Pendaki Perempuan Remaja Indonesia Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Aconcagua

Pendaki Perempuan Remaja Indonesia Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Aconcagua
Khansa Syahlaa, siswi kelas 12 SMA Labschool Jakarta berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Aconcagua, Argentina / Foto Istimewa

Anak bangsa kembali mengukir prestasi. Adalah Khansa Syahlaa (17 tahun) yang kali ini mengukir prestasi itu. Tepat tanggal 5 Februari 2024, Khansa Syahlaa, siswi kelas 12 SMA Labschool Jakarta, itu berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Aconcagua, Argentina. Gunung Aconcagua yang memiliki ketinggian 6.962 MDPL (meter di atas permukaan laut) itu merupakan gunung tertinggi di benua Amerika Selatan dan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.

Pendakian Khansa di Aconcagua adalah bagian dari program World 7 Summits Khansa. Tujuannya adalah untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di tujuh puncak tertinggi dunia. Pada 18 Januari 2024, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, melepas keberangkatan pendaki perempuan remaja itu untuk melakukan ekspedisi pendakian Gunung Aconcagua. Khansa melakukan pendakian menuju puncak Aconcagua mulai 20 Januari dan rencananya hingga 13 Februari 2024.

Ketika melepas keberangkatan Khansa, Menpora Dito Ariotedjo memberikan Bendera Merah Putih kepada Khansa Syahlaa. Penyerahan Bendera Merah Putih itu sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada Khansa Syahlaa yang memiliki semangat untuk membawa Merah Putih mendunia.

Ekspedisi Aconcagua yang dijalani Khansa itu memakan waktu 15 hari yang penuh dengan tantangan. Menurut press release yang dikeluarkan Tim Khansa, cuaca buruk di puncak Aconcagua sempat memaksa anak kedua dari tiga bersaudara itu untuk menunda summit dari rencana tanggal 4 Februari menjadi 5 Februari 2024. Di hari ke-12, pukul 05.45 pagi waktu setempat, Khansa yang ditemani ayahnya, Aulia Ibnu (50 tahun), memulai pendakian ke puncak. Ketika itu, suhu udara di sana adalah minus 10 derajat celsius.

Di dalam press release, Khansa mengatakan, “Kami sudah bersiap attack summit sebetulnya tanggal 4 Februari. Tetapi ternyata kecepatan angin tinggi banget dan hujan es terjadi di puncak menurut forecast. Akhirnya, kami putuskan untuk menunda summit ke tanggal 5 Februari, karena meski puncak adalah tujuan, tetapi keselamatan tetap mesti diprioritaskan. Alhamdulillah, berhasil. Terharu banget. Karena pendakian ini betul-betul memakan waktu, persiapan, dan perjuangan, baik fisik maupun mental yang luar biasa.”

Baca juga: Masjid Bani Ghifar di Bukit Sila

Medan yang merupakan tanjakan berbatu dan berpasir menjadi rintangan yang harus dilewati Khansa dalam perjalanan menuju puncak. Apalagi, perjalanan mereka dihadapkan pada angin dingin yang menghempas kencang. Namun, tantangan dan rintangan itu tak menyurutkan langkah Khansa. Tepat pukul 14.05 waktu setempat, mereka berhasil mencapai puncak Aconcagua.

Khansa dan tim bahkan hanya memiliki waktu 10 menit untuk berfoto di puncak karena cuaca buruk yang diperkirakan akan terjadi. Ternyata perhitungan tim mereka tepat. Sekitar 30 menit setelah mereka turun dari puncak, cuaca cerah berganti. Langit menjadi gelap, mendung tebal, dan hujan es turun secara terus-menerus.

Saat itu, mereka harus turun melalui jalur yang terjal berbatu dan berpasir, dengan jarak pandang hanya 10 meter. Cuaca dingin yang menusuk tulang membuat ujung jari-jari tangan mereka hampir tidak dapat dirasakan lagi. Dengan terus berdzikir dan memantapkan tekad yang kuat, mereka berjalan tanpa henti. Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam, akhirnya mereka berhasil tiba kembali ke camp 3 Colera di ketinggian 6.000 mdpl.

“Pendakian Aconcagua ini penuh dengan tantangan. Namun, berkat doa dan support dari semua pihak, saya berhasil mencapai puncak dan mengibarkan Bendera Merah Putih di sana. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pendakian ini, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kemenparekraf, Labschool Jakarta, Eiger Adventure, semua sponsor dan teman-teman di tanah air,” kata gadis berjilbab itu.

Sementara itu, ayah Khansa, Aulia, yang selalu mendampingi anaknya dalam ekpedisi 7 Summits itu mengatakan, pendakian Aconcagua adalah salah satu pendakian terberat yang pernah ia jalani. Sebab, medan yang harus dijalani memang berat.

Baca juga: Napak Tilas di Museum Kereta Api Hijaz

“Medannya ini kalau mau dibilang berat, ya masuk berat banget. Karena dingin sekali. Minus 10 derajat. Jaket berapa lapis juga tetap tembus (dinginnya). Tambah lagi diguyur hujan es non stop, Subhanallah. Kita juga harus patuh dan disiplin dengan guide. Nggak bisa salah perhitungan atau mementingkan ego. Misalnya, kalau sakit atau nggak patuh, bisa langsung diturunkan paksa oleh guide-nya. Karena ini menyangkut nyawa. Alhamdulillah, Allah kasih kami kesempatan sampai ke puncak dan bisa turun dengan selamat,” tuturnya.

Gunung Aconcagua terletak di jajaran Pegunungan Andes. Posisi Pegunungan Andes berada di perbatasan antara Argentina dan Chile. Gunung Aconcagua yang termasuk salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia itu terkenal memiliki cuaca dingin yang didominasi es, gletser, dan bebatuan.

Gunung itu juga terkenal karena cuaca ekstrem dan badai angin yang berbahaya yang kerap terjadi di sana. Karena itu, gunung tersebut dikenal dengan sebutan “el viento blanco”. Selain badai angin, para pendaki Aconcagua juga harus waspada terhadap kadar oksigen yang tipis di gunung tersebut. Kadar oksigen di puncak Aconcagua lebih rendah sekitar 40 persen daripada di daerah dekat laut.

Menurut versi pendaki internasional kawakan, Reinhold Messner, Cerro Aconcagua merupakan puncak keempat dari tujuh puncak tertinggi dunia. Kini, puncak keempat tertinggi di dunia itu telah berhasil dicapai Khansa dan ayahnya. Sebelumnya, Khansa pun telah sukses mendaki Gunung Elbrus di Rusia, Kilimanjaro di Afrika, dan Carstenz di Papua.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.