Zionis Israel Menyangkal Pengeboman RS. Baptis Al-Ahli, Al-Jazeera Buktikan Sebaliknya
Akibat pengeboman pada hari Selasa (17/10/23) waktu setempat, setidaknya lebih dari 500 warga Palestina yang berada di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, Kota Gaza tewas. Pengeboman ini telah mendorong negara dan organisasi di seluruh dunia untuk menyebut agresi Zionis Israel itu sebagai “kejahatan perang”, “pembantaian”, dan “pelanggaran hukum kemanusiaan internasional”.
Zionis Israel menyangkal dan mengklaim serangan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh pejuang Jihad Islam Palestina (JIP), dengan berbekal cuplikan tayangan siaran langsung TV Al-Jazeera seorang tentara Zionis Israel menjelaskan kronologis kejadiannya.
Dilansir dari laman Aljazeera.com, Al-Jazeera Sanad Agency telah menyelidiki klaim Israel bahwa pemboman Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Kota Gaza adalah akibat dari peluncuran roket salah sasaran yang dilalukan oleh pejuang Jihad Islam Palestina, dan bukan akibat dari pemboman tanpa henti yang dilakukan oleh Zionis Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Baca Juga : Zionis Israel Mendapat Kecaman Internasional atas Pembantaian 500 Warga Sipil di Sebuah Rumah Sakit
Segera tim Investigasi Sanad Al-Jazeera menganalisis rekaman tersebut detik demi detik dari beberapa sumber, termasuk cuplikan siaran langsung yang dilakukan oleh jurnalis Al-Jazeera pada saat itu. Di rentan waktu yang sama dianalisis juga rekaman langsung yang mengarah dari wilayah Israel ke Gaza, yang mengklarifikasi bahwa siaran langsung Al-Jazeera terlambat 35 detik.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa pernyataan Israel tampaknya telah salah menafsirkan bukti untuk membangun cerita bahwa salah satu kilatan cahaya yang dicatat oleh beberapa sumber adalah roket yang salah sasaran.
Berdasarkan tinjauan rinci terhadap semua video, analis Sanad menyimpulkan bahwa kilatan cahaya yang dikaitkan Israel dengan salah tembak sebenarnya lebih bersesuaian dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang mencegat rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel dan hancur di udara.