Pemerintah Mesir kembali menjadi sorotan tajam setelah aparat keamanan mereka dilaporkan menghalangi ratusan peserta Konvoi Al Soumoud, sebuah misi solidaritas kemanusiaan untuk Gaza, memasuki wilayah Mesir. Tidak hanya dicegat, para aktivis tersebut bahkan dipaksa kembali ke negara asal mereka langsung dari bandara.
Situasi semakin panas ketika pada 13 Juni 2025 dikabarkan aparat keamanan Mesir menggerebek dua hotel di pusat kota Kairo. Salah satunya adalah Hotel "Downtown". Kedua hotel tersebut menjadi tempat tinggal delegasi Perancis peserta konvoi. Tak lama setelah penggerebekan, kontak dengan para anggota delegasi tersebut terputus secara mendadak. Hal itu memicu kekhawatiran banyak pihak atas keselamatan mereka.
Konvoi Al Soumoud diikuti oleh ratusan aktivis dari berbagai negara, terutama kawasan Maghreb (Tunisia, Aljazair, Maroko, Libya, dan Mauritania) dan Eropa. Konvoi Al Soumoud bertujuan menembus jalur Mesir untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang masih terkepung dan mengalami krisis kemanusiaan akibat blokade serta agresi militer Israel.

Mesir Izinkan 40.000 Pemukim Israel Masuk Sinai
Sementara itu, laporan lain menyebut bahwa sebelumnya, sebanyak 40.000 pemukim ilegal Israel diizinkan melintasi Gerbang Perbatasan Taba dan memasuki Sinai Mesir untuk merayakan Hari Raya Paskah Yahudi. Kebijakan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang standar ganda dalam pengelolaan perbatasan Mesir: Mengapa para pemukim ilegal Israel diberi kemudahan, sementara para aktivis kemanusiaan justru dihalangi?
Langkah Mesir ini dinilai berseberangan dengan semangat solidaritas dan kemanusiaan internasional. Banyak pihak mengecam tindakan aparat Mesir sebagai bentuk pembungkaman terhadap gerakan sipil damai yang hendak membantu korban perang dan blokade di Gaza.
Para pengamat menilai, pembatasan terhadap konvoi kemanusiaan ini memerkuat dugaan bahwa Mesir sedang berada di bawah tekanan diplomatik dan politik, terutama dari penjajah Israel dan sekutu-sekutunya, untuk membatasi gerakan solidaritas global terhadap Palestina.
Sumber : Qudsn, Alshooubtv

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!