Catatan Perjalanan: “Beneran Sampai Mekah!”
Saat ini, umrah menjadi alternatif pilihan jamaah di Indonesia untuk menunaikan ibadah langsung di depan Ka’bah. Mengingat lamanya daftar tunggu untuk menunaikan ibadah Haji, bahkan ada yang sampai 25 - 30 tahun. Namun, lagi-lagi umrah pun bagi sebagian orang masih terasa berat. Di antara mereka ada yang terpaksa harus mengurungkan niat menunaikan umrah karena biaya yang selangit, 30 - 40 juta Rupiah. Dengan biaya sejumlah itu, jamaah mendapatkan segala fasilitas dan dijamin nyaman, semisal penginapan di hotel berbintang dan jaraknya yang dekat dengan pusat ibadah di Makkah dan Madinah.
Beberapa bulan yang lalu, saya pun masih berpikir begitu. Mungkinkah ada paket umrah dengan biaya murah namun nyaman? Suatu hari, sambil buka-buka Instagram, mataku tertuju pada sebuah flyer yang menawarkan Paket Umrah selama 9 hari cuma dengan biaya 20 juta Rupiah.
Saya pun tertarik. Rasanya niatku untuk umrah bakal terlaksana. Apalagi, di flyer itu tertulis, “Beneran Sampai Mekah!”
Masih penasaran, saya mendatangi kantor biro perjalanan umrah yang berlokasi di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, itu. “Hamdan Tour”. Tulisan itu tertera di papan nama kantor tersebut. Langsung masuk. Bertemu langsung dengan direkturnya. Ternyata, ia masih muda. Usianya 22 tahun. Namanya Hasbi Athallah. Ia menemuiku didampingi beberapa karyawan. Semua anak-anak muda maupun kalangan milenial.
“Nak Hasbi, ini beneran umrah 20 juta Rupiah?” tanya saya.
Ia mengiyakan. Lalu berkisah. Dengan tulus dan keinginan yang kuat, ia berniat membantu kaum muslimin yang ingin umrah dengan biaya murah. Atas dasar itulah, Hamdan Tour dibangun di bawah kendali Hasbi. Dan sukses berjalan sejak berdirinya beberapa tahun lalu.
Hasbi merinci, semua jamaah mendapatkan kelengkapan umrah, antara lain visa umrah, transportasi dengan pesawat Indigo transit di Mumbai India, Hotel berbintang 3 di Makkah dan Madinah, kain ihram, tanda pengenal, dan bahan seragam batik. Tanpa pikir panjang, saya mendaftar dengan uang muka 15 juta Rupiah untuk 3 orang. Untuk saya, istri, dan anak saya yang berusia 8 tahun. Waktu itu, saya termasuk pendaftar awal untuk keberangkatan 1,5 bulan ke depan.
Baca juga: Pendaki Perempuan Remaja Indonesia Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Aconcagua
Sempat was-was juga ketika ada teman yang menyarankan agar hati-hati dengan iming-iming biaya murah. Sebab, konon ada travel umrah yang menawarkan biaya murah, ternyata tidak bertanggung jawab dan menelantarkan jamaah. Apalagi ada cerita, terjadi kasus pihak maskapai meminta biaya tambahan. Macam-macamlah cerita miring di seputar Umrah Berbiaya Murah.
Yang membuat hati saya agak lega adalah penuturan dua teman pilot dari Garuda dan Malaysia Airlines, bahwa Indigo adalah maskapai penerbangan terbaik saat ini di India. Cuma memang di pesawat itu sepanjang perjalanan tidak mendapatkan minuman, snack, dan makan.
Saya merasa tidak perlu bertanya hal kecil itu ke pihak travel. Sikap yang kuambil adalah bertawakkal kepada Allah SWT. Apalagi, saya tahu alamat kantornya. Dan saya lihat, sikap para pegawainya santun-santun. Rasanya, mereka jauh dari niat berbuat jahat.
Satu minggu menjelang berangkat, diadakan Manasik Umrah secara zoom meeting. Tercatat ada 54 orang jamaah dari beberapa daerah yang akan berangkat. Pihak travel menjelaskan dan membagikan rundown kegiatan selama umrah, mulai dari berangkat sampai kembali ke tanah air. Dijelaskan juga tata cara melaksanakan umrah yang sesuai sunnah.
Berhubung perjalanan umrah langsung menuju Makkah, jamaah bermikot di Yalamlam. Maka, kami berihram di Bandara Soekarno-Hatta, dengan pertimbangan agak repot jika berihram di pesawat. Sedangkan rasanya tidak ada waktu lagi jika berihram di tempat transit nanti.
Tiba waktu keberangkatan. Di WA Grup diumumkan bahwa jamaah harus sudah berkumpul di restoran Solaria di Bandara Soekarno-Hatta tepat pukul 10.30 WIB untuk briefing dan makan siang, sebelum terbang saat pukul 14.30 WIB menuju Bandara Mumbai, India, dengan waktu tempuh 7 jam.
Baca juga: Masjid Bani Ghifar di Bukit Sila
Transit di Mumbai. Di sana pesawat Indigo menuju Makkah sudah menunggu. Kami naik ke pesawat itu. Di dalam pesawat, rupanya sudah ada jamaah umrah asal India. Kami menempuh waktu 5 jam untuk sampai di Jeddah, Arab Saudi.
Pukul 02.30 dini hari, kami tiba di Hotel Rawdat. Hotel itu berada di wilayah Ajyad. Kami beristirahat sebentar, lalu sarapan pagi. Jam 09.00 berangkat menuju Makkah, melaksanakan umrah dibimbing oleh Ustadz Abu Umar. Berikutnya, jamaah dibebaskan untuk beribadah dan berdoa masing-masing selama tiga hari. Kami juga berkesempatan melakukan city tour di beberapa tempat bersejarah.
Setelah empat hari di Makkah, rombongan lantas menuju Madinah. Setelah enam jam menempuh perjalanan dengan bus, kami tiba di Hotel Jawharad, Madinah, pukul 21.00.
Hari-hari di Masjid Madinatulmunawwarah, kami berkesempatan beribadah sepuasnya dekat dengan makam Rasulullah saw tercinta. Menempa diri melaksanakan shalat lima waktu berjamaah dengan ratusan ribu kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia.
Di Madinah juga kami diajak lagi untuk city tour, mengunjungi Masjid Quba, Masjid Qiblatain, kebun qurma, dan Bukit Uhud, serta menziarahi makam 70 sahabat Rasulullah saw yang syahid dalam Perang Uhud. Setelah 3 hari di Madinah, kami bersiap pulang ke tanah air. Berat rasanya meninggalkan kota tempat hidup dan perjuangan Rasulullah saw membangun peradaban Islam.
Pukul 14.30 WIB, rombongan tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Ini perjalanan Ibadah Umrah yang mengesankan. Semua berjalan sesuai jadwal. Saya kira, biaya murah ibadah umrah hanya mimpi. Ternyata Sampai di Makkah Beneran!
Jazakumullahu khoiru jaza’. Semoga tetap membantu kaum muslimin yang ingin beribadah umrah dengan biaya murah.