL AWAL 1421 H