Sayap militer dari Gerakan Mujahidin Palestina, Brigade Mujahidin, telah meluncurkan serangan yang menargetkan salah satu markas komando tentara Israel di koridor Netzarim. Aksi ini terekam dalam video yang dirilis oleh Brigade Mujahidin melalui kanal Telegram mereka pada Selasa (12/11/2024). Video itu menunjukkan momen peluncuran rudal Hasib 111 hingga mencapai sasaran.
Di dalam video yang berjudul “Brigade Mujahidin Menargetkan Markas Komando dan Kendali Milik Zionis di Koridor Netzarim dengan Beberapa Rudal Hasib 111”, brigade itu mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian operasi perlawanan terhadap tentara penjajah Israel yang masih menguasai wilayah Netzarim.
Wilayah atau koridor Netzarim adalah jalur sepanjang 7 km yang dibangun oleh militer Penjajah Israel di Gaza, memisahkan Gaza menjadi wilayah utara dan selatan.
Koridor Netzarim, Titik Strategis dalam Perang Gaza
Bagi tentara Israel, koridor Netzarim memiliki kepentingan strategis yang sangat tinggi. Wilayah ini menjadi bagian dari tuntutan pemerintah Israel dalam setiap negosiasi dengan faksi-faksi pejuang Palestina. Menurut laporan dari media Yediot Aharonot, citra satelit terbaru memerlihatkan bahwa tentara Israel telah memerluas Koridor Netzarim dan membangun empat pos militer besar di sepanjang jalurnya. Rencana ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas akomodasi tetap bagi ratusan tentara Israel. Sekaligus mengindikasikan ambisi Israel untuk memertahankan koridor ini meski setelah pertempuran berakhir.
Sejarah dan Makna Strategis Koridor Netzarim
Koridor ini dinamai sesuai dengan permukiman Netzarim, yang didirikan Israel pada tahun 1972 sebagai bagian dari rencana yang diajukan Ariel Sharon, mantan komandan wilayah selatan Israel. Saat itu, rencana ini bertujuan memerkuat kontrol keamanan Israel atas Gaza. Pembangunan Netzarim dianggap sebagai langkah awal Israel dalam menciptakan jaringan permukiman di Jalur Gaza yang pada akhirnya memerkuat pengaruhnya di wilayah tersebut.
Namun, seiring meningkatnya serangan pejuang Palestina terhadap kompleks permukiman ilegal tersebut, termasuk Netzarim, pemerintah Israel di bawah Ariel Sharon akhirnya memutuskan untuk mengosongkan wilayah permukiman ini pada tahun 2005, menarik seluruh pemukim ilegal dari Jalur Gaza.
(Sumber: Al Jazeera Mubasher)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!