Tantangan Hidup
Salah satu karunia Allah SWT bagi manusia dalam hidup ini adalah ketika manusia diberikan banyak tantangan. Suasana yang penuh tantangan membuat hidup kita lebih menarik, lebih memompa kesungguhan, dan lebih banyak membuka peluang untuk berbuat. Demikian pula dengan persaingan demi persaingan yang kita alami.
Sekali kita menyatakan “tidak mampu hidup dalam sergapan persaingan”, maka kita tidak akan pernah bisa memompa kemampuan secara maksimal. Dengan kata lain, orang-orang yang tidak suka bersaing dan gemar menghindari persaingan, hidupnya akan biasa-biasa saja. Berbeda dengan orang yang siap bersaing. Ia akan selalu berusaha untuk unggul, minimal tidak sampai kalah oleh pesaingnya. Sebab, semakin banyak tantangan dan kesulitan yang menghadang berarti peluang solusi semakin besar. Hal itu sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya,
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." – QS. Al-Insyiroh: 6-7
Orang-orang yang hidup tanpa tantangan tidak akan memiliki tingkat kesungguhan yang memadai dalam berharap dan memohon pertolongan-Nya. Begitupun, tidak semua orang bisa menghadapi tantangan. Banyak juga orang yang menderita, stres, tegang, takut, was-was, bingung, cemas, dan sebagainya.
Mengapa demikian? Sebab, pikirannya hanya lari ke dalam kemampuan dirinya atau kepada orang lain yang dipandang mampu menolong menyelesaikan masalahnya. Padahal, siapa pun yang terlalu sibuk mengandalkan kemampuan diri atau makhluk lain, maka hidupnya akan dicekam rasa was was, takut, dan gelisah. Segala tantangan, kesulitan dan persaingan hidup ini, kapan dan dimana pun seharusnya dilarikan kepada Allah SWT.
Baca Juga : Buah Ketabahan
Bentuk pertolongan Allah itu sendiri hanya Dia yang Maha Tahu. Sehingga, tidak mesti sesuai dengan apa yang kita inginkan dan rencanakan. Mungkin pertolongan itu berupa kesanggupan untuk semakin mengenal kemampuan diri yang sebenarnya. Bisa juga pertolongan itu berupa dorongan yang kuat dalam diri, sehingga kita menjadi orang yang senantiasa termotivasi untuk maju. Kemudian, Allah pun menggerakkan orang-orang yang memiliki potensi dan keahlian untuk datang membantu.
Apa yang sulit di dunia ini kalau toh Allah sendiri yang ikut memprogramkan segala rencana kita? Kalau Allah sudah mengulurkan pertolongan-Nya, maka tak akan ada lagi aral melintang yang dapat menghadang dan menghambat laju perjalanan kita. Demikianlah kalau orang sudah ditolong Allah, selain ia akan mampu berbuat lebih banyak, juga akan tercegah dari segala sesuatu yang dapat mencelakakannya di dunia maupun di akhirat kelak.
Kalau begitu, apa rahasianya? Rahasianya terletak pada seberapa tinggi tingkat keyakinan kita kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi, "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku tentang Aku."
Memang, segala tantangan dan rintangan hidup bisa membuat kita bersempit dada, penuh keluh kesah, cemas, takut, dan gelisah. Akhirnya kita akan terjerumus ke lembah putus asa. Akan tetapi, sebenarnya itu semua bisa membuat kita semakin matang dan dewasa, asal kita bisa membentengi diri dengan mental baja dan pantang menyerah. Karena semua itu tak lebih sebagai ladang untuk menuai pahala kesabaran.
Fanswanny
Disadur dari Majalah Sabili Edisi No 2 TH. VIII 12 JULI 2000 / 10 RABI’UL AKHIR 1421 H