Di era digital seperti sekarang, peran media sosial sebagai sarana dakwah dan pendidikan semakin krusial. Terutama untuk memerkenalkan Al Qur’an kepada generasi muda. Kreativitas dan inovasi dalam penyampaian kepada anak muda itu menjadi kunci utama. Nah, salah satu platform yang berhasil menarik perhatian dalam memerkenalkan Al Qur’an kepada generasi muda itu adalah channel “Bisa Quran Kids”.
Mengusung konsep pembelajaran Al Qur’an yang interaktif dan menyenangkan, channel “Bisa Quran Kids” kini telah menjadi media alternatif yang diminati banyak orang tua. Konsep dan channel “Bisa Quran Kids” itu dikembangkan oleh seorang pemuda asal Depok yang memiliki semangat tinggi untuk menyebarkan kecintaan terhadap Al Qur’an sejak usia dini. Nah, untuk mengetahui latar belakang dan strategi “Bisa Quran Kids” untuk mengemas konsep pembelajaran Al Qur’an yang interaktif dan menyenangkan, wartawan Sabili.id, Fadillah Ichsani, berkesempatan berbincang langsung dengan sang founder, Wildan Ahmad Sopian. Berikut ini petikan wawancaranya.
Apa yang menginspirasi Anda untuk memulai channel “Bisa Quran Kids”?
Awalnya, tujuan saya sederhana: Ingin memaksa diri sendiri dan keluarga agar terus mengkaji dan muroja’ah (mengulang hafalan) Al Qur’an secara konsisten. Motivasi utama saya adalah ayat dalam surat Al-Furqan ayat 30, yang mengingatkan bahwa Al Qur’an jangan sampai ditinggalkan oleh umatnya. Itu menjadi fondasi utama saya.
Tetapi pada awalnya, target audiens saya sebenarnya bukan anak-anak, melainkan orang dewasa. Segalanya berubah setelah melihat kesuksesan channel “Kinderflix” yang fokus pada pembelajaran interaktif untuk anak usia PAUD. Dari situ, saya berpikir, “Mengapa saya tidak membuat model pembelajaran yang serupa, tetapi khusus untuk belajar Al Qur’an?”
Setelah saya melakukan riset, ternyata belum ada platform yang seperti itu. Jadi, saya memutuskan untuk membuat “Bisa Quran Kids” dengan konsep belajar Al Qur’an dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif.
Anda memiliki latar belakang pendidikan pesantren, tetapi memilih berkarir di bidang kreatif. Bagaimana cerita di balik keputusan itu?
Ya, benar. Saya lulusan pesantren. Dan banyak yang bertanya, “Mengapa tidak menjadi guru ngaji atau pendidik agama saja?”
Saya sendiri punya minat besar di dunia grafis dan industri kreatif. Saya pikir, di era digital ini, setiap bidang, termasuk dakwah, perlu sentuhan kreatif agar lebih relevan dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Itulah alasan utama saya menciptakan “Bisa Quran Kids” dengan pendekatan grafis dan animasi. Harapannya, ini bisa menarik minat anak-anak dan membuat mereka lebih mudah dalam belajar Al Qur’an.
Apa langkah awal yang Anda ambil sebelum merintis channel ini?
Saya memulai dengan riset selama tiga bulan tentang dunia YouTube. Bagaimana tren di sana, konten seperti apa yang diminati, hingga bagaimana algoritma bekerja. Setelah itu, saya merekrut tim dari lingkungan terdekat. Alhamdulillah, saya menemukan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan Qur’an, tafsir, sudah kelar S2, hingga yang menguasai pendidikan PAUD. Total tim kami ada 10 orang. Dengan keahlian yang beragam ini, kami bisa menyajikan konten yang tidak hanya islami, tetapi juga sistematis dan mendidik.
Apa strategi utama Anda dalam menyajikan pembelajaran Al Qur’an yang menarik?
