Bank Syariah Matahari, Tonggak Baru Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Bank Syariah Matahari, Tonggak Baru Gerakan Ekonomi Muhammadiyah
Bank Syariah Matahari, Tonggak Baru Gerakan Ekonomi Muhammadiyah/ Foto Istimewa

Muhammadiyah tak hanya dikenal sebagai gerakan dakwah dan pendidikan, tetapi juga pelopor penguatan ekonomi umat. Jejak panjang Muhammadiyah dalam dunia usaha sudah ada sejak awal abad ke-20. Mulai dari koperasi, rumah potong hewan, hingga lembaga keuangan mikro. 

Selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah telah membangun lebih dari 170 perguruan tinggi, 400-an rumah sakit, dan ribuan sekolah. Semua amal usaha itu tentu membutuhkan ekosistem keuangan yang sehat, aman, dan dikelola sesuai prinsip Islam. Komitmen itu kini memasuki babak baru dengan hadirnya Bank Syariah Matahari (BPRS Matahari), yang menjadi simbol konsolidasi kekuatan ekonomi persyarikatan.

Bank Syariah Matahari berakar dari BPR Matahari Artadaya, lembaga perbankan milik Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA). Proses konversinya menjadi bank syariah memakan waktu panjang, melibatkan perizinan, penyesuaian tata kelola, dan restrukturisasi bisnis agar sesuai dengan prinsip syariah. Puncaknya, pada 18 Juni 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan izin operasional bagi BPRS Matahari yang menjadi titik resmi lahirnya bank syariah milik Muhammadiyah.

Transformasi itu adalah bagian dari visi besar Muhammadiyah untuk membangun kemandirian ekonomi umat. Bank Syariah Matahari hadir untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi pusat pengelolaan dana persyarikatan, menggerakkan pembiayaan sektor riil, dan memerkuat ekonomi berbasis komunitas.

Lebih jauh, BPRS Matahari diproyeksikan menjadi motor konsolidasi BPRS-BPRS Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Muhammadiyah memiliki lebih dari selusin BPRS dengan skala aset bervariasi. Dengan mendorong merger dan penggabungan, diharapkan terbentuk entitas yang lebih besar, lebih likuid, dan lebih kuat modalnya. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan Bank Umum Syariah Muhammadiyah, yang bisa bersaing dengan bank-bank syariah nasional semisal BSI, tetapi tetap mengakar pada misi dakwah dan pelayanan umat.

KH Ahmad Dahlan Sang Pendidik
Saat membahas tentang tokoh nasional yang berpengaruh besar dalam dunia Pendidikan Indonesia, ada nama yang tak boleh lupa kita sebut selain Ki Hajar Dewantara. Ia adalah KH Ahmad Dahlan. Rasanya tak akan ada yang keberatan jika pendiri Muhammadiyah ini disebut sangat peduli pendidikan Indonesia.

Visi besar ini berangkat dari keyakinan bahwa dakwah tidak hanya berkutat pada ceramah dan pendidikan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi. Muhammadiyah ingin agar warganya dari guru sekolah, dokter di RS Muhammadiyah, hingga pelaku UMKM, memiliki akses keuangan yang adil, terjangkau, dan memberdayakan. Produk-produk pembiayaan akan diarahkan untuk menopang sektor produktif, bukan sekadar konsumtif.

Bahwa BPRS Matahari memang menjadi lembaga keuangan milik Persyarikatan yang dirancang untuk memerkuat kemandirian ekonomi umat, ditegaskan Ketua PP Muhammadiyah, Dr. H. Anwar Abbas. 

“Bank Syariah Matahari merupakan lembaga keuangan milik Persyarikatan yang dirancang untuk memerkuat kemandirian ekonomi umat. Kami mengimbau seluruh unsur Muhammadiyah untuk menempatkan dana, tabungan, dan deposito di Bank Syariah Matahari serta mengelola transaksi kelembagaan melalui layanan perbankan ini. Dengan dukungan penuh warga Muhammadiyah, kita berharap bank ini tumbuh menjadi bank syariah yang kuat, sehat, dan dapat melayani umat secara lebih luas,” tuturnya.

Kelahiran Bank Syariah Matahari adalah sebuah milestone keuangan yang memiliki pesan strategis dari Muhammadiyah, bahwa dakwah harus ditopang oleh kemandirian ekonomi. Dengan bank ini, Muhammadiyah menegaskan keseriusan mereka dalam membangun ekosistem finansial yang adil, transparan, dan berdaya saing. Jika visi besar ini terwujud, Bank Syariah Matahari akan menjadi pilar peradaban baru, di mana pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi berjalan bersama untuk menghadirkan maslahat bagi umat dan bangsa.

Tantangan tentu tidak kecil. Mengonsolidasikan banyak BPRS pasti memerlukan kesepakatan kelembagaan, penambahan modal, serta manajemen profesional yang transparan. Industri perbankan syariah juga kompetitif, sehingga Bank Syariah Matahari harus mampu menghadirkan produk inovatif dan layanan prima.

Sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah ﷺ, pengelolaan keuangan umat menjadi bagian penting dari bangunan peradaban Islam. Rasulullah mengatur Baitul Mal, mengelola zakat, ghanimah, dan pajak, dengan prinsip keadilan, sehingga dana umat kembali kepada kepentingan umat. Semangat itu pula yang dihidupkan Muhammadiyah lewat Bank Syariah Matahari yang menghadirkan sistem keuangan yang bersih, amanah, dan berorientasi pada kemaslahatan. Dengan begitu, langkah ini menjadi ikhtiar mengikuti jejak Rasulullah ﷺ dalam membangun tatanan masyarakat yang berkeadilan dan berkemajuan.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.