Tragis! Ribuan Tentara Amerika Ramai-Ramai Bunuh Diri
Militer Amerika kembali bikin geger. Kali ini bukan karena aksi “koboy”nya di negeri orang, tapi karena angka bunuh diri anggotanya yang fantastis. Dalam 5 tahun terakhir tercatat ribuan tentara Amerika melakukan bunuh diri.
Data yang dirilis oleh Kementrian Pertahanan Amerika (Pentagon) terungkap fakta sedikitnya terdapat 541 kasus bunuh diri pada tahun 2018, 504 kasus pada tahun 2019, 580 kasus pada tahun 2020, 476 kasus pada tahun 2021 dan 500 kasus pada tahun 2022. Atau dengan kata lain, setiap 1.000 tentara Amerika, 28 diantaranya mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Sungguh akhir yang tragis.
Lebih lanjut dalam sebuah laporan yang dirilis oleh tim investigasi khusus bentukan Pentagon merekomendasikan 120 butir poin sebagai langkah penanggulangan fenomena nahas tersebut. Di antaranya adalah penegakan aturan yang lebih ketat atas kepemilikan senjata api oleh tentara aktif, baik senjata dinas atau senjata api pribadi.
Aturan tersebut termasuk pencatatan setiap jenis senjata api yang dimiliki, jumlahnya dan jumlah butir peluru yang dimiliki. Hal ini karena mayoritas kasus bunuh diri personel militer menggunakan senjata api.
Mayoritas pelaku bunuh diri merupakan personel militer yang telah menyelesaikan misi operasi militer di "negeri orang", khususnya di Iraq dan Afghanistan. Para psikolog yang mendampingi mendiagnosa adanya gangguan psikologis yang diidap oleh personel militer Amerika sekembalinya mereka dari medan perang. Depresi akut juga kerap kali terjadi khususnya ketika mereka telah memasuki usia pensiun dan tidak memiliki pekerjaan.
Amerika memang menerapkan aturan yang memperbolehkan kepemilikan senjata api secara luas bagi warganya. Aturan ini bahkan telah ada sejak tahun 1791. Kendati demikian aturan tiap negara bagian berbeda dengan negara lainnya.
Misalnya di beberapa negara bagian, pemilik senjata api tidak perlu memberi tahu kepada siapa pun bahwa ia memiki senjata api.
Imbas penyalahgunaan senjata api di Amerika mendorong berbagai upaya untuk mengamandemen undang-undang kepemilikan senjata api, termasuk usulan Presiden Obama pada tahun 2016 silam yang akhirnya gagal karena ditentang oleh partai Republik.
Fenomena tragis bunuh diri ternyata juga menjangkiti warga sipil Amerika. Pusat Pengendalian Panyakit AS (CDC) mencatat 47.646 kasus kematian disebabkan oleh bunuh diri, atau setara satu kasus bunuh diri setiap 11 menit. Jumlah ini meningkat 31% dalam 20 tahun terakhir. (Sumber: BBC, RT & CNN)