Terungkap, Pelabuhan Mesir Pemasok Utama Kebutuhan Israel Selama Perang Gaza
Sebuah data maritim menunjukkan pelabuhan di Mesir yang telah menjadi pangkalan utama bagi banyak kapal kargo yang secara rutin mengangkut bahan kebutuhan ke wilayah Israel selama perang Gaza berlangsung. Data maritim itu menunjukkan bahwa kapal-kapal ini bergerak di jalur laut khusus, bolak-balik antara pelabuhan Israel dengan Mesir.
Di dalam sebuah laporan pemantauan, tidak ada kapal dari negara-negara Arab lain yang tiba di pelabuhan Israel, kecuali dari pelabuhan Mesir tersebut. Selain itu, ada jadwal pelayaran rutin antara kedua pelabuhan tersebut dalam beberapa hari.
Pelabuhan di Mesir dianggap sebagai titik vital untuk pengangkutan barang dari luar wilayah negara penjajah tersebut. Dekatnya jarak pelabuhan Mesir dengan pelabuhan Israel, terutama pelabuhan Ashdod yang berjarak sekitar 29 kilometer dari Gaza, serta pelabuhan Haifa, tentu dapat mengurangi biaya pengiriman.
Pelacakan yang dilakukan oleh media Arabia Post terhadap kapal-kapal yang secara rutin mengangkut muatannya dari Mesir ke Israel, didasarkan pada data aktivitas 7 pelabuhan, dua pelabuhan Israel, yaitu Ashdod dan Haifa, dan lima lainnya pelabuhan di Mesir, semuanya menghadap ke laut Mediterania yaitu Port Said, Abu Qir, Alexandria, Dekheila, dan Damietta. Periode pelacakan aktivitas kapal dilakukan pada tiga bulan terakhir (Juni, Juli, hingga 22 Agustus 2024). Kapal-kapal kargo itu mengangkut barang-barang peti kemas, berisi bahan bangunan, biji-bijian, gula, hingga batu bara.
Terpantu, mereka berlabuh selama beberapa hari di pelabuhan Mesir dan Israel (antara satu hingga tiga hari), kemudian berangkat untuk menurunkan muatannya. Setelah itu, mereka menunggu dalam jangka waktu yang sama di pelabuhan tujuan, sebelum kembali berlayar ke pelabuhan asal. Kapal yang paling banyak berlayar menuju pelabuhan Mesir dan Israel adalah kapal kargo LUCY BORCHARD, yang dimiliki perusahaan dari Jerman.
Volume Perdagangan Antara Mesir dan Israel Meningkat
Menurut data dari Biro Statistik resmi Israel, selama periode perang di Gaza, Mesir meningkatkan ekspor dan impornya dengan Israel, dibandingkan periode sebelum perang. Menurut data yang dipublikasikan, nilai ekspor Mesir untuk Israel selama periode Oktober 2023 hingga 31 Juli 2024 berjumlah $ 170,1 juta, sedangkan nilai ekspor pada bulan yang sama tahun 2022 dan 2023 hanya berjumlah $ 162,8 juta.
Juli 2024 merupakan bulan tertinggi nilai ekspor Israel ke Mesir, yaitu sebesar $ 30,6 juta. Pada bulan yang sama, juga tercatat nilai impor Israel ke Mesir tertinggi, yaitu sebesar $ 45,4 juta.
Mirisnya, peningkatan volume perdagangan ini terjadi bersamaan dengan berlanjutnya agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Perang tersebut menyebabkan sedikitnya 133.000 warga Palestina tewas dan terluka. Sebagian besar dari korban tersebut adalah anak-anak dan Perempuan. Selain itu, juga terdapat lebih dari 10.000 orang hilang.
(Sumber: arabicpost.net)