Seolah tidak puas dengan operasi genosida yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina, baru-baru ini terungkap pula pelanggaran dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Israel. Selain membunuh, mereka juga memutilasi tubuh jenazah penduduk Palestina dan mencuri organ tubuhnya.
Pencurian organ tubuh dari jenazah penduduk Palestina itu terungkap ketika Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza mengecam tindakan tidak manusiawi tentara penjajah Israel yang merusak kesucian 80 jenazah syuhada Palestina, dengan cara memutilasi serta mengambil organ tubuh mereka.
Pada 26 Desember 2023, kantor media pemerintah di Gaza mengungkapkan bahwa jenazah-jenazah syuhada tersebut dikirim dalam keadaan “cacat” melalui penyeberangan Karem Abu Salem (gerbang perbatasan antara Israel dan Palestina). Jenazah diangkut menggunakan kontainer ke Rumah Sakit Muhammad Youssef Al-Najjar, di Rafah, Palestina.
Pihak berwenang di Gaza mendokumentasikan kondisi jenazah selama proses pengiriman, sebelum jenazah tersebut dimakamkan di kuburan massal di kawasan Tal Al-Sultan, sebelah barat Rafah. Jenazah-jenazah itu dalam kondisi mutilasi yang parah, sehingga sulit diidentifikasi. Selain itu, tampak pula tanda-tanda bekas penggalian dan penganiayaan pada tubuh jenazah.
Beberapa jenazah ditemukan perutnya dibuka dari atas ke bawah. Selain itu, juga diserahkan 17 jenazah tanpa kepala dan sejumlah jenazah yang kulit kepalanya telah terkelupas dari tengkorak, serta bagian tubuh berserakan yang hanya terdiri dari kaki dan lengan.
Baca juga: Kelaparan, Kehausan, dan Dipermalukan: Kampanye Penangkapan Massal Zionis Israel Tebar Ketakutan di Gaza Utara
Kantor media pemerintah di Gaza juga membenarkan adanya pencurian sejumlah jenazah para syuhada dari kuburan mereka di Jabalia. Menurut banyak kesaksian, tentara Israel penjajah telah mencuri jenazah-jenazah tersebut selama operasi genosida berlangsung.
Pencurian organ tubuh para syuhada Palestina sebenarnya merupakan isu lama. Isu ini baru diangkat kembali ketika ada kesaksian dan informasi yang terdokumentasi, yang membuktikan bahwa Israel telah mencuri organ dan kulit dari tubuh para syuhada Palestina. Baik syuhada yang sudah lama ditahan di penjara, maupun yang ditahan sejak dimulainya peristiwa perang pada 7 Oktober lalu.
Sebelumnya, Israel menolak menyerahkan jenazah para syuhada Palestina yang ditahannya hingga jangka waktu yang lama tanpa mengungkapkan identitas mereka atau di mana jenazah tersebut akan dipindahkan.
Direktur Rumah Sakit Muhammad Youssef Al-Najjar mengatakan bahwa apa yang dia saksikan adalah hal mengerikan dan menakutkan. Direktur tersebut pun menegaskan betapa keji kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap tahanannya.
Fakta lain, mengutip dari laman Youm7, bahwa Israel mempunyai bank kulit manusia. Investigasi yang dilakukan tahun 2014 yang memicu kontroversi menyebut, ketika direktur Bank Kulit Israel mengungkapkan bahwa cadangan “kulit manusia” Israel mencapai 170 meter. Ini merupakan jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan populasi negara tersebut. Dan selama penyelidikan, sejumlah pejabat Israel mengakui bahwa mereka mengambil organ dari tubuh jenazah penduduk Palestina dan Afrika yang “mati”, dan menggunakannya untuk merawat warga Israel, serta menggunakannya di laboratorium sekolah kedokteran di universitas-universitas Israel.
(Sumber: Youm7)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
