Beban Ganda Kelas Menengah Berstatus “Sandwich Generation”

Beban Ganda Kelas Menengah Berstatus “Sandwich Generation”
Beban Ganda Kelas Menengah Berstatus “Sandwich Generation” / Dall•E

Kelas menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian negara kini menghadapi tekanan yang terus meningkat di tengah kenaikan biaya hidup dan stagnasi pendapatan. Ketidakstabilan ekonomi, fluktuasi pasar kerja, dan inflasi, memperburuk kondisi keuangan banyak keluarga yang berada di tengah hierarki ekonomi ini.

Tanpa dukungan keuangan yang memadai ditambah akses yang terbatas ke sumber daya yang lebih luas, membuat banyak dari kelas menengah ini menemukan diri mereka terperosok ke dalam kesulitan finansial, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menghadapi risiko jatuh ke dalam kemiskinan.

Menjadi bagian dari kelas menengah di tengah iklim ekonomi yang tak menentu sudah cukup menantang. Tetapi, situasi ini kini menjadi semakin rumit bagi mereka yang tergabung dalam apa yang dikenal sebagai “generasi sandwich”. Generasi sandwich adalah kelompok orang yang bertanggung jawab secara finansial untuk mendukung anak-anak mereka yang masih bergantung, sambil juga merawat orang tua yang sudah lanjut usia.

Menjadi bagian dari “sandwich generation” sambil berstatus sebagai kelas menengah dapat menghadirkan tantangan keuangan dan emosional yang unik. Setidaknya terdapat dua tantangan yang harus dihadapi oleh kelas menengah yang berstatus sebagai “Sandwich Generation”, yaitu Beban Finansial dan Beban Kesehatan Mental (Stres Emosional).

Pertama, beban finansial. Kelas menengah sering kali tidak memiliki akses ke sumber daya finansial yang cukup untuk menanggung beban ini tanpa merasa tercekik. Mereka mungkin memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak cukup untuk menangani biaya tambahan yang besar semisal biaya pendidikan anak dan biaya kesehatan orang tua.

Pada saat yang sama, mereka mungkin tidak memenuhi syarat untuk bantuan pemerintah atau program subsidi yang ditujukan untuk kelompok berpenghasilan lebih rendah. Hal ini menempatkan mereka dalam posisi yang sulit karena mereka harus memenuhi semua tuntutan ini dengan sumber daya yang terbatas.

Menakar Pemikiran M.Natsir Soal Relasi Agama dengan Negara dan Politik
Pandangan Natsir tentang hubungan Islam dan negara adalah bahwa agama bukanlah semata-mata ritual peribadatan dalam istilah sehari-hari semisal shalat atau puasa.

Kedua, beban kesehatan mental. Menjadi bagian dari generasi sandwich juga bisa sangat menekan secara emosional. Tekanan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga sambil memastikan kualitas hidup yang baik bagi orang tua dan anak-anak dapat menciptakan stres yang signifikan.

Kelas menengah sering kali memiliki aspirasi untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka dan merawat orang tua mereka dengan layak, namun keterbatasan finansial dapat membuat hal itu sulit dicapai. Maka, untuk dapat bertahan di tengah tekanan ini, ada beberapa strategi yang bisa diadopsi oleh generasi sandwich:

Pertama, membuat anggaran yang Ketat. Kelas menengah dan generasi sandwich harus merencanakan keuangan dengan sangat hati-hati. Membuat anggaran bulanan yang mendetail, memprioritaskan pengeluaran esensial, semisal biaya hidup, kesehatan, dan pendidikan, sambil meminimalkan pengeluaran tidak penting.

Kedua, menyiapkan dana darurat. Penting bagi mereka untuk membangun dana darurat yang dapat menutupi setidaknya 3-6 bulan pengeluaran, untuk melindungi diri dari situasi finansial yang tidak terduga seperti pengeluaran kesehatan mendadak atau kehilangan pekerjaan.

Ketiga, mencari sumber penghasilan tambahan. Jika memungkinkan, mencari sumber penghasilan tambahan bisa sangat membantu. Baik itu melalui pekerjaan paruh waktu, freelance, atau bahkan usaha sampingan kecil.

Kempat, bergabung dengan komunitas sosial pendukung. Menjaga kesehatan mental dan emosional sangat penting. Bergabung dengan grup dukungan, baik online maupun offline, dapat memberikan masukan dan saran yang berguna untuk menghadapi tekanan kehidupan sehari-hari.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung kelas menengah dan generasi sandwich, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang berat. Ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah.

Bubarkan BPIP, Indonesia Tetap Pancasila!
Merayakan HUT kemerdekaan, termasuk HUT ke-79 RI, tidak mesti dengan menyeragamkan tampilan mereka yang bertugas. Toh dari dulu Paskibraka putri sudah terbiasa mengenakan jilbab saat bertugas dan sama sekali tidak merusak persatuan.

Peranan pemerintah yaitu: Pertama, membuat kebijakan pajak yang mendukung. Pemerintah dapat menyediakan insentif pajak atau keringanan pajak untuk individu yang memiliki beban ganda dalam merawat orang tua dan mendukung anak-anak.

Kedua, Menginisiasi program perawatan lansia. Pemerintah juga dapat membantu dengan menyediakan lebih banyak program dan layanan yang mendukung perawatan lansia, sehingga mengurangi beban finansial dan emosional yang dihadapi oleh generasi sandwich.

Ketiga, merumuskan kebijakan yang mendukung fleksibilitas kerja. Misalnya, opsi kerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel. Hal itu dapat sangat membantu mereka yang perlu menjaga keseimbangan antara tanggung jawab kerja dan keluarga.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.