Wawancara Eksklusif Sabili.id Bersama Pimpinan Hamas Part 1, “Blak-blakan Jawab Fitnah Seputar Hamas”

Ditengah upaya melawan penjajah Israel, ditambah gempuran yang tak henti dan luar biasa, para pejuang Hamas terutama pimpinannya mendapatkan beragam tudingan miring. Dari  mulai tudingan hidup mewah, bergelimang harta hingga bermain mata dengan penjajah Israel. Lantas bagaimana kenyataanya? Lantas kenapa pula tudingan miring ini terus-menerus beredar, berpendar, tak henti-hentinya? seakan ada pihak yang sengaja mengorkestrasinya.

Untuk mendapat jawabannya, alhamdulillah Sabili.id berhasil untuk langsung mewawancarai secara eksklusif bersama para pimpinan Hamas. 

Yang pertama ini, kita akan berbincang dengan Dr. Sami Abu Zuhri. Pria kelahiran 1967, asli Gaza dan telah bergabung dengan Hamas sejak awal pendiriannya. Beliau, bahkan sempat dipenjara selama 4 tahun karena ikut serta dalam Intifadah yang pertama.

Kini, beliau merupakan salah satu diantara pimpinan Hamas yang masih tersisa, masih hidup. Dimana  teman-temannya telah menjadi syahid. Beliau juga merupakan petinggi Hamas sekaligus doktor serta pakar sejarah Islam.

Berikut kutipan wawancara Habli Robbi Waliyya, Redaktur Pelaksana Sabili.id dengan pemimpin senior Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri yang dilakukan secara eksklusif.

Bagaimana keadaan Gaza saat ini ?

“Keadaan Gaza saat ini sangat sulit, terjadi pembunuhan terus-menerus setiap harinya. Tiap hari sedikitnya 50 orang syahid, kekurangan peralatan medis, tidak ada rumah sakit, para pengungsi tinggal di tenda-tenda. Kekurangan makanan, hal itu yang sangat mendesak. Beberapa hari kedepan, akan banyak yang meninggal karena kelaparan, stok makanan sudah sangat menipis di Gaza. Keadaan saat ini sungguh sangat sulit dan kritis. Penjajah ingin penduduk Gaza mengangkat bendera putih (menyerah-red), akan tetapi insya Allah hal itu tidak akan terjadi.”

Apakah ada keluarga anda yang syahid dalam pertempuran saat ini maupun sebelumnya?

“Tentu. Adik iparku syahid, keponakanku yang merupakan mujahid 7 Oktober ditangkap, pamanku syahid, keluarga besarku yang syahid sangat banyak dan mereka juga terdampak kesulitan. Kebanyakan dari rumah-rumah, semua rumah termasuk rumahku sudah hancur. Sekarang keluargaku tinggal di pengungsian seperti warga Gaza lainnya.”

Benarkah,  para pimpinan Hamas di luar negeri hidup berpindah-pindah? Tidak tinggal di satu tempat, seperti tinggal di tenda pengungsian akan tetapi di luar negeri, bagaimana realitanya?

“Musuh tak lain adalah penjajah, menargetkan semua pimpinan Hamas. Contohnya Ismail Haniya (pemimpin Hamas-red) syahid di luar Palestina dan bukan didalamnya. Banyak anggota keluarganya yang dibunuh mereka semua di luar Palestina. Tapi, sebagian pihak menuduh pejuang Hamas di luar negeri hidup dalam kemewahan, maka ini adalah bagian dari propaganda penjajah Israel. Fitnah-fitnah ini tak lain adalah serangan dari penjajah kepada para pemimpin Hamas. Bahwa mereka adalah target seperti warga Palestina lainnya. Ismail Haniya, Sholeh Aruri (wakil pimpinan Hamas), puluhan pimpinan Hamas di Lebanon telah dibunuh dan banyak pimpinan lainnya mendapat ancaman pembunuhan. Ancaman ini tidak sedikitpun membuat kami takut. Ketahuilah, bahwa kami adalah gerakan yang satu. Pemimpin Hamas di luar negeri bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab memperjuangkan hak rakyat Palestina.”

Meski demikian, beragam tuduhan tetap dilayangkan kepada para pemimpin Hamas, seperti mereka hidup dalam kemewahan, bahkan saya mendengar anda pun mendapat tuduhan yang sama. Jadi apakah tuduhan-tuduhan ini benar adanya?

