Delapan Hal yang Tak Bisa Diminta di Surga
Setiap jiwa yang beriman pastilah menginginkan surga. Bahkan bukan hanya orang beriman, semua orang kafir pun mendambakan kehidupan sempurna nan bahagia pasca kematian. Tidak ada orang yang menginginkan kehidupan menyengsarakan setelah ia meninggal dunia. Kecuali kaum Ateis yang menganggap mati itu seperti tidur saja.
Surga menurut istilah umum adalah tempat yang penuh kebahagiaan, kesenangan, keindahan, sempurna dan abadi. Di dalam Islam, surga disebut Al-Jannah. Tentang Al-Jannah ini, Allah berfirman, “Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya” – QS. Az-Zukhruf:71
Di dalam hadits Qudsi, Allah berfirman, “Aku telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh apa yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak terbersit dalam hati” – HR. Muslim
Artinya, surga adalah tempat dimana semua keinginan kita akan terkabul. Tetapi tahukah Anda, ada delapan hal yang tidak bisa diminta di surga? Apa saja itu? Nah, mari kita simak.
Meminta Dunia Diciptakan Kembali dan Ia Dikembalikan ke Dunia
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tiada seorang pun yang masuk surga lalu ingin kembali ke dunia untuk memperoleh sesuatu yang ada di dalamnya, kecuali orang yang mati syahid (syuhada). Dia berharap untuk kembali ke dunia sehingga terbunuh kembali (sebagai syahid) sebanyak 10 kali, karena kemuliaan (mati syahid)” – Muttafaq ‘alaihi
Di dalam hadits di atas disebutkan, para Syuhada yang amalnya adalah yang paling tinggi itu sangat ingin kembali ke dunia untuk berperang lagi. Tetapi apa mau dikata, hal itu tidak akan bisa.
Baca juga: Tiga Golongan Manusia dalam Merespon Dakwah Nabi
Meminta Berbuat Maksiat (zina, zalim, minuman memabukkan, dan sebagainya)
“Di dalam surga mereka saling (bercanda) memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak ada kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa” – QS Ath-Thur:23
Dan di surga memang ada Khamr (arak), tetapi tidak memabukkan.
Wanita Minta Lebih dari Satu Suami (Poliandri)
Rasulullah ﷺ bersabda, “Wanita yang ditinggal mati suaminya lalu menikah lagi, maka (di surga) ia akan dinikahkan dengan suami terakhirnya” – HR. Thabrani
Pendapat lain mengatakan, “disuruh memilih salah satunya”.
Dari hadits di atas, jelaslah bahwa Poliandri (istri bersuami banyak) diharamkan di dunia, bahkan di surga. Berbeda dengan laki-laki yang bisa mendapat tambahan dua istri dari kalangan bidadari asli. Bahkan, para Syuhada mendapat tambahan 72 bidadari.
Minta Dijodohkan dengan Wanita yang Ia Cintai tetapi Sudah Punya Suami
Sebagaimana telah disebutkan di point 3, bahwa di surga tidak ada istri bersuami lebih dari satu. Maka, kalau wanita yang Anda cintai sudah menjadi istri orang, sudah tertutup harapan selamanya untuk bersamanya di surga.
Minta Api atau Sesuatu yang Membakar/menyakitkan
“Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang beku” – QS Al-Insan:13
Mungkin bisa saja minta api berbentuk hologram yang tidak panas sama sekali untuk mainan, karena api yang membakar hanya ada di neraka.
Baca juga: Meluruskan Paham "Palestina Merdeka Dunia Kiamat"
Minta Kegelapan
“Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang” – QS. Maryam:62
Qatadah menafsirkan, “Di dalam surga ada dua waktu, yaitu waktu pagi dan waktu sore; tetapi tidak ada siang dan malam hari, sebab yang ada di dalam surga hanyalah sinar dan cahaya, tidak ada kegelapan” – Tafsir Ibnu Katsir
Jika penghuni surga mau minta misalnya kamar di surga suasananya background malam berbintang misalnya, ya mungkin bisa-bisa saja. Tetapi secara umum, di langit surga tidak ada siang yang panas atau malam yang dingin. Karena malam gelap yang abadi itu adanya di neraka
Minta Keluarga atau Teman yang Kafir Masuk Surga
Sebagaimana Rasulullah ﷺ tidak bisa menolong paman terkasih sekaligus ayah asuh, Abu Thalib. Padahal, Abu Thalib ini mem-backing aktivitas dakwah Nabi dari serangan kafir Quraisy, namun sampai akhir napasnya, Abu Thalib tidak bersyahadat. Hal itu membuat Nabi sangat sedih. Namun, bahkan Nabi tidak boleh memintakan ampunan (agar masuk surga).
Beliau hanya berdoa, “Semoga syafaatku bermanfaat untuknya, agar kelak disiksa dengan siksa yang paling ringan, yakni dipakaikan sandal dari neraka dan otaknya mendidih” – HR. Muslim
Baca juga: Tiga Calon Raja Majapahit, Umat Islam Pilih Siapa?
Menolak Bidadari
Ada segolongan suami zaman sekarang yang berkata, “Saya tidak butuh bidadari. Saya hanya ingin bersama istri saja nanti di surga”. Atau perkataan para istri, “Saya nggak mau suami saya dinikahkan sama bidadari juga. Suami saya hanya untuk saya, pokoknya!”. Atau segolongan orang yang berkata, “Saya nggak tertarik bidadari. Hanya ingin melihat Allah dan Rasulullah saja di surga”.
Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda, “Penghuni surga (lelaki) akan diberi tambahan dua istri dari kalangan Hurun 'In (bidadari)” – HR. Muslim
Serta ada hadits lain dari At-Tirmidzi bahwa para Bidadari bisa melihat calon suaminya yang sedang di dunia, dan mereka sangat menunggu calon suaminya. Artinya apa? Bidadari itu memang sudah dijodohkan Allah. Artinya, mereka pun punya hak untuk menikah dengan Anda di sana. Bukankah jodoh itu di tangan Allah? Apakah bisa kita menolak apa yang telah Allah jodohkan?
Kesimpulan
Di surga memang kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Akan tetapi, keinginan tersebut bukan keinginan yang nyeleneh dan bertentangan dengan kehendak Allah ﷻ. Dan tentunya orang-orang yang masuk surga, di sana tidak akan meminta hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Tulisan ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkadang aneh-aneh dari orang zaman sekarang tentang surga. Dengan mengetahui hal-hal di atas, semoga kita mencukupkan diri dengan kabar-kabar yang sahih dari Al Qur'an dan Sunnah saja tentang kenikmatan-kenikmatan surga, serta yakin bahwa di surga kita akan meraih kebahagiaan sempurna yang bahkan belum pernah terpikir, dan tidak akan merasa bosan atau kecewa karena ada beberapa hal yang tidak bisa diminta di surga. Itu bukan berarti Allah tidak mampu, karena Allah maha kuasa. Akan tetapi, surga juga memiliki aturan sesuai kehendak-Nya.
Wallahu A'lam Bishowab.