Pada Ahad (31/8/2025) Global Sumud Flotilla memberangkatkan lebih dari 20 kapal dari Pelabuhan Barcelona. Rombongan itu diikuti oleh konvoi lain yang berangkat pada esok harinya dari Pelabuhan Genoa, Italia. Armada tersebut dijadwalkan bertemu dengan konvoi tambahan yang akan berlayar dari Tunisia pada 4 September 2025, dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Jalur Gaza.
Global Sumud Flotilla merupakan gerakan masyarakat internasional, terdiri dari 44 negara, yang akan melakukan pelayaran ke pantai Gaza dengan menggunakan 72 armada kapal. Gerakan ini memiliki misi untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan mengecam tindakan penjajah Israel atas genosida di bumi Palestina.
Pada Selasa (2/9/2025), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan terhadap Global Sumud Flotilla. Juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jens Laerke, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, PBB menyambut baik setiap upaya yang dapat mendorong penyaluran bantuan lebih banyak bagi penduduk Gaza, asalkan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan menjaga martabat penerimanya.
Indonesia Turut Ambil Peran
Delegasi Indonesia turut ambil peran dalam misi Global Sumud Flotilla. Pada Ahad (31/8/2025), mereka tiba di Bandara Carthage, Tunisia, untuk mengikuti pelatihan selama empat hari sebelum berlayar menuju perairan Gaza. Salah satu relawan, Maryam Rachmayani, mengharapkan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza akan terbuka.
“Kami berangkat membawa nama baik Indonesia. Kami mohon dukungan pemerintah Indonesia agar kami dapat mencapai tujuan. Jika pun terjadi sesuatu, kami berharap pemerintah memberikan bantuan diplomasi bagi kami. Mohon doa agar rombongan Indonesia berhasil membuka blokade Gaza, sehingga jalur bantuan dapat terbuka dan makanan, obat-obatan, serta air bersih bisa masuk,” ujar Maryam.

Salah satu aktivis lainnya, Ayçin Kant Oglu, asal Turki, yang tiba di Tunisia untuk bergabung dengan Flotila Sumud, menuturkan bahwa dirinya sudah tidak lagi mampu menahan emosi melihat penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel.
“Kami tidak takut kepada penjajah Israel,” tegasnya dalam wawancara dengan Anadolu.
“Flotila Sumud Global adalah kelanjutan dari upaya sebelumnya, mulai dari kapal Mavi Marmara hingga kapal Madelin dan Handala. Kali ini, hampir seribu aktivis dari 44 negara kembali menempuh jalur ini dengan tujuan memecah blokade. Kami, sebagai delegasi Turki, bangga menjadi bagian dari inisiatif mulia ini,” lanjutnya.
Armada ini diorganisasi oleh empat koalisi besar yang sebelumnya telah berpartisipasi dalam upaya darat dan laut menuju Gaza. Di antaranya The Global Movement to Gaza, Koalisi Freedom Flotilla, Armada Maghreb Sumud, dan Sumud Nusantara.
Relawan yang terlibat berasal dari berbagai negara semisal Indonesia, Malaysia, Australia, Brasil, Kolombia, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Eropa. Menurut penyelenggara, peserta tidak terafiliasi dengan pemerintah atau partai politik mana pun.
(Diolah dari berbagai sumber)

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!