“Ini adalah bagian dari perang melawan penjajah zionis, musuh para pejuang. Sebagian intelijen negara di kawasan juga terlibat dengan berusaha merusak citra pejuang. Bahwa para pimpinan Hamas mengambil keuntungan pribadi dengan mengorbankan rakyatnya. Ttapi semua rumor itu telah terbantahkan. Hari ini, semua pimpinan Hamas rumahnya dihancurkan, sampai rumah saya. Rumah saya hancur di hari pertama pada 7 Oktober. Rumahku dua lantai, rumah keluarga besarku dan semua rumah saudaraku juga hancur. Semua rumah pimpinan Hamas dihancurkan dan setiap pemimpin Hamas pasti ada yang syahid dari anggota keluarganya. Banyak pimpinan Hamas syahid sejak awal pertempuran sampai detik ini, di dalam Palestina maupun di luar Palestina.”

 

“Realitanya, Nabi SAW juga tidak terlepas dari fitnah dan hoax semacam ini, bahkan fitnah atas kehormatannya. Seperti fitnah kepada Aisyah ra. Kami tidak lebih mulia dari Nabi SAW dan sekarang waktunya fokus pada perang ini.”

“Perang ini banyak aspeknya, tidak terbatas pada perang senjata dan roket, ada perang psikologi, kelaparan, blokade obat-obatan, perampasan tempat tinggal, ini adalah perang yang sama. insya Allah musuh akan gagal.”

Beberapa hari lalu Trump berujar akan mengunjungi Arab Saudi dan berkata bahwa normalisasi akan segera berlanjut, apa pandangan Anda? 

“Begitulah yang diinginkan Trump. Hari ini, bangsa Arab dan umat Muslim dituntut untuk menjaga kehormatan mereka.”

“Tidak masuk akal jika Gaza tenggelam karena banjir darah, sementara sebagian pemimpin di kawasan (timur tengah) justru menjabat tangan seseorang yang tangannya berlumuran darah anak-anak Gaza.”

Anda tegas menolak pernyataan Netanyahu yang meminta para pejuang untuk menyerahkan senjata dengan imbalan gencatan senjata. Anda katakan itu mustahil, bahkan jutaan mustahil. Apa sebenarnya maksud dari pernyataan Anda?

“Netanyahu berambisi melenyapkan Hamas. Realitanya, Netanyahu telah kalah dalam pertempuran, tapi tetap memaksa tujuannya. Mencoba menipu, menekan secara politik, namun Netanyahu tetap gagal total dalam mencapai tujuannya, baik dengan cara genosida membabi buta, maupun intervensi secara politik.”

“Netanyahu ingin melucuti senjata kami karena dia gagal menghancurkan Hamas. Mustahil bagi kami untuk menyerahkan senjata walau hanya satu peluru. Adanya senjata ini semata-mata untuk membebaskan Palestina.”

“Hari dimana Palestina merdeka, barulah dunia boleh bertanya untuk apa senjata ini.”

Anda merupakan doktor sejarah Islam, dalam pandangan Anda, kondisi saat ini apakah sudah dekat dengan kemenangan atau sebaliknya?

“Melawan penjajah adalah pertempuran panjang. Butuh pengorbanan, butuh persiapan matang. Pembebasan Al Quds oleh Shalahuddin tidak dalam satu hari. Shalahuddin  memimpin sejak 579 H dan Al Quds dibebaskan pada tahun 583 H, setelah empat belas tahun Shalahuddin  memimpin.”

Bukankah Anda telah lama memulainya, intifadah sejak tahun 80-an?

“Saya tidak bermaksud dalam jumlah tahun, tapi yang saya maksud pembebasan tidak datang dalam waktu singkat, satu tahun. Membutuhkan usaha dan persiapan. Terkadang panjang dan terkadang pendek. Shalahuddin tidak membebaskan seluruh Palestina secara langsung. Masih tersisa Akka dan beberapa tempat lain (yang masih dijajah-red). Lalu musuh kembali lagi menjajah setelah wafatnya Shalahuddin. Sebagian kota kembali dijajah, tersisa Al Quds yang merdeka. Maka dari itu, kemerdekaan butuh waktu dan perjuangan.”

“Saat ini, pertempuran 7 Oktober (Badai Al Aqsa) merupakan langkah besar dan mempersingkat waktu di jalan pembebasan. Kita sebagai umat Islam diminta ikut berjuang untuk Gaza dan mensupport pejuang sampai kita berhasil mempersingkat jalan pembebasan dan kita akan sama-sama masuk Al Quds dengan izin Allah.”

