AS Rayu Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Sinyal Lelah Beri Sokongan?

AS Rayu Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Sinyal Lelah Beri Sokongan?
Blinken bertemu dengan Netanyahu / Al Jazeera

Menjelang berakhirnya gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan penjajah Israel di Jalur Gaza, Amerika mengutus menteri luar negerinya Anthony Blinken menuju Israel. Blinken yang berdarah Yahudi itu tiba pada dini hari 30/11/2023 di bandara Ben Gurion. Misi utamanya adalah untuk mendorong perpanjangan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang akan berakhir pada pukul tujuh hari ini, Kamis 30/11/2023.

Media Israel melaporkan bahwa Blinken akan bertemu dengan para pemimpin Israel guna membahas perpanjangan gencatan senjata. Sejak meletusnya operasi “Badai Al-Aqsa” ini adalah kunjungan ketiganya ke Israel.

Kunjungan ini terjadi beberapa jam sebelum berakhirnya gencatan senjata sementara yang berlangsung selama 6 hari. Dimana Hamas dan Israel bersepakat untuk menukar sejumlah tahanan.

Media Reuters mengutip seorang pejabat Palestina, yang mengatakan bahwa Blinken diperkirakan juga akan mengunjungi Tepi Barat dan kemungkinan akan bertemu dengan Mahmoud Abbas.

Baca Juga : Gencatan Senjata Hari Keempat: Beberapa Catatan yang Perlu Diketahui

Channel 12 Israel melaporkan, bahwa pertemuan dewan keamanan Israel diadakan malam ini untuk membahas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata sementara selama dua hari.

Media Israel itu juga mengabarkan bahwa Hamas mengusulkan perjanjian pertukaran tahanan baru dengan Israel yang mencakup 4 tahap, pertama pembebasan tahanan yang lanjut usia, kedua pembebasan laki-laki, kemudian pembebasan tentara perempuan, sedangkan tentara pria yang ditangkap oleh Hamas dibebaskan pada tahap terakhir.

Perjanjian tersebut juga berisi pembebasan 10 tawanan setiap harinya oleh kedua belah pihak.

Pejabat Israel menyampaikan bahwa Tel Aviv menanggapinya dengan mengatakan, Hamas harus terlebih dahulu membebaskan 21 wanita dan empat anak yang masih ditahan sebelum membahas perjanjian baru. Tapi, Hamas menyangkalnya, karena para tahanan wanita telah mereka bebaskan dalam enam gelombang pembebasan tawanan perang yang berakhir kemarin malam.

(Sumber: Al Jazeera)

 

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.