Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan Indeks Pelembagaan Partai Politik, di Jakarta, Rabu (30/10/2024). Yang menarik, hasil Indeks Pelembagaan Partai Politik yang dikeluarkan BRIN itu menunjukkan, partai politik di Indonesia masih kurang terlembaga secara sistemik. Rendahnya derajat pelembagaan itu menunjukkan bahwa praktik tata kelola internal partai masih buruk, sehingga partai semakin eksklusif dan jauh dari representasi publik.
Indeks Pelembagaan Partai Politik merupakan hasil kajian dari Tim Partai Politik Pusat Riset (PR) Politik BRIN. Tujuannya adalah untuk mengkaji institusionalisasi atau pelembagaan partai politik di Indonesia. Indeks itu diluncurkan sebagai langkah untuk mendiseminasi (menyebarluaskan informasi, red) kepada publik mengenai alat ukur yang bisa mendorong partai politik di Indonesia semakin terlembaga.
Kepala PR Politik BRIN, Athiqah Nur Alami, berharap, dengan adanya indeks tersebut, publik mendapatkan gambaran dan analisis mengenai perkembangan dan pelembagaan partai politik di Indonesia. Maka, bisa diketahui dan dianalisis bagaimana pelembagaan partai politik di Indonesia, sebagai upaya untuk membangun partai politik modern.
“Selain itu, kegiatan peluncuran juga diharapkan bisa memberikan masukan akademis maupun praktis bagi pengampu kepentingan sebagai bahan atau acuan mendorong institusionalisasi partai politik,” imbuhnya.
Uji publik dilakukan di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Selanjutnya, konstruk atau instrumen indeks ini telah memeroleh HKI pada tahun 2023, sehingga instrumen indeks pelembagaan partai politik itu sah menjadi milik para peneliti dalam tim parpol BRIN.
“Sembilan partai politik parlemen tahun 2019-2024 memiliki skor 74,16,” ujar Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani, dalam acara peluncuran Indeks Pelembagaan Partai Politik itu.
Indeks Pelembagaan Partai Politik merupakan alat ukur ilmiah yang digunakan untuk mengukur seberapa terlembaganya partai politik berdasarkan dimensi derajat kesisteman, dimensi infusi nilai, dan dimensi kemandirian partai. Skor dalam Indeks Pelembagaan tersebut diperoleh melalui skor rata-rata dari masing-masing dimensi, yaitu 57,81 poin untuk dimensi derajat kesisteman; 71,60 poin untuk dimensi infusi nilai; dan 93,05 poin untuk kemandirian partai.
Apabila data tersebut dipecah menjadi data per partai politik, PKS menempati posisi teratas dengan skor Indeks Kelembagaan Partai Politik mencapai 88,65 poin. Diikuti berturut-turut oleh Partai NasDem (83,14 poin), PAN (79,87 poin), PDI Perjuangan (76,72 poin), Partai Golkar (68,83 poin), Partai Demokrat (68,54 poin), PKB (67,65 poin), Partai Gerindra (67,08 poin), dan PPP (66,92 poin).
“Perlu menjadi catatan bahwa penghitungan yang kami lakukan tidak untuk menjelaskan mana partai yang lebih baik dan mana partai yang tidak lebih baik,” kata Donna.
Penghitungan indeks tersebut untuk menjadi bahan koreksi bersama soal dimensi apa saja yang harus ditingkatkan. “Untuk dimensi kemandirian ada dua partai yang menduduki posisi teratas, yaitu PDI Perjuangan dan PKS (skor 98,78 poin),” ucap Donna.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!