Sebanyak kurang lebih 200 pelaku usaha ikut ambil bagian memeriahkan acara Halal Fair 2023. Pameran produk halal dan ekonomi syariah, Halal Fair, itu telah resmi dibuka pada Jumat, 4 Agustus 2023. Pameran dan ragam acara talk show Halal Fair itu akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 4 hingga 6 Agustus 2023, di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Tahun ini, Halal Fair mengusung tema “The Most Inspiring Halal Event”.
Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara pembukaan Halal Fair. Di antaranya adalah Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Yulius; Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa; dan Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta, Tito Maulana. Selain itu, juga turut hadir Duta Besar Sudan untuk Indonesia dan sejumlah perwakilan dari kedutaan besar negara sahabat di Jakarta, semisal Atase Perdagangan Kedubes Mesir.
Lebih dari 200 pelaku usaha produk halal yang ikut serta di acara tersebut terdiri dari sekitar 103 merek di berbagai sektor bisnis. Di antaranya kuliner, fashion, kosmetik, finansial, obat-obatan (herbal nabawi), pariwisata, healthcare, travel umroh, properti, dan pendidikan. Seluruhnya siap menyuguhkan produk terbaik dan penawaran yang menarik.
Sepanjang tiga hari penyelenggaraan pameran, juga ada talk show dengan tema-tema menarik yang digelar setiap hari. Acaranya diadakan di Theater 1, Tribune Indoor Arena.
Menyimpan Luka Lama
Masa lalu tak selalu indah untuk dikenang. Kadang ada luka yang terbawa hingga sekarang. Di dalam beberapa momen, luka lama itu menguak kembali. Bahkan ada orang yang masih membawa luka lama saat ia sudah menikah. Hal itu kadang kali menjadi sebab terjadinya sedih berkepanjangan karena teringat luka lama, dan akhirnya berpengaruh terhadap kualitas rumah tangga. Alhasil, keharmonisan rumah tangga kadang terganggu, karena salah satu pasangan yang terlalu sibuk dengan masa lalunya.
Hal itu menjadi tema dalam kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah di tengah Halal Fair, Sabtu, 5 Agustus 2023, di Gedung Istora Senayan, Jakarta Pusat. Kajian bertema "Dari Rumah Kita Memulai" itu berisi nasihat bagi orang-orang yang masih menyimpan luka lama saat menikah.
Nasihat pertama, kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, jangan terlalu lama berlarut dalam kesedihan. Sebab, tidak ada hal yang lebih disukai setan, kecuali membuat seorang muslim bersedih. Alasannya, karena ketika seseorang bersedih, dia menjadi tidak produktif.
Ibnu Hibban rahimahullahu ta'ala berkata: "Tidak sepantasnya bagi orang yang berakal untuk (berlarut-larut) dalam kesedihan, karena bersedih itu tidak bermanfaat".
Nasihat kedua, menurut Ustadz Syafiq, senantiasa hibur pasangan yang bersedih. Cara melakukan hal ini adalah dengan menyampaikan kepada pasangan, bahwa Allah Swt menyiapkan kedudukan yang tinggi untuk dia di akhirat yang mungkin tidak bisa dicapai dengan amalnya, tetapi dengan kesabarannya.
Nasihat ketiga, beritahu pasangan bahwa musibah atau kesedihannya merupakan takdir Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam Al Qur’an Surat Al-Hadid ayat 22: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah".
Di ayat setelahnya, firman Allah Swt menyebutkan, "(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu..."
Nasihat keempat, ajak pasangan melakukan shalat malam. Sebab, shalat malam dapat menguatkannya dari kesedihan-kesedihan. Shalat malam adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah Swt lewat bermunajat kepada yang Maha Kuasa.
Nasihat kelima, ajak pasangan untuk melihat orang-orang yang lebih parah (nasibnya) daripada dia. Hal ini untuk mengingatkan pasangan, bahwa masih ada yang lebih berat ujiannya. Selain itu, agar pasangan tidak merasa bahwa dirinyalah yang paling bersedih.
Terakhir, Ustadz Syafiq mengajak kita untuk berdoa. Sebab, tidak ada obat yang lebih manjur dibandingkan doa kepada Allah Swt. Adapun doa yang diajarkan adalah:
Latin: Allāhumma inni a'ūżubika minal hammi wal ḥazan, wa a'ūżubika minal 'ajzi wal kasal, wa a'ūżubika minal jubni wal bukhl, wa a'ūżubika min galabatid daini wa qahrir rijāl.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada-Mu dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia".
Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kita kesabaran dan ketangguhan dalam menghadapi setiap ujian dalam hidup.
Penulis: Muhammad Haikal Lukmanulhakim (Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Satra Arab LIPIA Jakarta, Alumni Pelatihan Jurnalistik sabili.id batch 2)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!