Ribuan warga Jawa Barat melihat puluhan ibu-ibu menggendong jenazah bayi. Terdengar suara serupa dentum bom dari pengeras suara. Suasana pun mengharu-biru.
Itu hanya sebuah adegan dalam teatrikal inisiatif para perempuan muda peserta aksi bela Palestina bertajuk “Umat Islam Bersatu”. Aksi yang diikuti lebih dari seribu orang warga tersebut digelar di depan Gedung Sate, Bandung, Ahad (24/8/2025). Jenazah bayi yang dihadirkan dalam aksi teatrikal itu pun hanya boneka. Sedangkan yang terjadi di Palestina benar-benar adalah tubuh anak manusia.
Aksi “Umat Islam Bersatu” di Bandung itu digelar sebagai wujud solidaritas di tengah kabar terkini dari Gaza. Kelaparan memburuk yang bahkan sudah dikategorikan “famine” oleh WFP Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu, Israel terus membunuh jurnalis. Terakhir, pekan ini Anas Al-Sharif beserta empat rekannya dibunuh Israel. Peristiwa itu menambah panjang daftar wartawan yang dilenyapkan sejak Oktober 2023. Hingga kini telah tembus 62.000 nyawa gugur.
Aksi itu tak hanya diikuti warga masyarakat umum. Wakil Walikota Bandung, H. Erwin, turut hadir dan menegaskan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina. “Presiden Soekarno pernah mengatakan, 'Let’s Asia and Afrika reborn'. Maka, dengan ini kami menyatakan untuk menegakkan kemerdekaan Palestina. Kami tegaskan, Bandung masih berdiri di garda terdepan untuk menolak penjajahan (di Palestina)”, tegasnya di tengah aksi.

Turut hadir pula Anggota DPR RI, Athalia Praratya. Ia menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina serta menggaris bawahi kondisi memrihatinkan para wanita dan anak korban genosida di Gaza.
“Saya hadir untuk menyuarakan suara-suara perempuan yang tidak pernah didengarkan, terlebih di Palestina. Bagaimana kondisi perempuan-perempuan di sana yang sulit menjalani kehidupan,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, yang juga hadir, mengingatkan tentang pentingnya kekihklasan dalam keterlibatan perjuangan. Ia menyebut, anggota dewan pun telah menyuarakan kemerdekaan Palestina saat rapat paripurna DPRD pada Ahad (17/8/2025).
“Tiga poin utama. Pertama, Bandung terus mendukung Palestina. Kedua, mendorong pemerintah pusat berpartisipasi aktif membuka blokade Palestina. Ketiga, menjadikan isu Palestina sebagai isu yang harus dikawal bersama seluruh bangsa Indonesia,” tuturnya.

Di kesempatan itu, Ketua Panitia, Ustadz Iwan Gunawan, mengatakan bahwa ribuan masyarakat bersatu dalam aksi tersebut untuk menyatakan sikap mengawal kemerdekaan Palestina. “Kami hari ini bersatu. Umat Islam Kota Bandung dan Jawa Barat akan selalu bersama Bangsa Palestina," tegasnya.
Dua tokoh agama, Ustadz Andri Mulyadi dari Persis dan Ustadz Mulyadi dari Daarut Tauhid turut berorasi menyampaikan dukungan kepada Palestina. Keduanya mengingatkan, umat Islam seperti satu tubuh. Jika satu sakit maka semua merasakan. Mereka lantas menutup dengan doa universal tentang perdamaian.
Aksi yang digelar hari itu bukan sekadar pawai. Bandung mengirimkan pesan lantang, "Darah anak-anak Gaza bukan angka statistik. Jurnalis dibungkam, kami yang suarakan".

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!