Yapidh Gelar Pelatihan Guru dan Dosen Bahasa Arab Bertaraf Internasional
Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikmah (Yapidh) Bekasi bekerja sama dengan Ikatan Pengajar Bahasa Arab Se-Indonesia (IMLA) dan Lembaga Al Arabiyah Baina Yadaika yang berbasis di Arab Saudi menyelenggarakan Pelatihan Guru dan Dosen Bahasa Arab Bertaraf International. Acara yang diikuti 30 pengajar profesional bahasa Arab yang dipilih dari berbagai lembaga pendidikan Islam ini diadakan di Aula Yapidh, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). Sebagai pembicara, tampil Prof. Dr. Shalih Ats-Tsyatsri (dosen di King Khalid Military University Arab Saudi) dan Prof. Dr. Uril Bahruddin (dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur, sekaligus Ketua Umum IMLA).
Yapidh adalah sebuah lembaga pendidikan Islam terkemuka di Bekasi, Jawa Barat, yang terdorong untuk menyelenggarakan pelatihan guru-guru bahasa Arab karena melihat tingginya minat masyarakat terhadap bahasa Arab di Indonesia. Tujuan pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam mengajarkan bahasa Arab secara lebih profesional dengan metode yang tepat dan modern. Buku yang menjadi acuan pengajaran, Al-Arabiyah Baina Yadaika, merupakan buku panduan pengajaran bahasa Arab yang telah digunakan oleh jutaan orang yang berasal dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Di pelatihan itu, Shalih Ats-Tsyatsri menekankan pentingnya pengajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode yang tepat. Menurut dia, bahasa Arab harus diajarkan secara alami dan praktis, bukan dengan menjejalkan berbagai teori tata bahasa yang rumit kepada para siswa. Sehingga, para pembelajar bahasa Arab akan mudah memraktikkan bahasa Arab, tanpa banyak terdistraksi dengan keharusan mengikuti tata bahasa atau penerjemahan kata dari bahasa Arab ke bahasa target, atau sebaliknya. Selanjutnya, Ats-Tsyatsri menegaskan, ia akan mengawal perkembangan bahasa di YAPIDH dan akan mengagendakan pelatihan guru bahasa Arab berskala lebih besar dan mendatangkan tim khusus Al-Arabiyah Baina Yadaik dari Arab Saudi.
Sedangkan Uril Bahruddin mencoba membedah berbagai persoalan dalam pengajaran bahasa Arab di Indonesia. Maksudnya agar pengajaran bahasa Arab dapat disampaikan secara maksimal sesuai prinsip-prinsip modern dalam pengajaran bahasa asing untuk non penutur asli.
Sementara itu, Koordinator Pesantren, Lembaga Tahfidz Qur’an (LTQ) & Bahasa YAPIDH, Dr. Lutfi Firdaus Munawwar, menjelaskan motivasi penyelenggaraan acara yang berlangsung sehari itu. Doktor di bidang Syariah dari Univeritas King Saud, Arab Saudi, ini menekankan, salah satu kunci keberhasilan pengajaran bahasa Arab adalah dengan melahirkan para pengajar yang mumpuni dan menggunakan metode yang tepat.
“Bahasa Arab sangat penting saat ini. Selain merupakan bahasa Al Qur'an, bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu bahasa internasional resmi. Karenanya, lembaga-lembaga Islam dituntut mengajarkan bahasa ini secara maksimal dan profesional," kata Lutfi.
Ketika menyampaikan sambutan, Ketua Pengurus Harian Yapidh, Dr. Ahmad Qusyairi Suhail, mengatakan, Yapidh sangat serius mewujudkan pesantren yang seluruh kegiatannya menggunakan bahasa Arab. "Pelatihan guru-guru bahasa Arab ini merupakan salah satu bagian dari upaya ini," ujar Qusyairi yang juga Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) ini.
Salah satu peserta pelatihan, Abdullah Ahzami, mengungkapkan, ia gembira dapat mengikuti pelatihan itu. Putra dari salah satu ulama tafsir terkemuka di Indonesia, Allahyarham KH Dr. Ahzami Sami’un Jazuli, itu pun mengatakan, berbagai metode dan kiat yang diajarkan dalam pelatihan sangat bermanfaat baginya untuk diterapkan di kelas.
Sedangkan peserta yang lain, Muhammad Nur Khazin, MA, mengapresiasi penyelenggaraan acara yang ia sebut istimewa ini. "Sebuah pelatihan yang istimewa. Saya belajar bagaimana mengajarkan bahasa Arab kepada nonpenutur asli dengan cara yang mudah dan sederhana, dengan berfokus pada berbagai aspek yang selama ini diabaikan oleh banyak lembaga pendidikan," kata Direktur Lembaga Pendidikan El-Tartil, Bekasi, itu.