Lebih 75 Organisasi di Indonesia Praktikkan Siap Siaga Musibah dengan Chatbot AI

Lebih 75 Organisasi di Indonesia Praktikkan Siap Siaga Musibah dengan Chatbot AI
Yayasan Peta Bencana menyelenggarakan kompetisi kesiapsiagaan menghadapi bencana. / Foto Istimewa

Bulan ini, Yayasan Peta Bencana menyelenggarakan kompetisi kesiapsiagaan menghadapi bencana. Kompetisi yang terbuka untuk ragam komunitas di seluruh Indonesia itu sebagai bagian dari acara tahunan BNPB. Puncaknya, lebih dari 75 organisasi di seluruh Indonesia pada 26 April 2024 menggunakan perangkat AI untuk melatih komunitas mereka dalam kesiap siagaan menghadapi musibah bencana alam.

Di dalam kompetisi tersebut, Yayasan Peta Bencana mengundang organisasi untuk melakukan simulasi pelaporan bencana secara real-time dengan chatbot kemanusiaan Indonesia, “BencanaBot”. BencanaBot adalah chatbot online – yang kini telah terintegrasi dengan WhatsApp, Telegram, Twitter, dan Facebook – yang dapat menjangkau penduduk di daerah terdampak bencana dan membantu mereka mengirimkan laporan bencana secara real-time. Laporan-laporan itu dipetakan pada platform sumber terbuka dan gratis, yaitu PetaBencana.id, dan digunakan untuk membantu lembaga pemerintah serta penanggap pertama dalam melakukan respons dan pemulihan.

“Skala bencana yang kita hadapi saat ini tidak dapat diatasi oleh satu institusi saja. Sangat penting untuk memungkinkan setiap penduduk dapat berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan. Dan itulah misi kami di Yayasan Peta Bencana,” ujar Direktur Yayasan Peta Bencana, Nashin Mahtani.

Di dalam kompetisi kesiap siagaan bencana yang diselenggarakan oleh Yayasan Peta Bencana, lebih dari 75 organisasi yang terdiri dari sekolah, BPBD, LSM, dan perusahaan di seluruh Indonesia, secara serentak membuat mural bertema bencana di lingkungan mereka. Mereka lalu mengundang teman, tetangga, dan masyarakat sekitar untuk berfoto dengan mural tersebut dan menggunakan foto-foto tersebut untuk berbagi informasi dengan BencanaBot. Per 26 April 2024, PetaBencana.id menerima lebih dari 8.010 laporan simulasi ketika berbagai organisasi berlomba-lomba untuk melatih jutaan anggota masyarakat tentang berbagi informasi bencana secara real-time.

“Kami tahu bahwa masyarakat Indonesia sangat gemar berswafoto, sehingga kami mengirimkan 75 mural ‘selfie-spot’ ke 18 provinsi di seluruh Indonesia, untuk mengundang partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam pengurangan risiko bencana. Ketika netizen mengunggah foto selfie mural mereka di media sosial, BencanaBot membantu mereka untuk mensimulasikan penyebaran informasi bencana, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan kesiap siagaan bencana dalam skala besar,” jelas Nashin.

Baca juga: Ketua Hima Persis Tasikmalaya Sambut Baik Faqihuddin Terpilih sebagai Duta Pasar Modal Syariah

Saat acara pembukaan yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Anggara yang mewakili Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, menyebut, PetaBencana.id menyediakan data berharga dan penting. Antara 1 Januari hingga 15 April, BNPB mencatat lebih dari 600 bencana terjadi di Indonesia.

“Acara ini sangat bermanfaat bagi komunitas kampus kami, terutama dalam memperluas upaya manajemen bencana secara lebih luas. PetaBencana.id menyediakan data berharga, penting untuk memvalidasi studi dan penilaian historis, yang esensial untuk evaluasi risiko bencana yang komprehensif,” katanya.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia dan jumlah bencana yang terjadi semakin meningkat setiap tahunnya. Namun, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Sosial (Mensos) baru-baru ini menerima apresiasi dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) atas penanggulangan bencana yang patut dicontoh, khususnya untuk pendekatan multi-pemangku kepentingan yang melibatkan perguruan tinggi, pemuka agama, manajer darurat, media, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Penghargaan itu merupakan pengingat bahwa dengan semakin banyaknya negara yang mengalami dampak krisis iklim.

“Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari Indonesia karena sejarah dan pengalaman panjang kita dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan bencana telah menjadi bagian yang kaya dari budaya adat dan lokal di seluruh Indonesia, dan acara HKB BNPB adalah sebuah pertemuan nasional yang penting untuk kesiap siagaan bencana,” kata Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Acara kesiapsiagaan bencana yang diselenggarakan oleh Yayasan Peta Bencana di seluruh Indonesia merayakan keragaman pengetahuan di seluruh nusantara, dengan melibatkan para pemimpin masyarakat setempat dalam kegiatan-kegiatan kesadaran akan bencana yang menyoroti pengetahuan lokal berbasis tempat. Nurul Sri Rahatiningtyas, seorang dosen Geografi yang berdedikasi di UI, pun mengapresiasi acara ini.

“Semoga acara ini menjadi pencerahan bagi mahasiswa geografi, memupuk pemahaman tentang perkembangan teknologi bencana saat ini. Ini menegaskan fleksibilitas pengetahuan bencana yang diperoleh di kelas, menawarkan aplikasi praktis, seperti pelaporan melalui PetaBencana.id, untuk melayani masyarakat secara lebih luas,” ujarnya.

Baca juga: “Para Pemulung Amal” di Mualaf Center Indonesia Peduli

Sementara itu, Ketua Departemen Geografi UI, Supriatna, mengharapkan kolaborasi ini berkembang, sehingga menumbuhkan budaya ketangguhan dan tindakan kolektif. “Acara ini menandai peluang yang menjanjikan untuk membentuk kolaborasi yang kokoh antara Geografi UI dan pemangku kepentingan penting lainnya, termasuk NGO, melalui platform yang berdampak dari PetaBencana.id. Semoga kolaborasi ini berkembang, menumbuhkan budaya ketangguhan dan tindakan kolektif,” tuturnya.

PetaBencana.id adalah platform sumber terbuka dan gratis yang memetakan bencana secara real-time dengan menggunakan laporan dari masyarakat yang dikumpulkan melalui media sosial dan validasi dari lembaga pemerintah. PetaBencana.id memanfaatkan penggunaan media sosial dan pesan instan yang tinggi selama kejadian darurat untuk mengumpulkan informasi terkini dari lapangan, sehingga tidak perlu lagi melakukan pemrosesan data yang mahal dan memakan waktu. Melalui desain platformdata-light” yang dapat beroperasi dengan lancar dengan pesan instan, media sosial, dan komunikasi berbasis SMS yang sudah ada dan sudah dikenal oleh masyarakat, platform ini dirancang untuk masyarakat yang kekurangan dana, lembaga dengan sarana teknis terbatas, dan individu yang memiliki sarana sederhana untuk mengakses data; mendorong kelompok-kelompok tersebut untuk memahami dan menggunakan sistem secara efektif tanpa perlu pelatihan yang ekstensif atau mahal.

Inisiatif yang dipimpin oleh Yayasan Peta Bencana, didukung oleh Biro Bantuan Kemanusiaan USAID dan didukung oleh BNPB, merupakan sebuah metodologi yang patut dicontoh dalam memanfaatkan kekuatan dan karakteristik Indonesia, seni dan budaya, media sosial, teknologi, koordinasi berbagai pemangku kepentingan, dan swafoto - untuk memperkuat ketahanan perubahan iklim di Indonesia dalam skala besar.

PetaBencana.id pertama kali diluncurkan pada tahun 2013 (sebelumnya bernama PetaJakarta.org), dan telah digunakan oleh jutaan penduduk, penanggap pertama, dan manajer darurat pemerintah untuk mengambil keputusan yang sangat penting mengenai keselamatan dan navigasi saat terjadi bencana. Tahun 2016, Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat merekomendasikan PetaBencana.id (sebelumnya PetaJakarta.org) sebagai praktik terbaik dalam hal urun daya informasi bencana.

PetaBencana.id adalah platform yang dijalankan oleh Yayasan Peta Bencana. Platform ini didukung oleh USAID BHA sebagai bagian dari “USAID CogniCity OSS untuk program Pengurangan Risiko Bencana Generasi Mendatang”, dengan BNPB sebagai mitra pelaksana utama dan Twitter, Mapbox, dan PasangMata sebagai mitra data. Setiap penduduk di Indonesia dapat mengobrol dengan BencanaBot untuk mengirimkan laporan bencana secara anonim dengan mengirimkan pesan whatsapp ke +62-8584-BENCANA (+62-8584-2362262 atau bit.ly/BencanaBotWA). Masyarakat juga dapat mengirimkan laporan melalui tweet ke @petabencana, mengirim pesan Facebook ke @petabencana, atau mengirim pesan telegram ke @bencanabot, serta mengunjungi https://petabencana.id untuk mengetahui informasi terkini mengenai bencana secara real time.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.