Strategi kami adalah mengemas pembelajaran Qur’an dengan cara yang fun layaknya hiburan. Jadi, di konten kami bukan hanya sekadar menampilkan belajar cara membaca dan menulis huruf hijaiyah, tetapi juga ada games, lagu-lagu, dan animasi yang menarik. Kami berupaya membuat anak-anak merasa nyaman dan senang belajar. Dari feedback yang kami terima, pendekatan ini cukup diminati anak-anak, dan banyak orang tua yang mendukung konten kami karena anak mereka jadi lebih antusias mengenal Al Qur’an.
Bagaimana pandangan Anda tentang peran media sosial dalam pendidikan Islam?
Sangat penting. Sebagai orang tua, kita harus mengenalkan media sosial yang baik dan benar kepada anak. Daripada sosial media diisi dengan hal-hal yang tidak berfaedah, lebih baik kita berperan mengisinya dengan konten dakwah dan tema lain yang bermanfaat. Saya berharap, channel seperti “Bisa Quran Kids” bisa menjadi alternatif bagi orang tua untuk memberikan tontonan berkualitas bagi anak-anak mereka.
Apa tantangan yang paling besar yang Anda hadapi dalam mengembangkan “Bisa Quran Kids”?
Tantangannya terutama dari segi kualitas konten. Saat ini sudah banyak channel anak bertemakan Islam di YouTube. Nah, kami harus terus berinovasi agar konten yang kami sajikan tetap berkualitas dan adaptif terhadap kebutuhan target audiens. Kami juga menghadapi tantangan untuk tetap menjaga kualitas produksi, baik dari segi visual, audio, hingga cara penyampaian materi.
Apa visi Anda ke depan untuk “Bisa Quran Kids”?
Saat ini, kami fokus pada dua jenis konten utama: materi Al Qur’an yang terstruktur, dan konten general seperti kisah-kisah islami, panduan shalat, hingga lagu-lagu islami. Ke depan, kami berharap “Bisa Quran Kids” dapat berkembang menjadi platform pembelajaran Qur’an secara online, lengkap dengan website dan aplikasi interaktif. Dan jangka panjangnya, kami ingin membuka Quranic daycare, di mana orangtua bisa menitipkan anaknya sekaligus agar dididik belajar Qur’an sejak dini.
Bagaimana respon dari orang tua dan komunitas terhadap konten Anda?
Alhamdulillah, respon dari para orang tua cukup positif. Banyak yang memberikan masukan untuk perbaikan konten, baik dari segi penyampaian, musik yang digunakan, maupun cara mengajarnya. Bahkan, konten kami sering dijadikan bahan nobar (nonton bareng, red) di sekolah-sekolah Islam. Hal ini sangat menggembirakan bagi kami, karena berarti konten yang kami buat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada umat Muslim melalui “Bisa Quran Kids”?
Harapan saya, umat Muslim tidak merasa gengsi atau minder dalam mempelajari Al Qur’an. Sebab, Al Qur’an itu isinya sangat relevan dengan segala permasalahan yang ada di dunia. Jadi, mempelajarinya bukan hal yang ketinggalan zaman. Melalui “Bisa Quran Kids”, kami ingin membantu para orang tua mendidik anak-anak mereka tentang Al Qur’an sejak dini, terutama di masa golden age mereka, agar anak-anak ini bisa tumbuh dengan akhlak Qur’ani yang kuat dan siap menjawab tantangan zaman.
Menanamkan Cinta Al Qur’an Sejak Usia Dini?
“Bisa Quran Kids” hadir untuk menyajikan pembelajaran Al Qur’an yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan konsep edukatif yang dikemas layaknya hiburan, channel ini menjadi media alternatif bagi para orang tua yang ingin mengisi screen time anaknya dengan mengajarkan Al Qur’an secara seru dan menarik.
Bagi yang tertarik, bisa kunjungi dan berlangganan channel “Bisa Quran Kids” di YouTube (https://www.youtube.com/@BisaQuranKids/featured) untuk mendukung upaya mencetak generasi Qur’ani yang kreatif dan berakhlak mulia.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!