Ulama dan Kiai berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) mengunjungi Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Selasa (15/7). Di dalam kunjungan silaturahmi tersebut, rombongan Kiai dan Ulama dengan latar belakang NU itu dipimpin oleh Ketua Umum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN), KH Agus Solachul Aam (Gus Aam).
Ia didampingi tokoh-tokoh muda NU semisal Gus Gozi Wahib Wahab, Gus Abdul Wahid Muin, Gus Abdu Rozak, dan KH Ali Saman. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Presiden DPP PKS, H. Almuzzammil Yusuf, dan Sekretaris Jenderal PKS, M. Kholid, didampingi jajaran pengurus DPP PKS lainnya.
Sejumlah isu strategis dibahas dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kebangsaan itu. Di antara isu yang mereka bahas itu adalah tentang penguatan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin; komitmen untuk menjaga kerukunan antar umat beragama; serta kolaborasi lintas elemen dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.

Di kesempatan itu, H. Almuzzammil Yusuf menyampaikan apresiasi atas kunjungan ulama dan kiai dari latar belakang NU tersebut. Menurut dia, silaturahmi di antara partai politik dengan elemen strategis umat merupakan langkah penting dalam memerkuat nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan konstruktif.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memerkuat sinergi antara elemen-elemen umat Islam dalam membangun Indonesia yang adil, damai, dan sejahtera,” katanya. Sekjen DPP PKS, M. Kholid, menambahkan, ruang kolaborasi keumatan dan kebangsaan harus terus dibuka seluas-luasnya.
“Silaturahmi ini menunjukkan bahwa ada ruang besar untuk menyatukan energi umat dalam bingkai NKRI yang damai dan berkeadilan,” ungkapnya. Sedangkan Gus Aam menegaskan, para ulama dan kiai hadir dalam pertemuan silaturahmi itu dengan membawa semangat khittah perjuangan ulama Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa Islam dan nasionalisme tidak boleh dipertentangkan. Sebaliknya, Islam dan nasionalisme justru saling menguatkan dalam konteks kebangsaan Indonesia.

“Kami ingin menegaskan bahwa Islam dan nasionalisme itu menyatu dalam semangat para pendiri bangsa. Para ulama siap bersinergi dengan seluruh elemen, termasuk PKS, untuk meneguhkan persatuan dan keadilan sosial,” tegas Gus Aam. Silaturahmi itu lantas ditutup dengan doa bersama dan kesepahaman untuk terus membangun komunikasi dan kerja sama produktif demi keutuhan, persatuan, dan kesejahteraan bangsa.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!