Sesi Pertama seminar yang dilaksanakan di Aula Student Center UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023, itu yaitu Seminar Literasi yang diisi oleh penulis kondang, Ahmad Fuadi. Sesi kedua adalah Seminar Motivasi. Sherly Annavita, seorang influencer dan motivator yang namanya juga sudah tak asing di kalangan Gen Z, tampil sebagai pembicara di sesi kedua itu.
Tampil sebagai pembicara, Sherly menyampaikan banyak hal yang berkenaan dengan “anak muda” dan “masa depan”. Bahwa sebagai anak muda, kita harus memiliki target dalam hidup. Sekecil apa pun target itu tetap perlu ditetapkan, agar kehidupan masa muda kita bisa terarah dan produktif. Sehingga, di masa depan kita tak sekadar sibuk tanpa menghasilkan apa-apa. Sebagai anak muda, kita juga harus berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan itu sendiri.
Waktu yang beranjak siang tak menyurutkan antusiasme para peserta. Sherly sangat berhasil membuat suasana di "ruang diskusi" ketika itu menjadi menggebu-gebu. Sebab, semua yang ia sampaikan sungguh sangat relate dengan apa yang umumnya dirasakan oleh anak muda saat ini.
Di dalam kesempatan itu, Sherly juga menegaskan, perlu bagi kita untuk berani memperjuangkan mimpi dan meneropong masa depan sejak dini. Berani mengambil langkah dan jangan mudah terpengaruh dengan apa yang orang katakan atau orang pikirkan tentang kita. Lewat cara itu, artinya kita telah mempersiapkan masa depan kita.
"Karena untuk mendapatkan sesuatu yang belum pernah kita dapatkan, kita juga harus berani melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan (dalam konteks positif). Selalu ada langkah di atas rata-rata (yang harus diayunkan) untuk bisa dapetin hasil yang juga di atas rata-rata," tegasnya.
Baca Juga : Belajar Menulis dengan Bahasa Hati dalam Islamic Movement Festival di UIN Jakarta
Menurut Sherly, ada 4 tipe manusia yang sering dijumpai di kehidupan sekarang ini. Pertama, manusia yang selalu pesimis. Yaitu manusia yang kalau ditanya tentang masa depan, biasanya ia selalu mengerdilkan kemampuan yang Tuhan titipkan kepada dirinya sendiri. Kedua, manusia yang realistis. Yaitu tipe manusia yang jika ditanya tentang masa depan, ia selalu melempar tanggung jawab kepada orang lain. Tipe orang yang selalu pasrah atas takdir hidupnya. Hal yang bisa menghancurkan tipe manusia yang seperti ini adalah “apa kata orang”.
Ketiga, manusia yang selalu optimis. Yaitu tipe manusia yang jika ditanyakan tentang masa depan pada dirinya, ia akan selalu memberi ruang di hati dan pikirannya untuk selalu berpikir positif. Ia selalu ber-husnuzhon pada takdir. Sebab, jika kita ber-husnuzhon, maka akan berpengaruh pada sudut pandang kita terhadap kehidupan dan masa depan. Keempat, manusia yang selalu progresif. Yaitu manusia yang dalam situasi seperti apa pun, dia akan tetap punya cara berfikir yang inovatif tetapi tetap solutif. Hanya ada 2 hal yang akan terjadi pada manusia jenis ini. Pertama, perubahan. Kedua, pembaharuan.
Jadi, tugas kita sebagai anak muda adalah terus memperbaiki kualitas diri, dan menyusun arah langkah masa depan kita dari sekarang dengan menyusun target-target yang ingin kita capai. Di samping tetap memberikan peran terbaik sebagai generasi muda, mahasiswa, dan anak bangsa, dengan menjadikan kehadiran kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebab, pencapaian tertinggi seorang anak manusia adalah saat kehadirannya memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitarnya.
“Jangan pernah merasa nggak mampu, jangan selalu merasa pesimis, jangan selalu menyerahkan tanggung jawab kepada orang lain. Sebab, sejarah mencatat, setiap ada perubahan besar, di belakangnya selalu ada gebrakan anak muda,” pungkas Sherly menutup sesi penyampaian materi.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!