Tak Tahu Malu! Otoritas Palestina Serang RS Jenin Pasca Gencatan Senjata
Kesepakatan gencatan senjata antara Palestina dengan Penjajah Israel yang telah berjalan tidak lantas membuat Penjajah Israel benar-benar berhenti melakukan operasi di Jenin. Tidak hanya itu. Bahkan Otoritas Palestina (OP), dengan dewan keamanannya, justru menyerang para penduduknya sendiri - Palestina.
Pada Selasa (21/1/2025), sumber lokal melaporkan kepada Al Jazeera Mubasher, pasukan keamanan Otoritas Palestina menyerang Rumah Sakit Al-Razi di Kota Jenin, Tepi Barat Bagian Utara. Mereka menyergap beberapa staf medis dan terjadi bentrokan dengan para pejuang Palestina.
Masih menurut sumber yang sama, pihak keamanan menangkap sejumlah pejuang, termasuk seorang yang terluka, di tengah-tengah ketegangan di sekitar RS Al-Razi. Beberapa gambar yang beredar juga menunjukkan seorang pemuda menjadi korban tembak oleh aparat keamanan, saat berada di sekitar rumah sakit.
Respon Hamas
Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) merespon melalui laporannya, mereka mengecam keras atas tindakan tersebut, pertumpahan darah warga Palestina yang terus berlanjut dari pihak berwenang di Tepi Barat (OP). Bahkan, yang teranyar, terlukanya seorang pemuda, Muhammad Shadi al-Sabbagh, pengepungan Rumah Sakit Al-Razi, dan menangkap orang-orang yang terluka, adalah perilaku yang melampaui batas dan moral nasional.
“Peristiwa pengepungan rumah sakit, penembakan di dalamnya, dan penganiayaan terhadap para pejuang Palestina – saudara sebangsa – adalah perilaku di luar batas integritas nasional, kejahatan terhadap rakyat, dan penolakan terhadap perjuangan pembebasan Al-Quds,” lanjut Hamas.
Hubungan Antara OP dengan Israel
Tindakan pelanggaran yang sangat serius ini menjadi bukti hubungan Penjajah Israel dengan OP yang semakin erat dan berani. Peristiwa penyerangan di RS Al-Razi menghilangkan keraguan bahwa OP hanya menjadi “boneka” dan bukan representasi dari sikap penduduk Palestina.
Hamas menyerukan kepada para pejuang, komunitas, dan tokoh nasional di Tepi Barat untuk bertindak sekuat tenaga guna mengakhiri pelanggaran OP, bersama agresi Penjajah yang menargetkan para pejuang di Jenin. Mereka berupaya meningkatkan bentrokan di semua titik kontak dan di pos pemeriksaan militer serta pemukiman di Tepi Barat.
(Sumber: Al Jazeera)