Dr. H. Hidayat Nur Wahid: Untuk Palestina, Sudah Saatnya Tingkatkan Diplomasi Melalui Presiden
Sejumlah pejabat negara terlihat hadir dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina itu. Salah satu tokoh yang hadir adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Dr. H. Hidayat Nur Wahid. Di sela aksi, Hidayat berkenan melakukan wawancara dengan wartawan yang hadir, termasuk sabili.id.
Kepada wartawan, Hidayat menyampaikan apresiasi dan harapan untuk ke depannya. Kata dia, banyak kelompok masyarakat hadir dalam acara ini, menunjukkan besarnya perhatian masyarakat Indonesia terhadap masalah yang terjadi di Palestina. “Baik mereka dari komunitas muslim maupun non-muslim, laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun remaja,” ujarnya.
Hidayat juga mengapresiasi pemerintah selama aksi-aksi solidaritas untuk Palestina yang dilakukan masyarakat. “Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia dan (tim) keamanan, (yaitu) rekan-rekan TNI dan Polri, yang telah bekerja sama menghadirkan Indonesia (menjadi) negara damai, negara yang peduli dengan kemanusian, dan karenanya pada siang ini (aksi) berjalan dengan aman, tertib, dan damai. Dan saya berharap, ini akan terus berkelanjutan,” kata Hidayat.
Hidayat melanjutkan, track record demo-demo yang membela Palestina di Indonesia selalu berjalan dengan damai. “Track record perjuangan bangsa Indonesia membela Palestina, demo-demo di sini dan berkali-kali sejak tahun 2021, semuanya berjalan dengan tertib, aman, damai, dan melibatkan semua pihak,” lanjutnya.
Baca Juga : Seruan Aksi Bela Al-Aqsa
Hidayat pun menegaskan, ia menolak kejahatan dan penjajahan. “Karena yang kita tolak adalah penjajahan dan kejahatan seperti yang dilakukan oleh Israel. Kalau kita melakukan tindak kejahatan, maka apa bedanya kita dengan Israel?” tegasnya.
Hidayat pun berharap tuntutan-tuntutan yang sudah disampaikan masyarakat dapat ditindak lanjuti dan ditingkatkan kapasitasnya. Sikap pemerintah yang telah jelas dan tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menurut Hidayat perlu ditingkatkan menjadi disuarakan oleh Presiden.
“Karenanya, kita berharap tuntutan tadi ditindaklanjuti. Tadi saya sampaikan, bahwa jika pemerintah (telah) menegaskan melalui Kementerian Luar Negeri, Menko PMK, Ketua DPR, bahwa Indonesia tetap berjuang untuk membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, kita minta agar usaha itu ditindak lanjuti, ditingkatkan, misalnya, sekarang tidak lagi sekelas menteri, (tetapi) Presiden Indonesia bisa langsung melakukan komunikasi dengan presiden-presiden dan atau negara-negara OKI, maupun juga negara-negara Asean yang pro dengan Palestina, yang menolak penjajahan, dan juga dengan negara-negara Anggota PBB yang telah tegas mendukung Palestina, seperti China maupun Rusia. Ada juga negara-negara yang memutuskan hubungan, menarik duta besarnya, dan melakukan boikot, seperti Bolivia misalnya,” urainya.
Terakhir, Hidayat menyampaikan, jika hal itu dilakukan, rakyat Indonesia pasti akan mendukung. “Kalau ini dikerja samakan oleh pemerintah Indonesia melalui Presiden, saya kira sudah saatnyalah. Diplomasi ibu Menteri Luar Negeri (sudah) luar biasa dilakukan. Saatnya itu dilanjutkan (melalui Presiden). Dan dua juta orang masyarakat (yang hadir) di sini menegaskan (pasti memberikan) dukungan kepada sikap Indonesia, jika Indonesia menindak lanjuti secara lebih tegas, dengan menghadirkan kemerdekaan bagi bangsa Palestina dan menolak penjajahan Israel,” tutupnya.