Ustadz DR. Waris Fakhruddin, Dalam Kenangan Wartawan Sabili

Begitu mendapat kabar Sabili.id akan hadir segera saja yang terbayang dalam benak Penulis, sosok Ustadz DR. Waris Fakhruddin. Tentu karena kedekatannya dengan Majalah Sabili, wabil khusus dengan saya yang rumahnya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Beliau di Temanggung sedangkan Penulis di Magelang, berjarak kalau naik motor kurang dari setengah jam.

Tapi bukan masalah jarak, karena ada beberapa kesamaan yang kami miliki, paling nyata adalah sama-sama suka adventure. Tapi, dalam hal kenekatannya untuk berpetualang saya harus banyak belajar. Beliau hampir setahun meninggalkan keluarga untuk pergi haji. Mungkin itu sebabnya beliau dijuluki, "Ustadz Marcopolo".

Makanya, kalau ada info-info mengenai kasus Pemurtadan Sabili mengandalkan Pak Waris. Dari Pak Waris ini Penulis mengirim berita-berita pemurtadan sekitar Jawa Tengah.

Penulis diajak masuk ke Kelenteng dan Biara. Jadi Pemurtadan di sini tak hanya tentang Kristenisasi, tapi juga Hindunisasi dan aliran kebatinan.

Seperti kata almarhum Hussein Umar, mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, yang menulis buku Fakta dan Data Pemurtadan di Indonesia, "Pemurtadan yang paling berat itu bukan di Papua, tapi justru di Jawa, khususnya Jawa Tengah."

Makanya begitu Sabili.id launching, Penulis segera menghubungi Pak Waris, ini jawaban beliau di WhatsApp:

[17.21, 15/2/2023] Waris: Waalaikumsalam.

Maaf pak, Alhamdulillah  Ala kullihaal saya dlm 15 hari kmarin kok bolakbalik sakit. Skrg juga blm fit.

[17.26, 15/2/2023] Waris: Kapan mau ke rmh?

Saya menjawab, sesegera mungkin. Kalau bisa besok. Tapi tak ada jawaban, justru yang ada adalah ucapan duka cita:

[06.39, 18/2/2023] Waris: Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh.
Innalillahi wa innaa ilayhi rooji'uun. Telah berpulang ayah kami Waris Fachrudin bin Muhammad Basyiruddin ba'da subuh tadi.
Mohon do'a semoga khusnul khotimah dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.

Penulis bersama DR. Waris dalam salah satu podcast/eman mulyatman

Keluarga

Ini beberapa ucapan duka cita yang kami kutip dari channel Youtube:

Benno S Harun menulis:
Inna lillahi Wa Inna llaihi Raji'un Dari Hati Yang Paling Dalam, Saya Turut Berduka Atas Meninggal nya “ USTADZ MARCOPOLO “

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala Menempatkannya Di Tempat Yang Paling Indah Bersama Orang - Orang Yang Beriman, Dan Semoga Keluarga Yang Di Tinggal kan Di Beri Kesabaran Dalam Memerima Cobaan Ini

Miyah Dunglo :

Innalillahi wainnaillaihi rojiun, masya allah meninggalnya banyak d rindukan banyak umat muslim, dr RS minta paksa pulang, masih ngobrol dngn istri & putra putri beliau samp jm 2 sholat tahajud, sholat subuh, minta d guntingin kumisnya sm umi win istrinya, baru separo sambil. istighfar terus, d gunting umi win bilang abi diam dulu nanti bibirnya kena gunting d batin dulu,kok malah diam terus ternyata allah memanggil ust Waris unt selamanya, subhanallah banyak yg iri dngn meninggalnya beliau, waktu saya takziah merinding umi cerita.

Kami Segenap Kru Sabili.id mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu, semoga Pak Waris husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, keikhlasan dan bisa melanjutkan perjuangannya.

Alhamdulillah, sebelum meninggal saya berkesempatan untuk mewawancarainya dan telah tayang di Channel Youtube Penulis.