Umroh Plus Jalan-Jalan ke Riyadh (Sebuah Pertimbangan)

Penulis: Budi Marta Saudin

Pemerintah Arab Saudi memberi izin kepada pemegang visa umroh untuk dapat mengunjungi seluruh wilayah Arab Saudi selama visa masih berlaku. Aturan terbaru juga menyebut bahwa jamaah umroh boleh landing di setiap bandara internasional di Saudi saat kedatangan dari negaranya.

Para pengusaha travel umroh mulai menyusun strategi. Yup. Bikin paket umroh plus Riyadh. Alasan mengunjungi Riyadh, karena ia adalah ibukota Saudi, banyak destinasi wisata sejarah dan religi yang menarik didatangi.

Ada Museum Masmak, Museum Nasional, Tower Kingdom, Kantor Lajnah Daimah, Wisata Jelajah Gurun Red Sand, Kota Sejarah Dir'iyah, Kampung Kuno Majma'ah, Lokasi Perang Qitalul Murtaddin, Marsool Park (Stadion Al Nassr FC), dll.

Bagi orang yang suka traveling, Riyadh itu sangat menarik didatangi. Apalagi yang punya ketertarikan dengan sejarah Saudi dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, data lengkap ada di Riyadh.

Untuk paket tour dan sengaja jalan-jalan dengan budget tinggi, keliling Riyadh itu cocok. Tapi jika travel umroh membuka paket hemat, nanti kewalahan. Alasannya, Biaya Mahal.

Riyadh itu ibukota dengan biaya hidup tinggi. Akomodasi, konsumsi dan transportasi tergolong mahal. Lebih tinggi dari harga di Mekkah dan Madinah, hampir dua kali lipatnya.

Lokasi yang Berjauhan

Letak satu tempat dengan tempat lainnya cukup berjauhan. City Tour Riyadh sehari itu sangat kurang. Misal, Jarak antara Museum Masmak ke Wisata Jelajah Gurun Red Sand mencapai 70 km. Jarak dari Kota Sejarah Dir'iyah ke Kota Tua Kuno Majma'ah ada 200 km. Jarak Tower Kingdom dengan Makam Syuhada Qitalul Murtaddin bisa mencapai 50 km, dll. Butuh waktu panjang untuk eksplor ke tempat-tempat bersejarah.

Jalan Macet

Riyadh hampir mirip Jakarta. Pagi dan sore hari jalanan macet cukup parah. Saat jam berangkat dan pulang kerja, lewat Thariq Malik Fahd dengan jarak 15 km, bisa menempuh 1 hingga 1,5 jam.