Umat Islam dan para pejuang kemanusiaan kembali menyatukan langkah dan suara menentang terjadinya tragedi kemanusiaan di Gaza. Hal itu diwujudkan dalam “Aksi Akbar: Bersatu Padu Selamatkan Gaza”, yang diselenggarakan di Masjid Baitul Maqdis, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (1/8/2025).
Sejumlah tokoh publik ikut serta dalam aksi akbar tersebut. Aksi yang digelar hari ini menjadi seruan keras atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza: Pembantaian brutal dan blokade total yang menyebabkan pelaparan massal terhadap hampir dua juta jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.
Di kesempatan itu, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, tokoh intelektual dan ulama terkemuka, menegaskan bahwa perjuangan membela Palestina adalah kewajiban yang tidak akan pernah berakhir selama penjajahan Israel masih berlangsung.
“Selama Palestina masih dijajah oleh Israel, maka membela Palestina adalah perjuangan abadi. Kita harus berjuang sampai Israel keluar dari Gaza. Jika tidak mau keluar, maka harus kita paksa keluar! Jangan tertipu dengan normalisasi atau hubungan diplomatik! Kita siapkan gagasan dan semangat kita untuk Gaza, dan besok kita bertemu di Monas,” serunya penuh semangat.

Sementara itu, tokoh nasional dan mantan Ketua Umum MUI, Prof. Dr. Din Syamsuddin, mengingatkan bahwa aksi besar yang akan digelar oleh ARI-BP (Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina) pada Ahad, 3 Agustus 2025 di Monas, bukan hanya simbolik, tetapi krusial untuk menggugah hati para pemimpin dunia.
“Lebih dari 2 juta rakyat Gaza terjebak dalam kelaparan yang disengaja. Aksi di Monas harus menjadi seruan keras kepada seluruh pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk menghentikan kebiadaban Israel dan memberikan dukungan nyata — baik moril maupun materiil — kepada rakyat Gaza,” tegasnya.
Di kesempatan itu pula, dalam orasi yang menggugah, Ustadz. Bachtiar Nasir menyerukan tekad rakyat Indonesia untuk menembus blokade Gaza dan membuktikan keberpihakan yang tidak bisa dibeli.
“Mesir lebih menghormati perjanjian 1969 daripada membela warga Gaza. Tetapi kita, rakyat Indonesia, tidak akan diam. Ayo, tembus blokade Gaza! Kita buktikan kepada dunia bahwa Indonesia siap berdiri bersama Palestina. Free Palestine!” serunya.
Aksi tersebut menjadi pengingat bahwa dukungan kepada Palestina bukan hanya sebatas doa, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata dan tekanan politik internasional.
Rangkaian aksi itu akan berlanjut pada Ahad, 3 Agustus 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dalam bentuk mobilisasi rakyat secara damai sebagai bentuk solidaritas global terhadap Gaza.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!