Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk dan mengambil tindakan terhadap aksi penculikan istri dan anak dari As-Syahid Ahmad Kamil Sarhan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. Hal itu diserukan Hamas dalam sebuah pernyataan resmi mereka pada Senin (19/5/2025).
Di dalam pernyataan itu, Hamas menyebut bahwa kegagalan misi pasukan penjajah Israel dalam menculik Ahmad Sarhan sebagai "kegagalan baru bagi tentara fasis dan kepemimpinan terorisnya". Hamas pun menegaskan bahwa tindakan penculikan terhadap anggota keluarga Sarhan dan penggunaan mereka sebagai tameng manusia merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan hukum kemanusiaan internasional.
"Penculikan yang dilakukan pasukan Zionis terhadap istri dan anak as-syahid Sarhan, serta menjadikan mereka sebagai tameng manusia, merupakan kejahatan serius yang harus dikecam dunia. Kami menuntut pembebasan segera terhadap mereka," tegas Hamas dalam pernyataannya.
Hamas juga menegaskan bahwa penjajah Israel memikul tanggung jawab penuh atas keselamatan istri dan anak Ahmad Sarhan serta seluruh warga Palestina yang ditahan secara paksa di penjara-penjara Israel. Lebih lanjut, Hamas menyampaikan bahwa ancaman Israel berupa pengosongan wilayah dan pengusiran paksa tidak akan mampu mematahkan semangat rakyat Palestina.
"Upaya penjajah untuk memaksakan pengusiran dan pemindahan paksa tidak akan pernah mematahkan tekad rakyat kami untuk tetap bertahan di tanahnya sendiri," tegas pernyataan itu.

Gagal dalam Penyusupan dan Syahidnya Ahmad Sarhan
Sebelumnya, masih di hari yang sama, sumber-sumber keamanan Palestina dan saksi mata mengungkapkan kepada Al Jazeera Net bahwa pasukan penjajah Israel menyusup ke kota Khan Younis dengan mengenakan pakaian wanita untuk menculik Ahmad Sarhan, seorang komandan lapangan dari Brigade Nasser Shalahuddin—sayap bersenjata Komite Perlawanan Rakyat. Namun, Ahmad Sarhan berhasil mengetahui keberadaan pasukan tersebut dan terlibat baku tembak jarak dekat. Bentrokan itu menyebabkan gugurnya Sarhan sebagai syahid dan menggagalkan upaya penculikannya.

Di dalam kondisi kacau dan di bawah tembakan intensif, kendaraan pasukan penjajah Israel melarikan diri dari lokasi. Namun, sebelum kabur, mereka menculik istri dan anak Sarhan.
Sumber keamanan Palestina meyakini bahwa Israel mencurigai Sarhan memiliki informasi atau keterkaitan dengan sejumlah tawanan Israel yang saat ini ditahan di Gaza.
(Sumber : Al Jazeera)

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!