Tahanan Palestina Beri Kesaksian Kekejaman Penjajah di Penjara

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan serta “Organisasi Tahanan Palestina” mengatakan, para tahanan Palestina menghadapi bencana kesehatan di penjara Negev, Gurun Israel Selatan. Mereka menghadapi masifnya penyebaran penyakit, dari scabies hingga kudis. Pada Ahad (10/11/2024), kedua badan tersebut melaporkan, kondisi di sana adalah otoritas penjajah dengan sengaja tidak memberikan fasilitas kebersihan pribadi kepada para tahanan. Otoritas penjajah membiarkan serta tidak memberikan perawatan dan pengobatan yang kepada para tahanan yang terluka.

Sejumlah tahanan Palestina mengaku, mereka tidak bisa mengganti pakaian sejak 4-6 bulan lalu. “Pihak administrasi penjara dengan sengaja menarik kasur dan selimut saat fajar dan mengembalikannya pada larut malam,” tambah para tahanan dalam kesaksian mereka.

Itulah yang menjadi penyebab penyebaran kudis yang berkelanjutan di kalangan tahanan. Pengumpulan selimut dari semua ruangan, dari orang yang terinfeksi dan tidak terinfeksi, menjadikannya sumber penyebaran penyakit.

Hamas Kirim Pesan ke KTT Arab-Islam di Riyadh
Lewat sebuah video yang disiarkan ke publik pada Ahad (10/11/2024), Osama Hamdan menyampaikan perkembangan terbaru terkait agresi yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza serta kejahatan kelaparan yang melanda wilayah utara Gaza.

Tahanan Gaza

Kedua badan tersebut juga menyatakan dalam pernyataannya, pada 6 dan 7 November 2024, tim hukum mereka melakukan kunjungan ke sekitar 30 tahanan dari Jalur Gaza di penjara Negev dan Ofer. Kunjungan tersebut juga memantau sejumlah staf medis yang ditangkap dari Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Baik yang ditangkap di dalam rumah sakit ataupun di tempat aman-sesuai klaim Penjajah Israel. Mereka mengonfirmasi, kunjungan tersebut berjalan melalui kondisi yang sulit dan pembatasan yang ketat.

Para tahanan menjadi sasaran penyiksaan kejam di kamp tentara penjajah selama periode pertama penangkapan, ungkap kedua badan tersebut.

Kesaksian para narapidana pada periode pertama merincikan hal yang sama mengenai pelecehan, penghinaan, dan pemukulan setiap harinya. Seorang tahanan berinisial DW, yang telah ditahan sejak Maret 2024, mengatakan, ia ditahan di wilayah terpencil sekitar Gaza selama 4 bulan sebelum dipindahkan ke penjara Negev. Di sana, ia harus menghadapi kondisi yang sulit dan sangat kejam.

Saya ditahan selama periode tersebut dengan mata tertutup dan kedua tangan diborgol. Mendapatkan penghinaan, intimidasi dengan anjing polisi, hingga menjadi sasaran pemukulan yang kejam sehingga mengakibatkan tulang rusuk patah, jelas DW.

(Sumber: Al Jazeera Mubasyir)