Pasukan Penjajah Israel melakukan penyiksaan terhadap para jenazah pejuang Palestina, pada Kamis (19/9/2024) sore. Mereka melemparkan tubuh tiga syuhada yang telah meregang nyawa akibat serangan bom dari atap gedung tinggi di kota Qabatiya, sebelah barat Jenin, Tepi Barat.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengambil sikap tegas atas tragedi brutal yang dilakukan oleh tentara penjajah Zionis. Tindakan melemparkan jenazah para syuhada Palestina dari atap tinggi telah menegaskan barbarisme dan kebrutalan para penjajah itu.
“Mereka telah melakukan pembantaian dan genosida terhadap rakyat kami di Gaza selama hampir satu tahun di tengah keheningan internasional dan kedok politik dan ‘berbulu domba’ militer Amerika,” tegas mereka.
Di dalam pernyataan pers, gerakan ini menekankan, mutilasi dan penganiayaan terhadap jenazah para korban yang merupakan pejuang Palestina adalah kejahatan keji yang harus dikecam keras oleh semua negara dan organisasi internasional Hak Asasi Manusia (HAM).
“Penjajah fasis yang bengis ini tidak perlu alasan kuat untuk terus membunuh dan melakukan kejahatan terhadap rakyat kami dan masyarakat negara-negara lain di wilayah sekitar. Kejahatan mengerikan yang dilakukan di Gaza dan Tepi Barat merupakan pelanggaran terang-terangan dari segi kemanusiaan dan hukum internasional,” jelas Hamas.
Tentara penjajah menganiaya jenazah para syuhada dengan melemparkannya dari atap setelah menewaskan mereka dengan bom. Hal ini dikonfirmasi oleh dokter lapangan, Mujahid Nazzal, yang merupakan salah satu kru ambulans. Nazzal mengatakan kepada surat kabar Al-Araby Al-Jadeed, suara ledakan yang terdengar di seluruh Qabatiya adalah akibat dari ledakan bom yang ditanam oleh penjajah di antara para syuhada. Setelah itu, penjajah mengangkut jenazah para syuhada ke tujuan yang tidak diketahui menggunakan buldoser militer.
Sekretaris Jenderal Gerakan Inisiatif Nasional, Marwan Barghouti, mengecam tentara Penjajah Israel yang telah menganiaya jenazah para syuhada di Qabatiya dan melemparkannya dari atap rumah. Menurut dia, tindakan brutal ini telah menunjukkan sejauh mana “perilaku merosot dan biadab” dari penjajah.
“Perilaku mereka yang melakukan kejahatan keji ini tidak menggambarkan sebagai tindakan seorang manusia,” demikian laporan dari Barghouti kepada pusat informasi Palestina.
Gerakan ini pun mengindikasikan adegan dan kejahatan akan menjadi pemicu kemarahan, revolusi, dan operasi gerilya. Peristiwa ini akan menjadi pemantik bagi para pahlawan kebanggaan Palestina.
(Sumber: Hamasinfo & The Palestinian Information Center)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!