Tips buat Ibu Hamil dan Menyusui agar Tetap Sehat dan Bugar Saat Puasa
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang sangat mulia. Namun, bagaimana jika yang berpuasa adalah ibu hamil dan menyusui? Bukankah hal itu akan memberatkan sang ibu? Dan apakah puasa bagi ibu hamil dan menyusui dapat berdampak buruk bagi sang bayi?
Guna menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, Sabili.id mewawancarai dokter spesialis kandungan di salah satu satu Rumah Sakit Swasta di Kota Depok, Dr. Nelwati, Sp.OG. Saat diwawancara, dokter yang biasa dipanggil dokter Nel itu menyampaikan, selama kondisi fisik ibu dan bayinya sehat, tidak ada larangan untuk berpuasa.
“Pada prinsipnya, tidak ada larangan ibu hamil dan menyusui untuk berpuasa. Yang penting kondisi fisik ibu hamil dan ibu menyusui serta bayi yang dikandung dalam kondisi sehat,” jelasnya.
Ia juga menyarankan, ibu hamil dan ibu menyusui perlu selalu mengonsumsi makanan yang mengandung cukup nutrisi, dan tidak lupa, perbanyak minum saat sahur dan buka puasa. “Saya selalu menyampaikan kepada pasien-pasien hamil saya yang muslim, jangan takut berpuasa. Bismillah, niatkan (untuk) ibadah, cukupi nutrisi yang baik dan kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka. Insya Allah ibu bisa kuat sampai saat berbuka. Tetapi kalau timbul keluhan (semisal) mual, pusing, atau lemas pada siang hari, segeralah berbuka,” katanya.
Dokter Nel menceritakan bagaimana keadaan pasien-pasiennya yang sedang hamil dan menyusui justru sehat karena puasa. Termasuk pada masa awal kehamilan.
“Alhamdulillah, pasien-pasien saya yang hamil trimester pertama, di mana kondisi masih mual, kembung, muntah, dengan berpuasa Ramadhan, Alhamdulillah malah jadi lebih sehat dan kuat fisiknya,” tuturnya.
Baca Juga :
Bahkan, menurut dokter Nel, selama menangani pasien ibu hamil dan menyusui, ia tidak pernah menerima keluhan dari pasiennya yang disebabkan karena puasa. “Alhamdulillah tidak ada (keluhan kesehatan akibat puasa dari pasien). Malah ada yang bisa full puasa satu bulan penuh,” katanya.
Ibu hamil dan ibu menyusui pun tetap bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. “Asalkan kondisi ibu hamil dan janin yang dikandungnya sehat (BB janin sesuai usia kehamilan, air ketuban cukup),” pesan dokter Nel. “Untuk ibu menyusui yang masih ASI eksklusif (usia bayinya 0-6 bulan), perlu perhatikan nutrisi dan cairan yang dikonsumsi agar cukup, produksi ASI juga cukup, dan kenaikan BB bayi sesuai,” sambungnya.
Tentang desas-desus bahwa puasa bagi ibu hamil dan ibu menyusui dapat membuat mual, muntah, dan pusing, doter Nel menegaskan, hal itu adalah mitos. Begitu pun soal cacat pada janin atau bayi karena puasa, itu semua mitos.
Maka, dokter Nel pun berbagi tips agar ibu hamil dan menyusui tetap sehat dan bugar saat berpuasa. “Saat hendak berpuasa, pastikan ibu cukup asupan nutrisi yang baik, hindari mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau junk food, terlalu pedas, terlalu asam. Selain itu, cukupi kebutuhan cairan (35 cc / kg), minimal 2,5 liter per hari, istirahat yang cukup, hindari aktivitas yang berat,” urainya
Ia juga menyarankan kepada ibu hamil dan ibu menyusui, hendaknya memeriksakan keadaan fisiknya dan fisik anaknya sebelum berpuasa. “Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dulu dengan bidan atau dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak untuk mengetahui kondisi fisik ibu hamil dan kondisi janin di dalam kandungannya serta kondisi bayi dan produksi ASI,” pesannya.
Dan perkuat niat. “Saya selalu pesankan ke ibu hamil yang mau berpuasa, ‘Niatkan ibadah. Insya Allah akan dimudahkan oleh Allah’,” tuturnya
Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS Al-Baqarah: 185).