Jumat, 10 November 2023, bertepatan dengan Hari Pahlawan, sabili.id berkesempatan mewawancarai Presiden Partai Keadilan Sosial, H. Ahmad Syaikhu. Di kesempatan itu, Ahmad Syaikhu antara lain mengatakan, Hari Pahlawan adalah momentum untuk kita mengingat perjuangan para mujahid yang dulu telah berjuang membebaskan tanah air dari penjajah.
“Hari Pahlawan ini mengingatkan kepada kita tentang bagaimana mujahid-mujahid, orang tua kita terdahulu, telah memberikan kepada kita suatu pelajaran bahwa mereka berjuang membebaskan tanah air, yang ketika itu masih dalam proses penjajahan, dengan sangat luar biasa. Dan tentu kita sebagai pelanjut dari para pahlawan itu, tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka,” kata Syaikhu.
Menurut Syaikhu, perjuangan saat ini berbeda dengan perjuangan para pahlawan di masa terdahulu. Ia menyebut, perjuangan saat ini adalah memberikan kontribusi yang terbaik dengan kemampuan yang dimiliki. Kita telah ikut berjuang, dengan memberikan kontribusi terbaik, apa pun bidang dan keahlian kita.
“Tentu perjuangannya berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang tua kita. Kalau orang tua kita dulu angkat senjata, saya kira hari ini perlu untuk mengisi perayaan ini dengan berbagai kemampuan dan keahlian kita di berbagai bidang, sampai kita memberikan kontribusi buat tanah air kita,” ucap Syaikhu.
Baca Juga : Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Enam Pejuang
Syaikhu melanjutkan, sebagai muslim, kita dapat memaknai kepahlawanan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mengetahui karakter kepahlawan dan memraktikkannya mulai dari diri sendiri. “Itu memang harus (diterapkan, red) dalam aktivitas kita. Pertama, tahu karakter-karakter kepahlawanan, yaitu dia mandiri, dia memiliki sifat-sifat yang sempurna, pada intinya keikhlasan dan sebagainya. Dan tentu itu semua harus kita mulai dari diri kita sendiri. Setelah itu, kita berikan kepada keluarga dan masyarakat di sekitar kita, sehingga sikap kepahlawannya akan bersama-sama dimiliki bangsa ini,” lanjut Syaikhu.
Menurut pria kelahiran Cirebon, 23 Januari 1965 itu, saat ini sosok pahlawan yang bisa dijadikan teladan adalah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sosok ideal dan sempurna. “Tentu kita perlu melihat kepada baginda Rasulullah SAW yang menjadi contoh teladan ideal bagi kita semua. Dia yang betul-betul menjadi sosok idaman dan itulah yang harus kita contoh. Situasinya betul-betul sempurna. Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanah,” tambah Syaikhu.
Di bagian penutup, Alumni STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) itu menambahkan, ada korelasi peringatan Hari Pahlawan dengan apa yang bisa kita bantu bagi perjuangan di Palestina. “Kita berikan apa yang bisa dilakukan untuk Palestina. Kalau kita punya bantuan, bantu mereka. Kalau nggak siap, nggak bisa membantu, minimal paling tidak dengan doa untuk saudara di Palestina. Allahummansuril mujahidin fi falistin,” tutup Syaikhu.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!