Analis Yahudi: Israel Akan Runtuh dalam Dua Tahun dan Warganya Lari Seperti Tikus

Analis Yahudi: Israel Akan Runtuh dalam Dua Tahun dan Warganya Lari Seperti Tikus
Analis Yahudi: Israel Akan Runtuh dalam Dua Tahun dan Warganya Lari Seperti Tikus / Foto

Siapa yang pernah menyangka bahwa sebuah negara yang lahir dari abu Perang Dunia II, yang selama puluhan tahun hidup dari dukungan tak terbatas Barat, kini sedang mendekati momen tergelapnya?

Hari ini, saya katakan dengan lantang tanpa basa-basi bahwa ‘Israel akan runtuh dalam dua tahun’, tegas Lior Ben Shaul, Analis Politik dari surat kabar harian Israel, Yedioth Ahronoth.

Lior Ben Shaul menjelaskan, apa yang Israel alami sekarang bukan sekadar “krisis keamanan” atau “kebuntuan politik”. Menurut dia, ini adalah gempa eksistensial yang menghantam fondasi proyek Zionis hingga ke akar terdalamnya.

Hamas tidak hanya memenangkan pertempuran di lapangan, tetapi juga menghancurkan mitos ‘negara yang tak terkalahkan’ serta membuka mata dunia terhadap rapuhnya keberadaan mereka,” tuturnya.

Israel Sedang Tenggelam, dan Rakyat Melarikan Diri

Ben Shaul menyoroti, penerbangan dari Israel menuju Eropa, Amerika, dan Kanada, kini terisi penuh. Kedutaan-kedutaan besar dipadati permintaan migrasi. Banyak keluarga yang diam-diam menjual seluruh harta benda mereka. Para orang tua mengirimkan anak-anak untuk belajar di luar negeri, dengan tekad untuk tidak pernah kembali lagi.

Ini bukan sekadar migrasi. Ini pelarian. Ya, kita melarikan diri seperti tikus-tikus dari kapal yang karam,” katanya.

Ben Shaul lantas menguraikan fakta-fakta yang membuat ia menyimpulkan bahwa Israel kini ibarat kapal yang akan tenggelam. Ia menggambarkan, setiap hari mereka menyaksikan pemandangan memalukan. Tentara menangis di depan kamera; Para pemukim ilegal lari tunggang langgang dari wilayah selatan dan utara; Para menteri hanya bisa berteriak dan mengancam tanpa hasil apa pun; Dan mereka menjadi sebuah bangsa yang kini bergantung pada pil penenang untuk sekadar bertahan hidup.

Dokter RS Indonesia, Korban Kebiadaban Penjajah Israel
Meniti Jalan Menuju Mardhotillah

Negara macam apa ini? Negara yang ibu kotanya dan permukiman-permukimannya dibombardir setiap hari tetapi tak mampu memberikan balasan setimpal? Tentara macam apa ini? Tentara yang gagal ‘menundukkan Gaza’ meski telah melancarkan ribuan serangan udara? Dan kepemimpinan macam apa ini? Para pemimpin yang terus berbicara tentang kemenangan, padahal kehancuran kini menggerogoti dari dalam?” sergahnya.

Hamas Telah Membuka Segalanya

Sorotan Ben Shaul bertambah. “Mereka mempermalukan keberanian palsu, meniupkan bara kebencian yang kini melahap kita dari dalam. Di utara, Hizbullah tengah bersiap melancarkan pukulan pamungkas. Di Tepi Barat, intifada berikutnya semakin dekat. Di dalam negeri, warga Arab mulai menemukan kembali rasa percaya diri mereka. Dan kita? Kita terpecah, ketakutan, dan terkikis sedikit demi sedikit!” tuturnya.

Menurut dia, hari ini mereka hanyalah entitas tanpa visi, tanpa arah, tanpa pembenaran moral. Israel ia sebut sebagai sebuah negara yang telah kehilangan etika, yang tega membunuh warga sipil, menahan anak-anak, lalu menuntut dunia untuk bertepuk tangan memuji mereka.

Dalam dua tahun, ‘Israel’ yang kita kenal tidak akan ada lagi. Mungkin ia akan berubah menjadi ‘Negara Benteng yang Terkepung’ atau ‘Kantong Yahudi Bersenjata’ yang hanya mampu bertahan hidup dari remah-remah perlindungan Amerika Serikat. Atau mungkin ia akan runtuh sepenuhnya, dan tanah ini akan kembali ke tangan para pemilik aslinya,” katanya.

Apakah Ia Melebih-lebihkan?

Ben Shaul pun menjawab pihak yang menuduh ia melebih-lebihkan. “Tanyakan kepada sejarah. Setiap proyek kolonial yang dibangun di atas darah dan kebohongan, pada akhirnya runtuh. Setiap entitas yang lahir dari ketidakadilan, pasti tumbang,” jawabnya.

Jam terus berdetak

Ben Shaul memerkirakan Israel pasti akan jatuh. Tinggal soal waktu saja, kapan kejatuhan itu akan terjadi.

Saat ‘Israel’ jatuh – dan ia pasti akan jatuh – dunia akan mengingat momen ketika sebuah negara nuklir kehilangan sisi kemanusiaannya, lalu hancur bersama seluruh impian palsunya. Sedangkan kita? Jika tidak segera tersadar, maka kita akan dikenang sebagai bangsa paling bodoh yang hidup dalam ilusi kekuatan, sementara dunia menyaksikan kita runtuh perlahan-lahan,” katanya.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.