Dukung Iran, Pakistan Serukan Muslim Bersatu Lawan Penjajah Israel

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengeluarkan pernyataan tegas yang mengecam agresi militer penjajah Israel terhadap beberapa negara di kawasan, termasuk Iran, Yaman, dan Palestina. Ia pun menyerukan negara-negara Islam untuk bersatu. Khawaja Muhammad Asif memeringatkan, jika negara-negara Islam tidak segera bersatu, maka mereka semua akan menghadapi nasib yang sama, yaitu menjadi target berikutnya dari serangan penjajah Israel dan sekutunya. Hal itu ia tegaskan dalam wawancara yang dilansir media nasional Pakistan pada Sabtu, 14 Juni 2025.

"Israel telah menyerang Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Islam tidak bersatu sekarang, maka semuanya akan menghadapi nasib yang sama," tegas Khawaja Asif.

Di dalam pernyataan lanjutan, Asif menegaskan, Pakistan berdiri bersama Iran dan siap mendukung kepentingan negara itu di seluruh forum internasional. "Kami berdiri bersama Iran dan akan mendukung kepentingannya di semua platform internasional," katanya.

Rudal Balistik Iran Hancurkan Markas Intelijen Mossad

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul pertempuran besar yang dipicu oleh serangan udara penjajah Israel ke lokasi-lokasi penting di Iran dan Yaman. Serangan tersebut memicu respons keras dari Iran, yang membalas dengan tembakan rudal balistik ke sasaran intelijen penjajah Israel, termasuk markas Mossad Unit 8200 di Herzliya dan fasilitas AMAN di Glilot dekat Tel Aviv. Saat ini, penjajah Israel masih terus menggempur Gaza tanpa henti. Ribuan korban sipil pun jatuh. Yaman, melalui kelompok Houthi yang dikenal pro-Iran, dalam beberapa pekan terakhir juga menjadi sasaran serangan udara penjajah Israel.

Beberapa negara Islam mulai menunjukkan solidaritas terhadap Iran dan Palestina. Selain Pakistan, Turki dan Malaysia juga telah menyuarakan kecaman atas agresi penjajah Israel. Di Lebanon, Hizbullah telah meningkatkan kesiapsiagaan tempur di perbatasan utara tanah jajahan Israel, sebagai bentuk respons terhadap serangan udara Israel yang juga menargetkan wilayah Suriah.

Pemuda Indonesia Geruduk Kedubes Mesir

Di media sosial dan forum internasional, muncul pula seruan untuk memerkuat koalisi militer Islam yang dapat bertindak sebagai penyeimbang terhadap dominasi militer penjajah Israel dan sekutunya di kawasan.

Pernyataan Khawaja Muhammad Asif itu menandai momentum penting bagi negara-negara Islam untuk memertimbangkan kembali arah kebijakan luar negeri mereka. Seruan untuk bersatu bukan hanya soal solidaritas simbolik, tetapi soal keamanan kolektif dalam menghadapi ancaman bersama. Jika seruan ini mendapat respons nyata, dunia bisa menyaksikan lahirnya kembali blok kekuatan Islam yang aktif membela kepentingan umat di panggung global — sesuatu yang semakin relevan di tengah krisis kemanusiaan dan ketidakadilan yang kian nyata di Timur Tengah.