“Back to Zero” di Fitrah Fest 2024

“Back to Zero” di Fitrah Fest 2024
“Back to Zero” di Fitrah Fest 2024 / Rafiqi Y. (Sabili.id)

Yayasan Pembina Mualaf At-Tauhid Wilayah II (YPMA) bekerjasama dengan Channel Dondy Tan dan Manusia Cahaya menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Fitrah Fest 2024” di Piset Square, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan yang mengusung motto “Back to Zero” itu digelar pada Jumat dan Sabtu, 13-14 September 2024. Sejumlah pembicara yang merupakan tokoh publik nasional dan influencer muslim hadir di acara itu. Di antaranya adalah dr. Aisyah Dahlan, Mamah Dedeh, ustadz Fatih Karim, Pesulap Merah, Snada, Annisa Theresia, Billy Joe Ava, dan Koh Dondy Tan sendiri.

Ketua YPMA, Ardianto Agus Sapto, dalam sambutannya juga memberikan penjelasan singkat mengenai Fitrah Fest. Menurut dia, Fitrah Fest ini diselenggarakan untuk mengingat kembali hakikat fitrah yang sesungguhnya.

Fitrah Fest tercipta karena pesatnya pertumbuhan jumlah umat Islam di Indonesia. Kami di sini untuk mengingatkan setiap mualaf dan umat Islam tentang apa yang dimaksud dengan ‘fitrah’. Allah telah menciptakan manusia sesuai fitrah dan kita wajib mengikuti jalan-Nya,” tuturnya.

Menurut Ardianto, Fitrah Fest hadir untuk bisa mengajak kita semua mengingat kembali dan memahami hadits Rasulullah saw yang berbunyi:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orangtuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Majusi, atau Nasrani.

Ahmad Muzani: Kesadaran Menyiapkan Pemimpin Bangsa Harus Dibuka Luas
Terkait hal itu, Ahmad Muzani memberikan penekanan tentang perlunya menyiapkan pemimpin sejak usia dini, sehingga kelak mereka sudah terbiasa menghadapi persoalan-persoalan masyatakat.

Sehingga kita akan mengembalikan setiap manusia untuk kembali kepada fitrahnya, dan melalui kegiatan YPMA ini akan menjadi salah satu ikhtiar dalam rangka mengembalikannya (ke fitrahnya),” lanjut Ardianto.

Di hadapan 300 orang peserta yang hadir, masing-masing pembicara menyampaikan fitrah dari aspek berbeda-beda. Di hari pertama, Koh Dondy Tan menjelaskan fitrah dari pandangan kristologi, sekaligus menghadirkan bedah buku tentang hasil penelitian dia selama dua tahun, yang dimulai saat ia masih menjadi umat Kristiani. Buku itu berjudul “Bible Expose Vol.1”. Buku tersebut menjelaskan hal-hal terkait banyaknya kontradiksi yang ia temukan dalam kitab Bible tersebut. Ia memberikan contoh, tahun kelahiran Isa Al-Masih yang berbeda-beda di dalamnya. Acara di hari pertama Fitrah Fest 2024 ini ditutup dengan pemaparan Mamah Dedeh yang menyampaikan fitrah dalam perspektif Islam.

Rangkaian acara di hari kedua dimulai dengan penyampaian materi dari dr. Aisyah Dahlan. Di kesempatan itu, ia menyampaikan fitrah dari pandangan neurosains. Ia membawakan QS Ar-Rum: 30. Ia mengatakan, fitrah manusia itu akan condong kepada kebenaran yang haq.

Manusia memiliki otak kedua, yakni qalbu (jantung). Di dalam jantung, tepatnya di serambi kanan, terdapat neuron-neuron yang dapat mendengar ‘Suara Tuhan’. Semakin ia jauh dari kebenaran, maka semakin kecil ia mendengar ‘Suara Tuhan’. Namun sebaliknya, jika semakin kita mendengar ayat-ayat Allah, maka orang itu akan semakin dekat dengan hidayah. Walau pun ia seorang non-muslim,” urainya.

Aisyah Dahlan melanjutkan, kenangan kebatilan ini tidak dapat hilang walau pun sudah bertaubat (melakukan hal yang benar). Sehingga ketika ia taubat, kenangan-kenangan itu dapat menjadi ibroh bagi orang lain yang belum terjerumus. Ia memberikan contoh dari pengalaman mantan pecandu yang berhasil ia rehabilitasi.

Acara dilanjutkan penyampaian materi oleh ustadz Fatih Karim. Ia menjelaskan fitrah dari sudut pandang keluarga. Menurut dia, sekarang ini banyak keluarga yang sudah tidak sesuai fitrahnya.

dr. Gamal Al Binsaid: “Jalan yang Kita Miliki Adalah Jalan yang Tidak Mengenakkan”
Ketua DPP PKS Bidang Kepemudaan, dr. Gamal Albinsaid, secara resmi meluncurkan “Pahlawan Demokrasi” di Kantor DPTP PKS, pada Selasa, 3 September 2024, mulai pukul 14.00 WIB.

Bapak dan Ibu sekalian, keluarga-keluarga sekarang banyak yang sudah tidak sesuai fitrahnya. Salah satu contohnya, saya dan istri sedang menangani kasus suami-istri yang suaminya punya pacar laki-laki. Nauzubillah min dzalik. Ini sudah melenceng jauh dari fitrahnya,” ujar ustadz Fatih Karim.

Terakhir, ia berpesan kepada seluruh hadirin untuk senantiasa menjaga keluarga agar tetap dalam fitrahnya. “Kunci manusia kembali kepada fitrahnya adalah membangun dan membina keluarga agar selalu dalam koridor syariat. Ini kunci utama,” tutupnya.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.