Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menjadi tempat peluncuran komik “Syaikh Ahmad Surkati” pada Sabtu, 2 November 2024, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Tokoh-tokoh sejarah dan budaya hadir di acara yang juga diisi dengan diskusi tentang perjalanan hidup dan perjuangan Syaikh Ahmad Surkati itu. Artawijaya (penulis komik Syaikh Ahmad Surkati), Abdullah Batarfie (sejarawan), Nabiel Hayaze (Direktur Menara Center), dan Hadi Nur Ramadhan (founder Rumah Sejarah Indonesia) tampil sebagai pembicara.
Acara peluncuran komik ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta yang hadir. Kehadiran komik itu dipandang akan menambah wawasan tentang pentingnya sosok Syaikh Ahmad Surkati dalam sejarah perjuangan Islam dan pergerakan nasional di Indonesia. Penerbit Al Kautsar menerbitkan komik itu memang bertujuan untuk memerkenalkan sosok Syeikh Ahmad Surkati sebagai salah satu pelopor pergerakan Islam di Indonesia, terutama dalam kiprahnya bersama organisasi Al-Irsyad.
Di kesempatan itu, Hadi Nur Ramadhan menjelaskan, komik tersebut memiliki lima kekuatan utama yang membuat ia istimewa untuk dibaca. “Pertama, komik ini tidak hanya menampilkan kisah perjuangan Syeikh Ahmad Surkati sebagai tokoh Al-Irsyad, tetapi juga menggambarkan sejarah Islam di Batavia dan kontribusinya dalam mengembangkan gerakan Islam di Betawi,” tutur Hadi.
Menurut Hadi, Ahmad Surkati memiliki peran penting dalam melahirkan tokoh-tokoh terkemuka semisal Muhammad Ali Al-Hamidi yang kemudian turut aktif dalam pergerakan Islam di Betawi. Kedua, lanjut Hadi, buku ini mencatat peran Syaikh Ahmad Surkati dalam melahirkan nasionalisme Indonesia. “Banyak tokoh nasionalis dan pemimpin pergerakan seperti Kasman Singodimedjo, Prawoto Mangkusasmito, dan A.R. Baswedan, adalah murid Surkati yang juga terlibat dalam Jong Islamieten Bond, sebuah organisasi pemuda Islam yang memiliki andil dalam pergerakan nasional,” katanya.
Ketiga, komik ini tak hanya menceritakan sejarah Al-Irsyad, namun juga menyertakan penghormatan dari tokoh besar Haji Abdul Karim Amrullah – ayah dari Buya Hamka – yang menyebut Syaikh Ahmad Surkati sebagai sosok berilmu tinggi dan teguh pendirian. Keempat, Hadi mengungkapkan, tujuan komik ini adalah untuk mengenalkan nilai-nilai kepribadian Syaikh Surkati sebagai teladan bagi generasi muda Indonesia.
Sedangkan Artawijaya sebagai penulis komik “Syaikh Ahmad Surkati” berharap, masyarakat luas dapat menerima karya ini tanpa prasangka. “Komik ini hadir sebagai upaya memperkenalkan pemikiran Syaikh Ahmad Surkati yang relevan dengan perkembangan zaman. Kami berharap kepribadiannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” jelasnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!