Forum Sinergi Pemuda Islam Jakarta (FOSPI) menyatakan memberikan dukungan untuk pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Dukungan itu dideklarasikan pada Jumat (18/10/2024). Acara yang sekaligus juga menjadi peluncuran (launching) program “Magrib Mengaji” itu berlangsung di Kantor DPD Partai Golkar Jakarta, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 16.00 hingga 18.30 WIB.
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, hadir dalam kesempatan tersebut. Ketika menyampaikan sambutan di acara itu, Suswono menyampaikan, “Magrib Mengaji” adalah tradisi Betawi yang sejak dulu sudah sering dilakukan.
“Ini adalah seperti yang dilakukan oleh orang-orang tua kita. Akar budaya Betawi, khususnya. Tentu sarat dilandasi dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, suatu tradisi atau suatu situasi yang dulu sudah terbiasa dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu magrib mengaji, khususnya di surau-surau, di langgar, atau di masjid-masjid, ini adalah sesuatu yang biasa,” jelasnya.
Namun, Suswono mengungkapkan, kini ia prihatin. Sebab, magrib mengaji yang dulu terbiasa dilakukan masyarakat, kini menjadi langka,
“Tidak ada yang aneh, justru yang terjadi adalah kita mengalami situasi yang dulu itu ada, lambat laun karena tekanan situasi yang berubah, kondisi yang berubah, lingkungan ynag berubah, lantas menjadikan magrib mengaji adalah sesuatu yang kemudian langka,” tutur Suswono.
Oleh karena itu, Suswono mengapresiasi niat dan upaya untuk mengembalikan tradisi tersebut. “Adanya upaya untuk mengembalikan, me-launching magrib mengaji adalah sesuatu niat baik yang luar biasa yang harus kita apresiasi,” tegasnya.
Sebab, menurut dia, hal itu sejalan dengan program yang sudah dicanangkan dalam visi dan misi pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dalam rangka mengembalikan karakter anak-anak dan generasi mendatang. Juga dalam upaya menghindarikan perilaku generasi mendatang dari perilaku yang tentu saja diharamkan oleh nilai-nilai agama.
Program magrib mengaji yang dicanangkan oleh pasangan RK-Suswono merupakan dialog dan harapan dari masyarakat. “Magrib mengaji adalah sesuatu yang juga kita serap dari proses dialog dengan orang-orang tua, dialog dengan warga yang ternyata mereka pun berharap bahwa lingkungan, dengan tradisi yang sudah terbiasa dulu dilakukan oleh orang-orang tua kita dulu, mudah-mudahan bisa terulang kembali. Itulah harapan dari dialog dengan orang tua, dialog dengan warga, yang prihatin dan cemas akan masa depan anak-anaknya,” jelas Suswono yang menyampaikan keselarasan antara tujuan FOSPI dengan Program RK-Suswono.
Lebih jauh, Suswono menjelaskan apa itu Magrib Mengaji. “Seorang muslim tentu harus akrab dengan kitab suci (Al Qur’an). Akrabnya dari mana? Dari kemampuan dia membaca. Kebetulan Al Qur’an itu berbahasa Arab, dan untuk mempelajari, untuk bisa mengejanya dan membacanya, itulah yang dikenal dengan istilah mengaji,” urainya.
Suswono juga mewanti-wanti bahwa ada sebagian pihak yang turut mengomentari negatif soal program Magrib Mengaji. “Jadi, ini sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan. Ada selentingan bahwa dengan Magrib Mengaji adalah terkait dengan isu SARA. Saya kira, itu salah besar. Magrib Mengaji adalah pembekalan kepada anak-anak kita – yang muslim tentu saja – agar dia mampu membaca Al Qur’an dengan baik. Dari mulai membacanya kemudian harapannya bisa memahaminya, dan tentu harapan yang lebih jauh lagi adalah, dia bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan lahir generasi-generai yang saleh dan cendekia. Itulah harapan pada anak-anak kita,” ucap Suswono.
Di akhir sambutan, Suswono pun dengan resmi meluncurkan program Magrib Mengaji itu. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, hari ini kita launching Magrib Mengaji sebagai bagian dari program yang tidak tepisahkan dari visi-misi program RIDO (Ridwan Kamil – Suswono), untuk Indonesia Baru dan Indonesia Maju,” kata Suswono.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!