Founder Rumah Sejarah Indonesia: Gerakan Keilmuan Adalah Salah Satu Langkah Pembebasan Palestina

Founder Rumah Sejarah Indonesia: Gerakan Keilmuan Adalah Salah Satu Langkah Pembebasan Palestina
Hadi Nur Ramadhan saat ditemumui di kediamannya, Cilodong / Haikal L (Sabili.id)

Di dalam konteks penjajahan yang tengah berlangsung di Palestina, gerakan keilmuwan menjadi penting. Utamanya demi membendung strategi Zionis dengan mendistorsi sejarah. Hal itu dituturkan pendiri (founder) Rumah Sejarah Indonesia, Hadi Nur Ramadhan, saat wawancara dengan sabili.id pada Jum’at, 3 November 2023.

“Palestina saat ini tidak melulu soal perut, minum, dan obat, tetapi juga soal keilmuan,” katanya.

Hadi yang juga founder Pusdok Tamaddun itu menyebut, perjuangan mendukung kemerdekaan Palestina harus terus dilakukan. Sebab, ada fakta Sejarah bahwa bangsa Indonesia memiliki hutang atas Palestina yang menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Selain itu, juga sesuai amanat yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945, “bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”.

“Baitul Maqdis adalah sejarah yang begitu luar biasa. Maka, salah satu program Zionis adalah mendistorsi sejarah,” paparnya.

Hadi juga merinci empat langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Pertama, pemberitaan yang baik dan benar berdasarkan keilmuan. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikannya, bahwa Israel memiliki pogram mendistorsi sejarah. Maka, pemberitaan yang baik dan benar sangat penting untuk membuka mata pandangan dunia terhadap isu Palestina dan kebiadaban Zionis. Perjuangan ini juga yang dilakukan oleh pendiri bangsa semisal Abdul Kahar Muzakkir, Ismail Banda, Mohammad Natsir, dan lainnya. Pemberitaan yang benar pula perlu didukung riset dan gerakan keilmuan terhadap isu ini.

Baca Juga : Untuk Saudaraku Palestina

Kedua, lewat jalur diplomasi. Diplomasi itu mampu dilakukan melalui OKI atau sidang HAM, khususnya di dunia Eropa yang harus digencarkan. Diplomasi ini berisi strategi tentang pemberitaan sebenarnya terkait isu ke-Palestina-an.

Ketiga, perjuangan melalui bantuan. Tentu bantuan-bantuan ini amat diperlukan oleh masyarakat di Palestina, mengingat sedang terjadi krisis air dan pemutusan listrik di sana.

Keempat, bantuan doa dengan qunut nazilah. Hadi menyampaikan bahwa doa dengan qunut nazilah perlu didawamkan di momen yang mampu menguatkan perjuangan saudara kita di Palestina.

Oleh karena itu, Hadi menuturkan, keempat hal itu menjadi langkah yang sangat strategis. Hutang konstitusi kita yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 tidak akan lunas sebelum Palestina merdeka. Dengan gerakan ini, harapannya kemerdekaan Palestina dan pembebasan Baitul Maqdis mencapai keberhasilan. Dan Baitul Maqdis mampu kembali ke pangkuan umat Islam di seluruh dunia.

“Palestina bukan hanya urusan tanah, tetapi masalah Palestina adalah masalah kita bersama,” kata Pahlawan nasional, Mohammad Natsir, yang dikutip oleh Hadi sebagai penutup.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.