Dari sisi politik, apakah bargaining Hamas saat ini lebih baik dari sebelumnya dalam politik internasional maupun kawasan?

“Selama anda melawan penjajah Israel yang dianggap dunia sebagai wakil barat di kawasan serta berhasil membuat mereka babak belur dan anda juga menempatkan kaki tentara di leher tentara penjajah, seluruh dunia akan memperhitungkanmu. Jika Hamas tidak kuat, tidak mungkin mereka ingin duduk berdiskusi dengan Hamas. Dan Trump tidak mungkin mengirim utusannya terus-menerus tanpa henti, meminta Hamas menyetujui tawarannya.”

“Hari ini kenapa semua orang berbicara tentang Hamas? Mengapa semua surat kabar berbicara tentang Hamas? Setiap jam, karena Hamas adalah gerakan yang kuat. Jika lemah, tidak akan ada yang peduli  dengannya. Hamas tidak akan disebut-sebut.”

“Sumber kekuatan Hamas ada pada semangat perjuangannya dan senjata. Karena memiliki api jihad yang tertanam kuat untuk membebaskan Palestina.”

Banyak yang berkata, sampai sekarang belum diumumkan siapa pengganti Ismail Haniya. Hal ini mengindikasikan bahwa Hamas dan para pemimpinnya telah melemah, apakah benar?

“Tidak ada kekosongan kepemimpinan di dalam tubuh Hamas! ada dewan pimpinan yang dikenal, buka rahasia. Memimpin pergerakan, jadi buka satu orang.”

“Kami sebagai sebuah gerakan memiliki majelis yang selalu bermusyawarah untuk menentukan pilihan, mencari jalan yang sesuai untuk memimpin gerakan ini. Hari ini ada majelis pimpinan yang tidak rahasia, seperti Dr. Khalil Al-Hayya, Dr Khaled Meshaal, Profesor Nizar Awadallah, Profesor Mohamed Hassan ketua majelis syura Hamas. Beliau memimpin majelis, ini bukan majelis yang rahasia. Yang terpenting adalah tidak ada kekosongan pemimpin.”

“Kapanpun kami bisa mengumumkan pemimpin baru dengan memilih siapa yang pantas.”

Jadi sekarang lebih baik atau sama?

“Yang terpenting bukan pada lebih baik atau buruk, yang terpenting adalah tidak ada kekosongan pemimpin.”

Apa pesan Anda melalui media kami untuk rakyat Indonesia?

“Untuk saudaraku di Indonesia, kami adalah bagian dari umat yang besar ini, umat Islam. Saudara kami di Indonesia, selalu berada di pihak Palestina, membela Palestina. Hari ini Gaza adalah representasi umat ini.”

“Kami mengingatkan pada seluruh umat dan saudara kami di Indonesia, Palestina bukan hanya masalah warga Palestina saja, tetapi kewajiban kalian juga. Karena Al Quds adalah milik umat ini, Al Quds adalah untuk umat ini. Ini (Al Quds-red) adalah kiblat pertama, tanah isra’ mi’raj.”

“Pada hari ini kami meminta rakyat Indonesia untuk mengirim pesan kepada Trump, kepada Netanyahu dan semua musuh umat, bahwa Gaza tidak sendiri, bahwa Gaza adalah bagian dari umat dan bahwa umat Islam tidak mau meninggalkan Gaza sendirian dengan cara ini.”

“Hari ini kami mengajak untuk meneruskan unjuk rasa di depan kedutaan besar negara barat khususnya kedutaan Amerika Serikat.”

“Kami mengajak untuk terus memberikan dukungan finansial untuk pejuang dan rakyat Gaza.”

“Kami menyerukan pemerintah Indonesia yang kami hormati, untuk mendukung secara politik dalam forum-forum internasional. Menolak semua upaya untuk pemindahan paksa warga Gaza yang dilakukan oleh penjajah Amerika yang memilih Indonesia sebagai tujuan relokasi yang musuh rencanakan untuk rakyat Palestina. Untuk tetap menolak itu dan menyatakan dukungannya terhadap rakyat Palestina serta memberikan perlindungan.”

“Dan kami, sebagai rakyat Palestina, tidak punya pilihan lain selain melanjutkan perjuangan, terus melangkah, dan menghadapi semua ini dengan izin Allah Ta’ala.”

Tonton videonya lengkapnya dibawah ini!