Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Bandung, KH Abdullah Gymnastiar, hadir sebagai penceramah dalam acara tablig akbar bertajuk “Kajian Umum Ikhwan dan Akhwat” di Masjid Darussalam Kota Wisata, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Rabu (7/8/2024) pagi. Kajian bertema “Hati-hati dengan Hatimu” itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, dihadiri lebih dari seribu jamaah. Sebagian besar adalah ibu-ibu.
“Semua yang hadir di sini kalau dilihat dari arah depan, wajahnya ada kemiripan. Satu, ini adalah wajah-wajah yang sedang dalam penantian. Sedang dalam antrean untuk dijemput malaikat maut. Betul, tidak? Ini serius. Tidak ada satu pun yang hadir di sini kecuali sudah ditetapkan ajalnya. Dan semakin hari semakin dekat kita dengan saat kematian kita. Setiap yang hadir ini sudah ditetapkan tempatnya dan kita akan pergi ke tempat nyawa kita dicabut. Setiap orang akan meninggal dengan cara nyawa dikeluarkan. Mudah-mudahan kapan pun, di mana pun, dengan cara apa pun, tetap cuma satu akhirnya, yaitu Khusnul Khotimah,” urai KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa’ Gym itu.
Aa’ Gym menyebut, mati adalah kepastian. Kita pasti akan meninggal. Dan tidak ada jaminan bahwa di tahun depan kita masih hidup. Tidak ada jaminan di bulan depan kita masih hidup. Tidak ada jaminan di pekan depan kita masih hidup.
“Bahkan, saya nih pulang dari sini ke Bandung juga tidak ada jaminan akan sampai ke Bandung. Maka, waktu ini begitu berharga. Setiap waktu itu sangat berharga,” tuturnya.
Menurut Aa’ Gym, di dalam hidup di dunia, ada hal yang paling diinginkan manusia. Siapa pun. Baik beragama Islam maupun tidak Islam, baik laki-laki maupun Perempuan, baik tua maupun muda. Kira-kira apa?
“Banyak orang yang hidup sampai tua tetapi tidak tahu apa kunci bahagia yang sebenarnya. Bahagia itu ada dua. Bahagia di dunia dan bisa jadi bahagia di akhirat. Nah, kunci untuk Bahagia itu hanya ada dua,” ujarnya.
Lantas apa kunci bahagia itu? Aa’ Gym menyebut, di dalam Al Qur’an Surat An-Nahl ayat 97, Allah Swt berfirman,
“Barang siapa mengerjakan kebajikan sekecil apa pun, baik dia laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman dan dilandasi keikhlasan, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia dan akan Kami beri dia balasan di akhirat atas kebajikannya dengan pahala yang lebih baik dan berlipat ganda dari apa yang telah mereka kerjakan.” – QS. An-Nahl:97
Jadi, kata Aa’ Gym, ada kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Bahagia di dunia namanya hayatan toyyibah atau kehidupan yang baik. Misalnya, dalam segala keadaan selalu tenang, baik dipuji maupun dicaci, baik sehat maupun sakit, baik diangkat maupun diturunkan, baik lapang maupun sempit, hatinya tetap dan senantiasa bisa menikmati adegan dan setiap episode apa pun dalam hidupnya. Ia merasa rezekinya selalu cukup dan dicukupi. Lantas ibadahnya pun ia laksanakan dengan nikmat. Lantas, apa kuncinya untuk bisa meraih semua itu?
“Ternyata hanya dua kuncinya. Lihat ayat tersebut, ‘Barang siapa yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan dan dia beriman kepada Allah, sungguh Allah mengaruniakan ‘hayatan toyyiban’ atau kehidupan yang baik di dunia, dan di akhirat akan mendapatkan yang lebih baik dari apa yang dia lakukan’. Jadi, kunci bahagia hanya dua. Yaitu iman dan amal saleh,” ungkapnya.
Itulah kunci untuk meraih bahagia. Iman dan amal.
Wallahu a'lam bishawab
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!