Waktu Pasti Berputar

Kamu bertanya kepadaku, "Mengapa waktu begitu cepat berubah sehingga terasa tidak aman?"

Kukatakan kepadamu, "Hari-hari adalah salah satu prajurit Allah, kawan!"

Dia memutarnya di antara manusia untuk menunjukkan kepada makhluk-Nya bahwa hanya Dia yang Maha Kekal Abadi!

Kawan!

Firaun menyombongkan diri dan berkata, "Bukankah kerajaan Mesir adalah milikku, dan sungai-sungai ini mengalir di bawahku?"

Kemudian Allah memutar waktu dan mengalirkan air di atasnya (menenggelamkannya).

Seandainya kamu melihatnya ketika Jibril menyumpalkan lumpur ke mulut Firaun, di hadapan Musa Alaihissalam yang suatu hari saat masih bayi pernah menangis di istananya, ingin disusui!

Kawan!

Namrud pernah berkata, "Aku juga dapat menghidupkan dan mematikan."

Kemudian Allah memutar waktu, lalu mengirimkan seekor nyamuk yang menghancurkan hidupnya.

Ia tidak bisa istirahat sampai kepalanya harus dipukuli dengan sandal. Padahal, mereka yang memukulinya sebelumnya bersujud kepadanya!

Kawan!

Nabi ﷺ meninggalkan Makkah di tengah kegelapan malam, setelah kaum Quraisy mengambil seorang pria dari setiap suku untuk memukulnya dengan satu pukulan, agar darahnya terbagi di antara orang-orang!

Kemudian Allah membalik waktu, lalu mengembalikan Nabi-Nya ke Makkah sebagai pembebas Makkah di siang hari!

Kawan!

Seandainya kamu melihat Bilal bin Rabah dilemparkan oleh Umayyah bin Khalaf ke pasir Makkah yang membara, pasti kamu akan berkata, "Apakah siksaan ini tidak ada habisnya?!"

Lalu Allah memutar waktu. Kedua pasukan pun bertemu di Badar.

Di Badar, Bilal menancapkan pedangnya ke dada Umayyah. Dengan perisitiwa ini, kamu pasti bisa memahami hikmah Allah dalam perubahan waktu!

Kawan!

Inilah hari-hari yang Dia ciptakan di antara ciptaan-Nya.

Terkadang sehat, terkadang sakit,

Terkadang kaya, terkadang miskin,

Terkadang gembira, terkadang duka,

Agar yang kuat tak tertipu, dan yang lemah tak putus asa,

Agar yang kaya tidak sombong, dan yang miskin tidak putus asa.

Kemudian Dia melemparkan panah takdir-Nya kepada manusia.

Karena itu, dalam segala keadaanmu, tetaplah berada di pihak sang Pemanah, agar kamu senantiasa selamat!

Semoga damai senantiasa di hatimu.

Ditulis Oleh: Adham Syarqawi
Diterjemahkan Oleh: Aunur Rofiq Saleh Tamhid