“Ada kemungkinan dia dirasuki jin, itu! Tetapi Wallahu A'lam. Soalnya agak aneh aja, masak bisa sekuat itu dia main sama Perempuan?”
Kembali dada ini bergetar mendengar kisah bejat petualangan syahwat Pak Ebo yang diceritakan kawan saya. Saya berusaha menanggapi sekadarnya. Sebab, pikiran saya masih berputar-putar mencari jawaban, kenapa orang seperti Pak Ebo bisa melakukan perbuatan nista hingga separah itu?
“Itu dia. Saya juga kaget. Padahal, saya tahu bapak itu paling rajin ke masjid. Dia cerita begini juga di masjid. Malah yang saya nggak habis pikir, dia cerita begini....”
****
“Pa, yang penting masing-masing kita bertanggung jawab, ya.”
Pesan istri Pak Ebo datar kepada suaminya saat melepas keberangkatan sang suami ke Surabaya. Pak Ebo adalah kepala proyek sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta. Usia di sekitaran lima puluh tahun. Dan saat ini sedang menyelesaikan satu proyek pembangunan gedung perkantoran di Kota Surabaya. Keluarganya tinggal di Depok. Supel, gesit, bicaranya teratur, senang bercanda, enak diajak bicara, dan suka mengajak komunikasi. Itulah gambaran tentang Pak Ebo. Pulang ke Depok antara sepekan sekali atau paling lama dua pekan sekali.
Baca juga: Api Rindu (Episode Terakhir): Runtuhnya Harga Diri karena Zina
Biasa saja Pak Ebo mendengar pesan istrinya sambil mengencangkan ikatan tali sepatu. Ia mengulas senyum lalu berdiri dan pamit kepada istrinya.
“Papa jalan dulu, ya Ma… Baik-baik di rumah… Assalamu'alaikum...”
Senyumnya semakin mengembang kala menatap wajah istrinya. Dan istri Pak Ebo pun meraih tangan suaminya untuk dicium.
****
“Kok istrinya bisa ngomong begitu, ya? Apakah sebenarnya istrinya sudah tahu kelakuan suaminya, atau gimana?” selidik saya.
“Ya bisa jadi, kali. Tetapi nggak tahu. Kan Pak Ebo sendiri nggak cerita tentang istrinya lebih jauh. Cuma cerita gitu aja.” balas kawan saya.
“Ya, Allah. Ini cerita bejat apa lagi yang mampir ke telinga?” batin saya kembali bergumam. Malam ini niatnya nyantai ngobrol sambil ngopi sama kawan, eh malah tambah pahit rasanya akibat mendengar cerita bejat seorang Pak Ebo. Tetapi andai cerita ini sekadar kisah durjana, maka tak perlu saya menyimaknya. Kisah bejat lelaki dan perempuan nista pastilah banyak. Tetapi petualangan bejat Pak Ebo ini menyimpan banyak isyarat. Antara lain karena cerita tobatnya yang absurd dari dua dosa besar, tetapi ia tak mampu meninggalkan dua dosa besar lainnya. Dan di sinilah letak masalah besar yang wajib diperhatikan.
“Padahal cerita tentang bagaimana dia bisa tobat juga luar biasa.” imbuh kawan saya lagi.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!