Bahas Sejumlah Isu Strategis, Kiai dan Ulama Berlatar Belakang NU Kunjungi DPP PKS

Bahas Sejumlah Isu Strategis, Kiai dan Ulama Berlatar Belakang NU Kunjungi DPP PKS
Bahas Sejumlah Isu Strategis, Kiai dan Ulama Berlatar Belakang NU Kunjungi DPP PKS / Foto Istimewa

Ulama dan Kiai berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) mengunjungi Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Selasa (15/7). Di dalam kunjungan silaturahmi tersebut, rombongan Kiai dan Ulama dengan latar belakang NU itu dipimpin oleh Ketua Umum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN), KH Agus Solachul Aam (Gus Aam).

Ia didampingi tokoh-tokoh muda NU semisal Gus Gozi Wahib Wahab, Gus Abdul Wahid Muin, Gus Abdu Rozak, dan KH Ali Saman. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Presiden DPP PKS, H. Almuzzammil Yusuf, dan Sekretaris Jenderal PKS, M. Kholid, didampingi jajaran pengurus DPP PKS lainnya.

Sejumlah isu strategis dibahas dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kebangsaan itu. Di antara isu yang mereka bahas itu adalah tentang penguatan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin; komitmen untuk menjaga kerukunan antar umat beragama; serta kolaborasi lintas elemen dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.

Gerakan Boikot Bikin Brand Lokal Banjir Cuan!
Munculnya gerakan boikot produk-produk pendukung penjajahan Israel itu dipicu meningkatnya kekejaman penjajah Israel terhadap rakyat Palestina, terutama setelah tragedi kemanusiaan di Gaza. Di sisi lain, gerakan boikot itu membuka jalan kebangkitan produk lokal di berbagai sektor.

Di kesempatan itu, H. Almuzzammil Yusuf menyampaikan apresiasi atas kunjungan ulama dan kiai dari latar belakang NU tersebut. Menurut dia, silaturahmi di antara partai politik dengan elemen strategis umat merupakan langkah penting dalam memerkuat nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan konstruktif.

“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memerkuat sinergi antara elemen-elemen umat Islam dalam membangun Indonesia yang adil, damai, dan sejahtera,” katanya. Sekjen DPP PKS, M. Kholid, menambahkan, ruang kolaborasi keumatan dan kebangsaan harus terus dibuka seluas-luasnya.

“Silaturahmi ini menunjukkan bahwa ada ruang besar untuk menyatukan energi umat dalam bingkai NKRI yang damai dan berkeadilan,” ungkapnya. Sedangkan Gus Aam menegaskan, para ulama dan kiai hadir dalam pertemuan silaturahmi itu dengan membawa semangat khittah perjuangan ulama Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa Islam dan nasionalisme tidak boleh dipertentangkan. Sebaliknya, Islam dan nasionalisme justru saling menguatkan dalam konteks kebangsaan Indonesia.

Sudarnoto Abdul Hakim: “Hati-Hati Pro Zionis di Indonesia”
Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, tindakan Israel yang didukung AS telah memicu krisis kemanusiaan dan membuat Israel jadi common enemy of humanity. Maka, di Indonesia tak boleh ada yang bela zionisme Israel.

“Kami ingin menegaskan bahwa Islam dan nasionalisme itu menyatu dalam semangat para pendiri bangsa. Para ulama siap bersinergi dengan seluruh elemen, termasuk PKS, untuk meneguhkan persatuan dan keadilan sosial,” tegas Gus Aam. Silaturahmi itu lantas ditutup dengan doa bersama dan kesepahaman untuk terus membangun komunikasi dan kerja sama produktif demi keutuhan, persatuan, dan kesejahteraan bangsa.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.